Bagaimana pandangan
para ahli administrasi tentang administrasi dan manajemen ? Apakah administrasi
sama dengan manajemen ? Atau manajemen
merupakan bagian dari administrasi atau sebaliknya? Dalam perkembangan
administrasi dan manajemen hingga dewasa ini, memang masih menunjukkan
perbedaan pendapat mengenai pertanyaan tersebut di atas. Perbedaan pendapat
terhadap administrasi dan manajemen yang demikian didakui oleh beberapa ahli.
Dale Yoder, misalnya mengatakan “perdebatan telah lama dipusatkan pada
masalah-masalah apakah
“administrasi atau manajemen” yang merupakan istilah yang lebih
luas, yang mana mencakup yang lain?
Pandangan yang
melihat administrasi sama dengan manajemen didukung oleh ahli misalnya William
H. Newman dan M.E.Dimock. Newman (1963) sama sekali tidak membedakan antara
administrasi dan manajemen. Bahkan
mempersamakan keduanya. Hal ini, terlihat pada buku yang ditulisnya yang
berjudul “Administrative Action”. Namun isi buku tersebut ialah “The
Techniques of organization and Management”. Demikian pula Dimock dan Koenig
(1960) tidak membedakan antara administrasi dan manajemen. Hal ini ditunjukkan
dengan definisi administrasi yang dikemukakannya, yakni: “administration (or
management) is a planned approach to the solving of all kind of problems in
almost every individual or group activity both public or private” (administrasi (atau
manajemen) adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan semua
macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok baik
negara maupun swasta).
Pandangan yang
mempersamakan antara administrasi dan manajemen ini, juga didukung oleh realita
penggunaan kedua istilah itu secara silih berganti. Misalnya, antara “personal administration”
dengan “personnel management”, antara
“office administration” dengan “office management”, antara “finansial
administration” dengan “finansial management” dan antara “marketing
administration” dengan “marketing management”.
Pandangan yang
melihat manajemen sebagai bagian dari administrasi dapat dikemukakan sebagai berikut .
1. Dalton E Mc. Farland dalam bukunya “Management,
Principles and Practices” membedakan
arti administrasi dan manajemen, namun
yang satu merupakan bagian dari yang
lainnya dengan menegaskan sebagai berikut “administration refers to the
determination of mayor aims and policies, were as management refers to the
carrying out of operations designed to accomplish the aim and effectuate
policies” yang artinya administrasi ditujukan terhadap penetuan tujuan
pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan
kegiatan dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan
kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
2. Ordway Tead melihat administrasi sebagai sesuatu yang terdiri atas
organisasi dan manajemen. Ia menegaskan bahwa “administration is the process and agency which responsible for the
determination of the aims for which an organization and its management are to
strive …etc” (Administrasi adalah suatu proses dan badan yang
bertanggungjawab terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi dan manajemen
digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat, 1982).
3. Albert Lepawsky (1960) mempunyai pandangan yang sama di atas
dengan mengatakan “administrasi use in the broad sense to include
organization and management. Management is the force which leads, and dirtects
an organization in the accomplishment of a predetermined object (administrasi
digunakan dalam arti luas meliputi organisasi dan manajemen. Manajemen adalah
kemampuan memimpin memberi petunjuk dan membimbing suatu organisasi dalam
mencapai suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
4. S.P. Siagian (1977) dalam bukunya yang berjudul “Filsafat
Administrasi” mengemukakan bahwa “manajemen merupakan inti dari administrasi
karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi” Selanjutnya
beliau menegaskan bahwa antara administrasi dan manajemen tidak dapat
dipisah-pisahkan, hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan. Dilihat dari
segi fungsional administrasi mempunyai
dua fungsi utama, yakni:
- menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organization goal),
- menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies).
Sedang manajemen pada hakekatnya
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi. Dalam hubungan ini, manajemen boleh saja
menentukan tujuan tetapi sifatnya departemental atau sektoral. Demikian pula
kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat khusus atau
pelaksanaan. Dari pandangan ini, beliau menegaskan bahwa administrasi lebih
luas dari manajemen, bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
5. Arifin Abdulrachman (1969) mengatakan dalam bukunya yang
berjudul “Leadership”, setiap administrasi atau penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan itu mempunyai tiga aspek yang dapat dibedakan satu-sama lain,
yakni :
- aspek formulasi kebijaksanaan,
- aspek manajemen, dan
- aspek pelaksanaan (operation).
Selanjutnya dijelaskan beliau ketiga aspek tersebut
seperti ini . “formulasi kebijaksanaan administrasi (administrative policy) dibuat oleh pimpinan
dari badan administrasi (negara,swasta) dan membuat ketentuan-ketentuan
mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pokok yang hendak dicapai serta
cara-cara penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan
pokok yang telah ditentukan itu. Manajemen adalah kegiatan-kegiatan untuk
mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan itu dengan
menggunakan orang-orang pelaksana. Kegiatan-kegiatan manajemen dan sistematika penggolongannya banyak macam
ragamnya. Misalnya menurut beliau sendiri ada lima, yaitu:
- Perencanaan,
- Pengorganisasian,
- Penempatan ,
- Penggerakan, dan
- Pengawasan.
Sedang
kegiatan operation adalah kegiatan yang benar-benar melaksanakan apa yang telah
direncanakan oleh manajemen. Kegiatan-kegiatan ini memadukan tenaga kerja
(skill), bahan-bahan informasi, alat kerja, uang, tempat kerja, dan waktu
sehingga akhirnya mempunyai produk yang dinamakan hasil kerja (barang dan
jasa). Kaarena fungsinya memadukan unsur-unsur kerja, maka operation
mempersoalkan proses kerja, metode kerja, teknik kerja atau carakerja. Dari
pandangan ini , Arifin Abdulrachman berpendapat bahwa dalam setiap administrasi
selalu ada manajemennya. Bahkan manajemen adalah inti dari administrasi.
Seperti pandangan Siagian, Arifin Abdulrachman juga berpendapat bahwa
administrasi itu lebih luas volume kegiatannya dari manajemen, Karena tidak
hanya mencakup kegiatan manajemen, akan tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan
pembuatan kebijaksanaan administrasi dan kegiatan operation.
0 komentar:
Posting Komentar