Cara kerja
filsafat ilmu memiliki pola dan
model-model yang spesifik dalam menggali dan meneliti dalam menggali
pengetahuan melalui sebab musabab pertama
dari gejala ilmu pengetahuan. Di dalamnya mencakup paham tentang kepastian ,
kebenaran, dan obyektifitas. Cara kerjanya bertitik tolak pada gejala –
gejala pengetahuan mengadakan reduksi ke
arah intuisi para ilmuwan, sehingga kegiatan ilmu – ilmu itu dapat dimengerti
sesuai dengan kekhasannya masing-masing disinilah akhirnya kita dapat mengerti fungsi dari filsafat ilmu.
Filsafat ilmu
merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat
ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan,
yakni :
- Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang
ada.
- Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri
netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
- Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup
dan pandangan dunia.
- Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna
dalam kehidupan
- Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan
dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik,
hukum dan sebagainya.
Jadi, Fungsi filsafat
ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep
dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori
ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua
fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya
mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory
of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun
besar secara sederhana.
Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah
•
Tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual
•
Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan
•
Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu
terus-menerus sehingga ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode
dan struktur ilmu)
•
Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis-rasional
•
Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid
•
Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontesktual)
0 komentar:
Posting Komentar