Efisiensi dan
efektivitas merupakan konsep administrasi dan manajemen yang perlu mendapat
perhatian dalam setiap usaha kerjasama manusia. Kedua konsep ini merupakan
indikator penting yang digunakan untuk menilai keberhasilan administrasi dan
manajemen. Di samping itu, rasionalitas juga merupakan indikator penting
lainnya, karena rasionalitas menentukan apakah
keberadaan sesuatu itu dapat diterima oleh akal sehat atau tidak, atau
apaka logis atau tidak.
Seperti diketahui
bahwa setiap organisasi mempunyai tujuan tertentu yang inging dicapai.
Pencapaian tujuan itu, tentu tidak asal tercapai melainkan harus ada
ukuran-ukuran yang dijadikan patokan untuk dapat dinilai berhasil atau tidak.
Di dalam administrasi dan manajemen ukuran-ukuran yang dijadikan sebagai
patokan keberhasilan pencapaian tujuan adalah rasionalitas, efisiensi, dan
efektivitas.
Ketiga kreteria
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Rasionalitas.
Istilah rasionalitas dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pendapat yang berdasarkan
pemikiran yang bersistem dan logis atau bedasarkan pemikiran-pemikiran dan
pertimbangan yang cocok dengan akal. Kalau pengertian yang demikian itu dibawah
kepada kegiatan-kegiatan administrasi, maka kegiatan-kegiatan administrasi dan
manajemen yang rasional itu ialah yang dapat diterima oleh akal sehat, atrau
yang logis. Misalnya,adanya kegiatan-kegiatan administrasi atau manajemen yang
dilandasi pembagian kerja yang sistematis atau teratur, tidak tumpang tindih.
2.
Efisiensi.
Efisiensi menurut H.
Emerson dalam Handayaningrat (1982) adalah perbandingan yang terbaik
antara input dan output, antara keuntungan dan biaya (antara hasil pelaksanaan
dengan sumber-sumber yanfg dipergunakan), seperti halnya juga hasil maksimum
yang dicapai dengan penggunaan sumber-sumber yang terbatas.
Untuk dapat mengadakan
pengukuran efisiensi, terlebih dahulu perlu diketahui ruang lingkup istilah
input dan output itu. Input sebagaimana dikemukakan oleh Handayaningrat
(1982), ialah semua sumber (resources), berupa sarana dan prasarana yang
digunakan dalam proses produksi barang dan jasa. Sarana atau sumber-sumber
meliputi : tenaga kerja (nan), biaya (money), bahan-bahan
pokok (materials), peralatan atau
mesin) (machine, cara kerja (methods), pemasaran atau pelayanan (market
atau service), termasuk di dalamnya waktu (time). Dan input lainnya
ialah prasarana, misalnya: gedung, pabrik, gudang, alat transport dan
sebagainya.
Sedang,
output di dalam proses produksi adalah hasil prodeksi berupa barang dan jasa.
Dari
penjelasan seperti di atas Handayaningrat membuat suatu rumusan tentang
efisiensi seperti di bawah ini untuk mempermudah mengingatnya.
Input >
Output = Tidak efisien
Output >
Input = Efisien
Pendapat lain tentang
efisiensi ialah yang dikemukakan oleh Arifin Abdulrachman. Beliau
melihat efisiensi sebagai ukuran antara rencana dengan hasil. Apabila hasilnya
lebih dari rencana dengan daya dan dana sama dengan rencana, maka itu adalah
efisien. Juga efisien apabila hasilnya sama dengan rencana, sedangkan daya dan
dana yang digunakan adalah kurang dari rencana. Sebaliknya, adalah in-efisiensi
apabila hasilnya kurang dari rencana sedang daya dan dana yang dikeluarkan
sesuai dengan rencana. Atau hasilnya sama dengan rencna, dengan penggunaan daya
dan dana lebih dari rencana. Untuk mempermudah mengingatnya rumusan di atas
dapat ditulis dalam bentuk symbol sebagai berikut :
Efisien jika, H >
R dengan Dy & Dn = R
Efisien jika, H =
R dengan Dy & Dn
< R
InEfisien jika,
H <
R dengan Dy & Dn
= R
In Efisien jika,
H
= R dengan Dy
&Dn > R
Keterangan: H = Hasil
R = Rencana
Dy = Daya
Dn = Dana
Abdulrachman
mengingatkan bahwa efisiensi perlu dikaitkan dengan rasa kepuasan baik dari
manajemen maupun para pelaksana karena justru dengan adanya kepuasan ini
kegiatan manajemen dapat diteruskan. Efisiensi yang tidak memperhatikan faktor
kepuasan dinamakan efisiensi ekonomis, sedangkan efisiensi yang disertai dengan rasa kepuasan dari manusia yang
terkait dalam manajemen dinamakan efisiensi manajemen atau efisiensi
manajerial.
3.
Efektivitas.
Menurut H. Emerson ,” efektivitas ialah
pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya (Handyaningrat, 1982). Sedang, menurut Arifin Abdulrachman, efektif
adalah mendapat hasil kerja sesuai yang telah direncanakan.
0 komentar:
Posting Komentar