SEM adalah penggabungan antara dua konsep
statistika, yaitu konsep analisis faktor yang masuk pada model pengukuran (measurement model) dan konsep regresi
melalui model struktural (structural
model). Model pengukuran menjelaskan hubungan antara variabel dengan
indikator-indikatornya dan model struktural menjelaskan hubungan antar
variabel. Model pengukuran merupakan kajian dari psikometrika sedangkan model
struktural merupakan kajian dari statistika.
1.
SUB MODEL PENGUKURAN
Di dalam sebuah skor hasil pengukuran (skor tampak),
didalamnya terkandung dua komponen, yaitu a) komponen yang menjelaskan atribut yang
diukur dan b) komponen yang terkait dengan atribut lain yang tidak diukur
(eror). Dengan kata lain, di dalam skor tampak didalamnya terkandung komponen
yang menunjukkan atribut ukur dan eror. Dalam gambar dengan pendekatan SEM
konsep ini dijabarkan menjadi gambar yang menunjukkan skor sebuah item yang
dibangun dari dua komponen, yaitu atribut ukur dan eror (lihat Gambar 2).
Model pengukuran
menggambarkan hubungan antara item dengan konstrak yang diukur. Model pengukuran memiliki ketepatan model
yang memuaskan ketika item-item yang dilibatkan mampu menjadi indikator dari
konstrak yang diukur yang dibuktikan dengan nilai eror pengukuran yang rendah
dan nilai komponen asertivitas yang tinggi.
Gambar 3.a (Model Unidimensi menunjukkan asertivitas diukur dengan
menggunakan satu faktor memuat dua item. Gambar 3.b (Model Multidimensi) menunjukkan
asertivitas diukur dengan menggunakan dua faktor yang masing-masing faktor
memuat dua item.
2. SUB MODEL STRUKTURAL
Model struktural
menggambarkan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan tersebut
dapat berupa korelasi maupun pengaruh. Korelasi antar variabel ditunjukkan
dengan garis dengan berpanah di kedua ujungnya sedangkan pengaruh ditandai
dengan satu ujung berpanah. Gambar 3 menunjukkan peranan variabel independen
terhadap variabel dependen. Pada gambar tersebut terlihat ada dua jenis model
struktural. Gambar 4.a menunjukkan hubungan antar dua konstrak terukur dan
Gambar 4.b menunjukkan hubungan konstrak laten.
0 komentar:
Posting Komentar