Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu
pertumbuhan dan reproduksi bakteri.
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi
bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.
Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi
menjadi 3 golongan:
Bakteri psikrofil,
yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum
15°C.
Bakteri mesofil,
yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum
25° – 40°C.
Bakteri termofil,
yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan
suhu optimum 50 - 65°C
Pada tahun 1967 di Yellow
Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas
bersuhu 93° – 500°C.
Kelembapan
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup
tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan
kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses
pembekuan dan pengeringan.
Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan
bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat
pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat
digunakan sebagai dasar sterilisasi
atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu
tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus
yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium
yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora.
Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk
oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena
itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali,
endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di
tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
0 komentar:
Posting Komentar