1. Sistem Ekskresi pada Hewan Invertebrata
A. Makhluk Hidup Satu Sel (Protozoa)
Makhluk hidup satu sel mengeluarkan sisa-sisa metabolismenya dengan cara difusi.
Karbon dioksida hasil respirasi seluler dikeluarkan dengan cara difusi. Selain
itu, ada cara lain, yaitu dengan membentuk vakuola yang berisi sisa metabolisme.
Pada hewan Coelenterata dan Porifera yang
hidup sebagai koloni sel-sel, mekanisme ekskresinya dengan cara mendifusikan
zat-zat yang akan dibuang dari satu sel ke sel yang lain hingga akhirnya
dilepaskan ke lingkungan.
B. Planaria
Organ ekskresi yang paling sederhana dapat ditemukan
pada cacing pipih atau planaria. Organ tersebut bernama protonefridia,
berupa jaringan pipa yang bercabang-cabang di sepanjang tubuhnya. Jaringan pipa
tersebut dinamakan nefridiofor. Ujung dari cabang nefridiofor disebut
sel api (flame cell).
C. Cacing Tanah
Cacing tanah, moluska, dan beberapa hewan invertebrata
lainnya memiliki struktur ginjal sederhana yang disebut nefridia.
Struktur tersebut terdapat di setiap segmen tubuhnya. Dalam cairan tubuh cacing
tanah yang memenuhi rongga tubuhnya, terkandung sisa metabolisme maupun
nutrien. Cairan inilah yang disaring oleh ujung tabung berbentuk corong dengan silia
yang disebut nefrostom. Dari nefrostom, hasil yang disaring tersebut
kemudian dibawa melewati tubulus sederhana yang juga diselaputi oleh
kapiler-kapiler darah. Pada tubulus ini, terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan
yang penting, seperti garam-garam dan nutrien terlarut. Air dan zat-zat buangan
dikumpulkan dalam tubulus pengumpul, suatu wadah yang merupakan bagian dari
nefridia untuk selanjutnya dikeluarkan melalui lubang ekskretori di dinding
tubuh, yang biasa disebut nefridiofor (Gambar 8.10)
D. Serangga
Alat ekskresi pada serangga, contohnya belalang adalah
tubulus Malpighi (Gambar 8.11). Badan Malpighi berbentuk
buluh-buluh halus yang terikat pada ujung usus posterior belalang dan
berwarna kekuningan. Zat-zat buangan diambil dari cairan tubuh
(hemolimfa) oleh saluran Malpighi di bagian ujung. Kemudian, cairan
masuk ke bagian proksimal lalu masuk ke usus belakang dan dikeluarkan
bersama feses dalam bentuk kristalkristal asam urat (Hopson &
Wessells, 1990: 598).
2. Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata
Pada vertebrata terdapat beberapa tipe ginjal. Di
antaranya adalah pronefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros adalah tipe
ginjal yang berkembang pada fase embrio atau larva. Pada tahap selanjutnya,
ginjal pronefros digantikan oleh tipe ginjal mesonefros. Ketika hewan dewasa, ginjal
mesonefros digantikan oleh ginjal metanefros. Pada Mammalia, Reptilia, dan Aves
tipe ginjal yang dimiliki adalah mesonefros. Namun, setelah dewasa mesonefros
akan diganti oleh metanefros.
a. Pisces (Ikan)
Ikan memiliki bentuk ginjal yang berbeda, sebagai
bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pada ikan air tawar, kondisi
lingkungan sekitar yang hipotonis membuat jaringan ikan sangat mudah mengalami
kelebihan cairan. Ginjal ikan air tawar memiliki kemiripan dengan ginjal
manusia.
Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi
yang berbeda. Ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam
tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang,
mengikuti perbedaan tekanan osmotik. Ikan air laut tidak memiliki glomerulus
sehingga mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga
terjadi dalam skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan
banyak meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam
dengan melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine (Gambar
8.12). Urine yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda
dengan pengeluaran urine dari ikan Chondrichthyes, misalnya hiu. Ikan
hiu mengeluarkan urine melalui seluruh permukaan kulitnya.
b. Amphibia (Katak)
Tipe ginjal pada Amphibia adalah tipe
ginjal opistonefros. Katak jantan memiliki saluran ginjal dan saluran kelamin
yang bersatu dan berakhir di kloaka. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada
katak betina. Ginjal pada katak seperti halnya pada ikan, juga menjadi salah
satu organ yang sangat berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuhnya. Kulit Amphibia yang tipis dapat menyebabkan Amphibia kekurangan cairan jika terlalu lama berada di darat. Begitu
pula jika katak berada terlalu lama dalam air
tawar. Air dengan sangat mudah masuk secara osmosis ke
dalam jaringan tubuh melalui kulitnya.
c. Reptilia
Tipe ginjal pada Reptilia adalah metanefros. Pada saat embrio, Reptilia memiliki
ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros
hingga metanefros (Gambar 8.14).
Hasil ekskresi pada Reptilia adalah asam urat. Asam
urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amonia yang dihasilkan
oleh Mammalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam
volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta
berwarna putih. Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan amonia. Misalnya,
pada buaya dan kura-kura. Penyu yang hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi
untuk mengeluarkan garam yang dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini
adalah di dekat mata. Hasil ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung
garam. Ketika penyu sedang bertelur, kita seringkali melihatnya mengeluarkan
semacam air mata. Namun, yang kita lihat sebenarnya adalah hasil ekskresi
garam.
d. Aves (Burung)
Burung memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung
tidak memiliki kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar
melalui lubang kloaka. Urine pada burung diekskresikan dalam bentuk asam urat. Metabolisme
burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki
dinamika yang sangat tinggi. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi
garam yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola
makannya yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi.
2 komentar:
mantap, terima kasih infonya
viagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra jakarta
jual viagra jakarta
toko viagra jakarta
apotik viagra jakarta
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
beli viagra asli
pesan viagra
pesan viagra asli
viagra indonesia
penjual viagra
penjual viagra asli
jual pil biru
toko pil biru
agen pil biru
jual obat kuat
toko obat kuat
viagra asli original
viagra asli usa
viagra asli pfizer
viagra original usa
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
cialis asli
jual cialis
toko cialis
Posting Komentar