2.1.4.1 Model Deterministik
Salah satu alasan utama perusahaan dalam mengadakan persediaan adalah agar
perusahaan dapat membeli atau membuat item dalam jumlah yang paling ekonomis.
Informasi yang diperlukan untukmenentukan kebijakan persediaan optimum adalah
parameter seperti: permintaan, biaya persediaan dan tenggang waktu (lead
time).
Dalam model deterministik semua parameter dan variabel diketahui atau dapat
dihitung dengan pasti. Rata-rata permintaan per unit dan ongkos persediaan yang
tepat diketahui dengan pasti. Yang termasuk model ini adalah model persediaan
EOQ (Ekonomic Order Quantity).
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam model EOQ ini adalah sebagai
berikut :
a.
Rata-rata permintaan diketahui dengan
pasti, konstan dan kontinyu,
b.
Waktu ancang (lead time)
diketahui dan konstan,
c.
Kekurangan persediaan tidak
diperkenankan, artinya setelah kebutuhan dan tenggang waktu dapat ditentukan
secara pasti beratri kekurangan persediaan dapat dihindari,
d.
Pemesanan datang sekaligus dan akan
menambah persediaan,
e.
Struktur biaya tidak berubah; biaya
pemesanan atau persiapan sama tanpa memperhatikan jumlah yang dipesan, biaya
simpan merupakan ongkos linier yang didasarkan pada rata-rata persediaan, dan
biaya pembelian per unit adalah konstan, dan
f.
Kapasitas gudang dan modal cukup untuk
menampung dan membeli pesanan.
Ada beberapa macam model EOQ sesuai dengan kondisinya diantaranya EOQ
dengan adanya kebutuhan tetap, EOQ dengan adanya stock out, EOQ dengan adanya
kapasitas lebih, EOQ dengan adanya potongan harga, dan EOQ dengan asumsi aliran
produk kontinu (Rangkuti,2002:24).
1.
EOQ dengan adanya kebutuhan tetap
Model ini dapat diterapkan apabila kebutuhan-kebutuhan permintaan dimasa
yang akan datang memiliki jumlah yang konstan dan relatif memiliki fluktuasi
perubahan yang sangat kecil. Apabila jumlah permintaan telah diketahui, maka
kita dapat mengasumsikan bahwa jumlah permintaan dan masa tenggang merupakan
bilangan yang konstan dan dapat diketahui. Optimum order size dihitung
dengan menganalisis total biaya persediaan. Total biaya pada suatu periode
merupakan jumlah dari biaya penyimpanan dan biaya pemesanan atau biaya set up.
Sehingga formulasi total biaya persediaan adalah sebagai berikut :

Maka formulasi
persediaannya adalah ;

dimana : TC =
Total biaya persediaan (Rupiah)
Q = Jumlah pemesanan optimal (Kg)
D = Jumlah permintaan per tahun (Kg)
C = Ongkos simpan (Rupiah/Kg)
A = Ongkos pemesanan (Rupiah).
2.
EOQ dengan adanya stock out
Apabila jumlah permintaan atau kebutuhan lebih besar dari tingkat
persediaan yang ada, maka akan terjadi kekurangan persediaan atau biasa disebut
dengan ” Stock Out”. Pada situasi terjadinya kekurangan persediaan,
seseorang pengusaha akan menghadapi dua kemungkinan yaitu permintaan akan di
batalkan dan barang yang masih kurang akan dipenuhi kemudian. Sehingga akan
timbul biaya kekurangan (stock out cost/shortage cost). Formulasi jumlah pemesanan optimal dan biaya total
persediaan adalah sebagai berikut :
Jumlah pemesanan
optimal =
(2.3)

Total biaya
persediaan =
(2.4)

Dimana
(2.5)

Dimana : B =
Biaya kekurangan (Stock Out Cost) (Rupiah/Kg)
L = Persediaan maksimal (Kg).
3.
EOQ dengan adanya kapasitas lebih
Model EOQ sederhana mengganggap bahwa kuantitas yang di pesan akan diterima
sekaligus dalam suatu saat yang sama. Jika item diproduksi sendiri, umumnya
pesanan tidak dapat datang sekaligus karena keterbatasan tingkat produksi.
Persediaan akan tiba secara bertahap dan juga dikurangi secara bertahap karena
untuk memenuhi kebutuhan. Formulasi dari jumlah pemesanan optimalnya adalah

dan total biaya
persediaannya adalah

dimana P =
Kecepatan putaran produksi.
4.
EOQ dengan adanya potongan harga
Potongan harga merupakan suatu kebijakan dimana harga beli per unitnya akan
lebih murah dibandingkan dengan harga beli per unit rata-rata. Hal ini sangat
dimungkinkan karena jumlah produk yang dibeli telah mencapai batasan pembelian
minimum tertentu.
Pada umumnya
harga beli per unit menurun sebesar kenaikan jumlah pembelian, disebabkan
karena adanya prinsip skala ekonomis dalam bidang produksi maupun distribusi.
Apabila permintaan telah diketahui jumlahnya, maka dengan sendirinya dalam
persediaan tidak terjadi kehabisan stok. Sehingga harga beli per unitnya
menjadi bervariasi tergantung pada jumlah barang yang dibeli. Kondisi inilah
yang disebut dengan EOQ dengan potongan harga.
5.
EOQ dengan asumsi aliran produk kontinu
Selain menerima order pada saat yang bersamaan, perusahaan juga dapat
menghasilnya produk secara kontinu. Dengan demikian produk yang dihasilkan
dapat dikirim ke persediaan dalam kelompok sebesar Q. Asumsinya jumlah unit
yang digunakan sebesar D, yang dihasilnya dengan tingkat produksi sebesar P.
Untuk menghasilkan sejumlah Q, diperlukan waktu sebesar Q/P. Selama waktu
ini, (Q/P)D telah digunakan. Sehingga jumlah yang tersedia pada titik tertinggi
adalah :


dan ukuran laju
produksi optimal adalah

2.1.4.2 Model Probabilistik
Model sebelumnya merupakan model deterministik (semua parameter telah
diketahui dengan pasti). Dalam kenyataannya sering terjadi parameter-parameter
tersebut merupakan nilai-nilai yang tidak pasti seperti permintaan tahunan,
permintaan harian, leadtime, biaya simpan, biaya pesan, biaya kehabisan dan
harga. Proses stokastik atau probabilistik dalam sistem persediaan akan selalu
kita temui dalam kondisi nyatanya. Demand yang terjadi tidak selamanya konstan
(bersifat deterministik). Ada kalanya demand atau permintaan suatu barang pada
perusahaan bervariasi atau mengikuti distribusi probabilistic tertentu yang
karateristiknya diketahui. Untuk menghadapi permintaan yang bervariasi
perusahaan biasanya mempunyai persediaan tertentu sebagai pengaman yang disebut
Safety/buffer Stock. Safety stock ini menyediakan sejumlah
persediaan selama lead time. Untuk menyelesaikan persoalan semacam itu
digunakan pendekatan persediaan probabilistik. Model yang digunakan untuk dalam
penyelesaian demand probabilistik antara lain sistem persediaan kontinyu
(Sistem Q,r) dan sistem persediaan periodik (Sistem P).
Asumsi-asumsi yang digunakan pada model persediaan sistem Q,r dan Sistem P adalah :
1.
Distribusi peluang permintaan barang
diketahui,
2.
Waktu ancang pemesanan konstan,
3.
Harga barang yang dipesan konstan, tidak
tergantung pada ukuran pemesanan,
4.
Biaya pemesanan untuk setiap kali pemesanan
konstan,
5.
Biaya kekurangan persediaan dinyatakan
dalam biaya kekurangan per unit tanpa memperhatikan lamanya kekurangan
persediaan tersebut berlangsung, dan
6.
Biaya simpan per unit per tahun konstan,
tidak tergantung pada jumlah barang yang di simpan.
A. Sistem Kontinyu (Q,r)
Salah satu model stokastik persediaan yang paling banyak digunakan adalah
sistem Q,r, yang juga disebut dengan sistem pemeriksaan terus menerus,
sistem titik pemesanan kembali, dan sistem pemesanan tetap. Dengan menggunakan
sistem Q,r setiap kali diadakan pengambilan sediaan maka jumlah sediaan
yang tersisa harus dihitung untuk menentukan apakah pemesanan kembali sudah
atau belum perlu dilakukan.
Aturan dari model ini adalah melakukan pemesanan kembali apabila kedudukan
sediaan sudah sama dengan atau lebih kecil dari titik pemesanan kembali. Pada
model ini jumlah setiap pesanan (Q) adalah sama dari waktu ke waktu,
akan tetapi jarak waktu antara dua pemesanan yang berurutan adalah
berubah-ubah. Disamping itu masa tunggu (lead time) adalah sama untuk
setiap masa yang berbeda.
Dasar formulasi
atau perumusan perhitungan persediaan pada model sistem Q,r yang
dikembangkan oleh Hadley dan Within (1963) adalah dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
a.
Menghitung kebutuhan bahan baku selama lead
time (
) dengan menggunakan rumus :


dimana :
= Kebutuhan selama lead
time (Kg)

L = Waktu ancang (bulan)
T = Jumlah periode dalam setahun (bulan)

b.
Menghitung standar deviasi selama lead
time (
) dengan menggunakan rumus :


dimana :
= Standar deviasi
kebutuhan bahan (Kg)


c.
Menghitung nilai
dan
dengan langkah –
langkah sebagai berikut :


1.
Menghitung
perkiraan awal jumlah barang yang dipesan untuk model deterministik dengan
menggunakan rumus :

dimana :
= Perkiraan awal
jumlah barang yang dipesan (Kg)


A
= Biaya setiap kali pesan
(Rp)
C = Biaya
simpan per unit ( Rp).
2.
Menghitung
probabilitas kekurangan persediaan dengan rumus :

atau
F(
) = 1 – F(z) = Ф
,
(2.14)


dimana : F(
) =
Probabilitas kekurangan persediaaan

r = Titik pemesanan kembali (Kg).
3.
Menghitung
nilai titik pemesanan kembali dengan menggunakan rumus :

dimana :
= Titik pemesanan
kembali (Kg)


4.
Menghitung
ekspektasi kekurangan persediaan dengan rumus :



=
,
(2.16)

Dimana :
F(r) = 1- F(z) = F[(r
-
)]/
= probability of
stock out


f (z) =
[(r -
)/
] =
= titik ordinat ,
(2.17)




dimana :
= Ekspektasi
kekurangan persediaan (Kg)

f(z) = Titik ordinat
e = Konstanta (Epsilon) = 2,72

5.
Menghitung
jumlah perkiraan barang yang dipesan untuk model probabilistik dengan rumus :

dimana :
= Jumlah perkiraan
barang yang dipesan (Kg)



A
= Biaya setiap kali pesan
(Rp)
C = Biaya
simpan per unit ( Rp).

6.
Menghitung
probabilitas kekurangan persediaan dengan rumus :

dimana :
= Jumlah perkiraan
barang yang dipesan (Kg)


7.
Menghitung
titik pemesanan kembali dengan menggunakan rumus :

dimana :
= Titik pemesanan
kembali (Kg)


8.
Menghitung
ekspektasi kekurangan persediaan dengan rumus :



=
, (2.21)

dimana :
= Ekspektasi
kekurangan persediaan (Kg)

f(z) = Titik ordinat
e = Konstanta (Epsilon) = 2,72

9.
Apabila
nilai
berarti hasilnya sudah optimal, maka perhitungan dihentikan.
Dan apabila hasilnya belum optimal, maka dilakukan perhitungan kembali pada
langkah berikutnya dengan urutan seperti pada langkah 5 sampai dengan 8 sampai
memperoleh hasil yang optimal. Sehingga diperoleh nilai jumlah pemesanan
optimal (
) dan titik pemesanan yang optimal (
).
d.
Menghitung persediaan pengaman (S)
dengan rumus :
S
=
-
+
,
(2.22)



dimana : S = Persediaan pengaman
(Kg).
e.
Menghitung biaya-biaya persediaan yang
terdiri dari :
-
Menghitung biaya pesan per tahun (BP)
dengan menggunakan rumus :
BP
=
,
(2.23)

dimana : BP = Biaya
pesan/tahun (Rp)
Q = Jumlah pemesanan bahan (Kg)
A = Biaya setiap kali pesan (Rp)

-
Menghitung biaya simpan per tahun (BS)
dengan menggunakan rumus :
BS
=
,
(2.24)

dimana : BS = Biaya
simpan/tahun (Rp)
C = Biaya simpan/unit (Rp)
r = Titik pemesanan kembali (Kg)

-
Menghitung biaya kekurangan persediaan
per tahun (BK) dengan menggunakan rumus :
BK
=
, (2.25)

dimana : BK = Biaya
kekurangan persediaan/tahun (Rp)


-
Menghitung total biaya persediaan dengan
menggunakan rumus:

= BP + BS
+ BK (2.26)
dimana : K = Total biaya persediaan (Rp).
BP = Biaya
pesan per tahun (Rp)
BS = Biaya
simpan per tahun (Rp)
BK = Biaya
kekurangan persediaan (Rp)
B. Sistem Periodik (P)
Pada sistem P persediaan diperiksa secara berkala (periodik)
setiap satu jangka waktu tertentu dan jangka waktu ini tidak berubah-ubah dari
waktu ke waktu. Pemesanan kembali dilakukan dengan tingkat pesanan (R)
yang berubah-ubah tetapi dengan jarak waktu yang tetap antara dua pesanan yang
berurutan. Karena jarak waktu yang tetap ini, serta karena pemeriksaan
dilakukan secara berkala, maka sistem P disebut juga sistem pemeriksaan
berkala, sistem pesanan berkala, sistem pemesanan dengan jarak tetap atau
sistem pemesanan kembali berkala. Pada sistem P ini, ditetapkan suatu
target persediaan yaitu tingkat persediaan yang harus dicapai setiap kali
pemesanan dilakukan.
Model persediaan probabilistik
selain Sistem Q,r adalah Sistem P. Adapun langkah – langkah
perhitungan persediaan model sistem P adalah sebagai berikut :
1.
Menghitung kebutuhan bahan baku
selama lead time dengan menggunakan rumus :

dimana :
= Kebutuhan selama lead
time (Kg)

L = Waktu ancang (bulan)
T = Jumlah periode dalam setahun (bulan)

2.
Menghitung periode pemesanan dengan
rumus :

dimana :
= Periode pemesanan
(bulan)

A = Biaya sekali pesan (Rp)
C = Biaya simpan/unit (Rp)

3.
Menghitung kebutuhan selama L+T
dan standar deviasi selama L+T dengan rumus :


dimana :
= Kebutuhan selama lead
time dan waktu yang

bersangkutan
(Kg)

bersangkutan
(Kg)

L = Lead time (bulan)
4.
Menghitung probabilitas kekurangan
persediaan dengan rumus :
F (R ) =
,
(2.31)

Atau
F(R) = 1- F(Z) = F
,
(2.32)

dimana : F (R) = Probabilitas
kekurangan persediaan
C = Biaya simpan/unit (Rp)

R = Tingkat pemesanan yang optimal (Kg).
5.
Menghitung tingkat pemesanan yang
optimal dengan rumus :

dimana : R = Tingkat pemesanan
yang optimal (Kg)
Z = Nilai pada
tabel normal.
6.
Menghitung ekspektasi kekurangan
persediaan dengan rumus :



=
, (2.34)

Dimana
F(R) = 1- F(z) = F
= probability of stock
out

f (z) = 
=
ordinat , (2.35)



dimana :
= Ekspektasi kekurangan persediaan (Kg)

f(z) = Titik ordinat
e = Konstanta (Epsilon) = 2,72

7.
Menghitung Persediaan pengaman
dengan menggunakan rumus :
S = R -
-
+
,
(2.36)



Dimana : S = Persediaan pengaman
(Kg)
R = Tingkat
pemesanan yang optimal (Kg)

8.
Menghitung biaya pemesanan/tahun
dengan menggunakan rumus :
BP =
,
(2.37)

Dimana : BP = Biaya
pemesanan/tahun (Rp)
A = Biaya sekali pesan (Rp)

9.
Menghitung biaya simpan/tahun
dengan menggunakan rumus :
BS =
,
(2.38)

dimana : BS = Biaya
penyimpanan/thn (Rp)
C = Biaya simpan/unit (Rp).
10.
Menghitung biaya kekurangan
persediaan/tahun dengan rumus :
BK = 
,
(2.39)


dimana : BK = Biaya kekurangan
persediaan/thn (Rp)

11.
Menghitung biaya total persediaan
dengan menggunakan rumus :

= BP + BS + BK (2.40)
dimana : K = Biaya total
persediaan (Rp)
BP = Biaya pesan per
tahun (Rp)
BS = Biaya simpan
per tahun (Rp)
BK = Biaya
kekurangan persediaan per tahun (Rp).
2.1.4.3 Sistem Persediaan Just In-Time
Secara harfiah Just In Time artinya tepat waktu. Secara umum Istilah
Just In-Time (JIT) adalah usaha-usaha untuk meniadakan pemborosan
dalam segala bidang produksi, sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan
produk akhir tepat waktu untuk dijual (Yamit,2005:193).
Pada saat ini banyak perhatian telah diberikan kepada manajemen Jepang
dengan sistem Just In-Time atau Sistem Kanban. Kanban mengacu kepada
kartu yang mengizinkan satu departemen dari satu organisasi untuk menghasilkan
jumlah minimum dari suatu jenis barang, dalam menjawab reaksi dari persyaratan
departemen lain. Idenya adalah dengan menggunakan relatif sangat kecil order
(atau produksi), dengan relatif Low Order Points, sehingga pemenuhan
persediaan dapat datang just in- time (Rangkuti,2002:86).
Konsep just in-time memiliki tujuan yaitu untuk meminimumkan tingkat
persediaan, dengan demikian akan meminimalkan biaya penyimpanan. Dengan
demikian apabila tingkat persediaan lebih rendah dari tingkat EOQ, maka ordering
cost akan meningkat dan total biaya akan lebih tinggi daripada optimal.
Dengan demikian, untuk mengimplementasikan konsep Just In-Time, sangat
penting untuk biaya pemesanan atau set-up lebih rendah dari pada nilai
sebelumnya. Dalam mengimplementasikan model sistem Just In-Time digunakan
pendekatan model deterministik atau model probabilistik sebagai masukan dalam
penrhitungannya.
Tujuan dari Just In-Time adalah untuk mendapatkan kesempurnaan
dengan melakukan perbaikan terus menerus untuk mendapatkan yang terbaik,
menghilangkan pemborosan dan ketidak pastian. Tujuan utama dari JIT
adalah menghilangkan pemborosan dan konsitens dalam meningkatkan produktivitas.
Oleh karena itu istilah JIT disebut juga dengan ”zero inventories” (Yamit,2005:193).
Untuk mencapai tujuan JIT
diperlukan asumsi sebagai berikut :
1.
Ukuran lot kecil,
2.
Konsisten kualitas tinggi,
3.
Pekerja dapat diandalkan,
4.
Persediaan menjadi minimum,
5.
Mesin dapat diandalkan,
6.
Rencana produksi stabil,
7.
Kepastian jadwal operasi, dan
8.
Keseragaman.
Adapun langkah – langkah dalam perhitungan persediaan dengan menggunakan
model persediaan sistem Just In-Time adalah sebagai berikut :
1.
Mencari nilai Optimal Number Of
Deliveries (
/
/
)



Dalam mencari nilai n didasarkan pada kemampuan atau
batasan – batasan yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu dapat pula dengan
cara coba – coba ataupun asumsi yang didasarkan pada kemampuan dan kebijakan
perusahaan. Ada 3 rumus apabila perusahaan memiliki batasan – batasan terhadap
persediaan diantaranya adalah :



Dimana : m = Tingkat kapasitas maksimal persediaan (Kg)
a = Target tingkat persediaan (Kg)
p = persentase penghematan biaya total yang
diinginkan
2.
Menghitung Order Quantity
dengan menggunakan rumus :

dimana :
= Jumlah order quantity (Kg)

n = Jumlah delivery (kali)

3.
Menghitung nilai Total Annual
Cost dengan menggunakan rumus :

dimana :
= Total Annual Cost (Rp)

TC = Total ongkos yang optimal (Rp)
4.
Menghitung jumlah Delivery
Quantity dengan menggunakan rumus

dimana q = Jumlah delivery
quantity (Kg)
5.
Menghitung Saving By Switching
dengan menggunakan rumus :

dimana : S = Saving by
Switching (Rp)
3 komentar:
Sangat membantu blognya. apakah saya bisa tau, referensi yang digunakan dari buku atau web mana? terima kasih.
rumusnya hilang kabeh mas.
RUMUSNYA HILANG, bisa minta tolong dibenarkan
Posting Komentar