Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan jumlah material yang
tepat, lead time yang tepat dan biaya rendah. Biaya persediaan merupakan
keseluruhan biaya operasi atas sistem persediaan. Biaya persediaan didasarkan
pada parameter ekonomis yang relevan dengan jenis biayanya, meliputi biaya
pembelian, biaya pemesanan, biaya simpan, dan biaya kekurangan persediaan
(Yamit,2005 : 8).
1.
Biaya Pembelian (Purchase Cost)
Biaya pembelian adalah harga per unit
apabila item dibeli dari luar, atau biaya produksi per unit apabila diproduksi
dalam perusahaan. Biaya per unit akan selalu menjadi bagian dari biaya item
dalam persediaan. Untuk pembelian item dari luar, biaya per unit adalah harga
beli ditambah biaya pengangkutan. Sedangkan untuk item yang diproduksi di dalam
perusahaan, biaya per unit adalah termasuk biaya tenaga kerja, bahan baku dan
biaya overhead pabrik.
2.
Biaya Pemesanan (Order Cost/ Setup
Cost)
Biaya pemesanan adalah biaya yang berasal dari pembelian pesanan dari
supplier atau biaya persiapan (setup cost ) apabila item diproduksi di
dalam perusahaan. Biaya ini diasumsikan tidak akan berubah secara langsung
dengan jumlah pemesanan. Biaya pemesanan dapat berupa : biaya membuat daftar
permintaan, menganalisis suplier, membuat pesanan pembelian, penerimaan bahan,
inspeksi bahan, dan pelaksanaan proses transaksi. Sedangkan biaya persiapan
dapat berupa biaya yang dikeluarkan akibat perubahan proses produksi, pembuatan
skedul kerja, persiapan sebelum produksi dan biaya pengecekan kualitas.
3.
Biaya Simpan (Carrying Cost/Holding
Cost)
Biaya simpan adalah biaya yang
dikeluarkan atas investasi dalam persediaan dan pemeliharaan maupun investasi
sarana fisik untuk menyimpan persediaan. Biaya dapat berupa : biaya modal,
pajak, asuransi, pemindahan persediaan, keusangan atau kerusakan dan semua
biaya yang dikeluarkan untuk memelihara persediaan.
4.
Biaya Kekurangan Persediaaan (Stockout
Cost)
Biaya kekurangan persediaan adalah
konsekuensi ekonomis atas kekurangan dari luar maupun dari dalam perusahaan.
Kekurangan dari luar terjadi apabila pesanan konsumen tidak dapat terpenuhi.
Sedangkan kekurangan dari dalam terjadi apabila departemen tidak dapat memenuhi
kebutuhan departemen yang lain. Biaya kekurangan dari luar dapat berupa backorder,
biaya kehilangan kesempatan penjualan, dan biaya kehilangan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan. Biaya kekurangan dari dalam perusahaan dapat berupa
penundaan pengiriman maupun idle kapasitas. Jika terjadi kekurangan atas
permintaan suatu item, perusahaan harus melakukan backorder atau
mengganti dengan item lain atau membatalkan pengiriman. Dalam situasi seperti
ini bukan kerugian penjualan yang terjadi tetapi penundaan dalam pengiriman.
Untuk mengatasi masalah ini secara khusus perusahaan melakukan pembelian
darurat atas item tersebut dan perusahaan akan menanggung biaya tambahan (extra
cost) untuk pesanan khusus yang dapat berupa biaya pengiriman secara cepat
dan tambahan biaya pengepakan.
Ongkos kekurangan persediaan bisa terjadi dalam dua jenis adalah back
order dan lost of sales.
a.
Back Order
Jika terjadi kekurangan persediaan, maka kekurangan persediaan tersebut
akan terpenuhi pada periode berikutnya. Biasanya ini terjadi jika konsumen mau
menunggu kekurangan yang terjadi sampai periode berikutnya. Hal ini terjadi
umumnya pada perusahan-perusahaan yang memonopoli suatu jenis barang sehingga
konsumen mau tidak mau harus membeli dari perusahaan tersebut.
b.
Lost of
Sales
Jika terjadi kekurangan persediaan, maka kekurangan persediaan tidak
dipenuhi pada periode berikutnya tetapi dianggap sebagai kehilangan penjualan
atau keuntungan. Hal ini biasanya terjadi pada pasar dengan persaingan bebas
dimana konsumen dapat membeli pada perusahaan lain yang menghasilkan barang
yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar