Jaringan saraf secara mikroskopik disusun oleh sel-sel
saraf (neuron) yang disokong oleh sel-sel penyokong yang dikenal
sebagai sel-sel neuroglia atau sel-sel glia (glia, Gr: lem).
A. Sel
Saraf (Neuron)
Bangunan
histologik sel saraf sangat khas terdiri atas badan sel (soma atau
perikarion) dan julurannya (prosesusnya) yang terdiri atas satu
akson dan beberapa dendrit.
Neuron merupakan sel yang paling tinggi differensiasinya dan tidak dapat
membelah lagi. Jumlah neuron di seluruh sistim saraf kita sangat besar diduga
sekitar 14 milyar. Secara histologis terdiri atas badan sel saraf (perikarion)
dan juluran saraf (prosessus saraf) yang terdiri atas akson dan dendrit.
Badan sel saraf
Perikarion dibentuk oleh inti
dan sitoplasma yang melingkupinya. Di dalam inti terdapat DNA yang merupakan
pembawa sifat turunan, sedangkan dalam sitoplasma terdapat berbagai organel dan
badan inklusi. Bentuk dan besar perikarion sangat beragam 4-135 mikrometer. Ada
yang berbentuk piramid, lonjong, bulat dan sebagainya. Meskipun beragam, tetapi
semua badan sel saraf mempunyai ciri yang khas, berupa struktur-struktur:
1.
Nukleus (inti sel)
Nukleus pada umumnya besar, berbentuk bulat atau sedikit
lonjong, bewarna pucat, dan umumnya terletak di pusat perikarion. Nukleolusnya
pada umumnya satu dan tampak sangat jelas terlihat di bawah mikroskop cahaya.
Pada inti sel terdapat rantai double helix ”deoxyribonucleate acid (DNA)” yang merupakan pembawa kode
genetik. Inti yang besar, pucat, vesikular dengan nukleolus yang menonjol
seringkali memberi kesan seperti mata
burung hantu (Owl eyes)
2.
Sitoplasma
Sitoplasma diisi dengan beragam organel
dan granula (badan inklusi) yang tersusun kurang lebih mengitari inti. Organel adalah
struktur-struktur atau bangunan yang terdapat di dalam sitoplasma yang
diperlukan untuk mem-pertahankan kehidupan dan menjalankan fungsi-fungsi sel
secara keseluruhan. Badan inklusi
adalah struktur-struktur yang terdapat di dalam
sitoplasma yang dipergunakan sebagai gudang atau tempat
penyimpanan zat-zat atau substansi tertentu.
Organel-organel yang terdapat di sitoplasma adalah:
A.
Sitoskeleton
B.
Apparatus (kompleks) Golgi
C.
Mitokondria
D.
Badan Nissl (endoplasmik retikulum
kasar/ rough endoplasmic reticulum) dan ribosom
E.
Sentriol
Sitoskeleton, apparatus Golgi, dan mitokondria hanya bisa
dilihat dengan mikroskop elektron (ME), sedangkan badan Nissl dan badan inklusi
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya (MC).
A. SITOSKELETON
Dengan mikroskop elektron (ME) tampak bahwa komponen utama sitoskeleton
adalah neurofilamen dan mikrotubulus yang tersusun dalam kelompokan yang
berjalan secara paralel dan tersebar di seluruh perikarion, akson dan dendrit.
Neurofilamen yang terdapat di neuron merupakan filamen berukuran menengah (intermediate
filament) yang mempunyai ketebalan 7.5 sampai 10 mikrometer dan berfungsi
sebagai penyokong. Mikrotubulus berfungsi dalam transportasi ensim-ensim,
neurotransmitter, protein penyusun membran, dan molekul-molekul penyusun
komponen sel lainnya. Dengan mikroskop
cahaya (MC) neurofilamen tampak sebagai neurofibril yang dapat diwarnai dengan
pulasan perak dan memberikan warna coklat kehitaman.
B. Apparatus Golgi
Apparatus Golgi biasanya besar
letaknya paranuklear, tersusun dari gelembung-gelembung
yang tidak mengandung granular (“agranular
vesicles”). Kompleks Golgi merupakan tempat
pembentukan glikoprotein yang dibuat dari ikatan karbohidrat dan protein.
Gelembung-gelembung kecil yang dibentuk dari apparatus Golgi diduga merupakan
sumber gelembung sinaps (synaptic vesicles) yang ditemukan pada ujung akson
(axon terminal).
C. Mitokondria
Mitokondria biasanya kecil
lonjong atau berbentuk seperti bola, dengan krista jenis tubular atau lamelar.
Mitokondria terutama terdapat dalam jumlah banyak di ujung akson, selain itu
juga ditemukan pada perikarion, dendrit dan akson. Mitokondria berperan dalam mengatur proses metabolisme di dalam sel saraf.
D. Badan Nissl/ Retikulum Endoplasmik Kasar
Badan Nissl merupakan
struktur yang dibentuk dari banyak tumpukan endoplasmik retikulum (endoplasmic
reticulum/ER) granular/kasar (rough endoplasmic reticulum). Pada permukaan luar
membran badan Nissl/ER terdapat ribosom yang tersusun dalam barisan, spiral,
dan menempel pada permukaan luar membran ER. Dengan pulasan HE, badan Nissl
bewarna biru (basofilik) dan terdapat
dalam perikarion dan dendrit, tetapi tidak terdapat pada akson. Karena polanya
pada badan sel saraf mirip dengan corak pada kulit macan tutul maka sering
disebut sebagai Substansia Tigroid.
Badan Nissl tampak jelas pada neuron yang berukuran besar seperti pada
neuron motoris di kornu anterior medula spinalis dan di sel ganglion. Badan
Nissl merupakan tempat sintesa protein.
E.
Sentriol
Sentriol merupakan ciri khas sel saraf
yang sedang membelah pada massa embrional. Neuron
pada orang dewasa tidak dapat membelah lagi. Meskipun demikian
kadang-kadang dapat ditemukan sentriol juga.
Badan inklusi yang ditemukan pada perikarion sel saraf
adalah
(1). Vesikel
Neuron yang mensintesa
katekolamin mengandung vesikel yang berisi neurotransmitter dan ensim-ensim.
(2).
Granular
Neuron di hipotalamus mengeluarkan
sekret neural berbentuk granular yang berisi hormon vasopressin, oksitosin dan neurofisin. Granul
ini disalurkan oleh akson ke neurohipofisis dan
kemudian akan dicurahkan kedalam pembuluh darah.
Granula pigmen melanin terdapat pada
neuron tertentu di otak seperti substansia nigra pada otak tengah, ganglion
spinal dan sel-sel saraf pada dasar ventrikel yang ke-empat. Fungsinya masih
belum diketahui.
Granula lifofuksin tampak sebagai
granula bewarna kuning kecoklatan dan terdapat pada neuron-neuron yang
berukuran besar. Jumlahnya bertambah sesuai dengan pertambahan usia.
Granula yang mengandung besi
ditunjukkan dengan teknik Prussian blue, terdapat pada beberapa sel saraf,
seperti sel-sel saraf di globus pallidus.
Jumlah granula bertambah sesuai dengan bertambahnya usia.
Tetes –tetes lemak biasanya
kelihatan di dalam perikarion dan memainkan peran sebagai bahan cadangan atau merupakan hasil metabolisme
normal atau patologis.
Glikogen terdapat pada neuron
embrio, neuroglia embrio, dan dalam ependim dan pleksus koroid embrio, tetapi
tidak ada pada jaringan saraf orang dewasa dalam jumlah yang cukup banyak untuk
dideteksi.
0 komentar:
Posting Komentar