· Algoritma
Euclidean adalah algoritma untuk mencari PBB dari dua buah bilangan bulat.
· Euclid, penemu
algoritma Euclidean, adalah seorang matematikawan Yunani yang menuliskan
algoritmanya tersebut dalam bukunya yang terkenal, Element.
Misalkan m
dan n adalah bilangan bulat tak negatif dengan
m ³ n. Misalkan r0
= m dan r1 = n.
Lakukan secara
berturut-turut pembagian untuk memperoleh
r0 = r1q1
+ r2 0 £ r2 £ r1,
r1 = r2q2
+ r3 0 £ r3 £ r2,
rn– 2 = rn–1
qn–1 + rn 0 £ rn £ rn–1,
rn–1 = rnqn + 0
Menurut Teorema
2,
PBB(m, n) = PBB(r0,
r1) = PBB(r1, r2) = … =
PBB(rn– 2,
rn– 1) =
PBB(rn– 1, rn) = PBB(rn,
0) = rn
Jadi, PBB dari m dan n
adalah sisa terakhir yang tidak nol dari runtunan pembagian tersebut
·
Diberikan dua buah bilangan bulat tak-negatif m
dan n (m ³ n).
Algoritma Euclidean berikut mencari
pembagi bersama terbesar dari m dan n.
Algoritma
Euclidean
1. Jika n = 0 maka
m
adalah PBB(m, n);
stop.
tetapi jika n ¹ 0,
lanjutkan ke langkah 2.
2. Bagilah m
dengan n dan misalkan r adalah sisanya.
3.
Ganti nilai m dengan nilai n dan nilai n dengan nilai r, lalu
ulang kembali ke langkah 1.
procedure Euclidean(input m, n : integer,
output PBB : integer)
{ Mencari PBB(m, n) dengan
syarat m dan n bilangan tak-negatif dan m ³ n
Masukan: m dan n, m ³ n dan m, n ³ 0
Keluaran: PBB(m, n)
}
Deklarasi
r : integer
Algoritma:
while n ¹ 0 do
r¬m mod
n
m¬n
n¬r
endwhile
{ n = 0, maka PBB(m,n) = m }
PBB¬m
|
Contoh m = 80, n =
12 dan dipenuhi syarat m ³ n
Sisa pembagian terakhir
sebelum 0 adalah 4, maka PBB(80, 12) = 4.
·
PBB dua buah bilangan bulat a dan b
dapat dinyatakan sebagai kombinasi lanjar (linear combination) a
dan b dengan dengan koefisien-koefisennya.
Teorema 3. Misalkan a
dan b adalah dua buah bilangan bulat positif, maka terdapat bilangan
bulat m dan n sedemikian sehingga PBB(a, b) = ma
+ nb.
Misalnya PBB(80, 12) = 4 ,
dan 4 = (-1) × 80 + 7 × 12.
Contoh Nyatakan PBB(60,
18) = 6 sebagai kombinasi lanjar dari 60 dan 18.
Relatif Prima
·
Dua buah bilangan bulat a dan b
dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1.
·
Contoh 20 dan 3 relatif prima
sebab PBB(20, 3) = 1. Begitu juga 7 dan 11 relatif prima karena PBB(7, 11) = 1.
Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima sebab PBB(20, 5) = 5 ¹ 1.
·
Jika a dan b relatif prima, maka
terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian sehingga
ma + nb = 1 (2)
·
Contoh Bilangan 20 dan 3 adalah
relatif prima karena PBB(20, 3) =1, atau dapat ditulis
2 . 20 + (–13) . 3 = 1
dengan m = 2 dan n
= –13. Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima karena PBB(20, 5) = 5 ¹ 1 sehingga 20 dan 5 tidak
dapat dinyatakan dalam m . 20 + n . 5 = 1.
0 komentar:
Posting Komentar