JENIS-JENIS (GENRE) SASTRA

Sastra Imajinatif 
Sastra  imajinatif  adalah  sastra  yang  berupaya  untuk  menerangkan,  menjelaskan, memahami,  membuka  pandangan  baru,  dan  memberikan  makna  realitas  kehidupan agar  manusia  lebih  mengerti  dan  bersikap  yang  semestinya  terhadap  realitas kehidupan.  Dengan  kata  lain,  sastra  imajinatif  berupaya  menyempurnakan  realitas kehidupan  walaupun sebenarnya fakta  atau  realitas kehidupan sehari-hari tidak  begitu penting  dalam  sastra  imajinatif.  Jenis-jenis  tersebut  antara  lain  puisi,  fiksi  atau  prosa  naratif,  dan  drama.  Puisi  dapat dikelompokkan  menjadi  tiga,  yakni  puisi  epik,  puisi  lirik,  dan  puisi  dramatik.  Fiksi  atau prosa  naratif  terbagi  atas  tiga  genre,  yakni  novel  atau  roman,  cerita  pendek  (cerpen), dan novelet (novel “pendek”). Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui  dialog-dialog  para  tokohnya Pada  akhirnya,  semua  pembahasan  mengenai  sastra  imajinatif  ini  harus  bermuara pada  bagaimana  cara  memahami  ketiga  jenis  sastra  imajinatif  tersebut  secara komprehensif.  Tanpa  adanya  pemahaman  ini,  apa  yang  dipelajari  dalam  hakikat  dan jenis  sastra  imajinatif  ini  hanya  sekadar  hiasan  ilmu  yang  akan  cepat  pudar.

Sastra Non-imajinatif 

Sastra  non-imajinatif  memiliki  beberapa  ciri  yang  mudah  membedakannya  dengan sastra imajinatif. Setidaknya terdapat dua ciri yang berkenaan dengan sastra tersebut. Pertama,  dalam  karya  sastra  tersebut  unsur  faktualnya  lebih  menonjol  daripada khayalinya. Kedua, bahasa yang digunakan cenderung denotatif dan kalaupun muncul konotatif,  kekonotatifan  tersebut  amat  bergantung  pada  gaya  penulisan  yang  dimiliki pengarang.  Persamaannya,  baik  sastra  imajinatif  maupun  non-imajinatif,  keduanya sama-sama  memenuhi  estetika  seni  (unity  =  keutuhan,  balance  =  keseimbangan, harmony  =  keselarasan,  dan  right  emphasis  =  pusat  penekanan  suatu  unsur).  Sastra non-imajinatif  itu  sendiri  merupakan  sastra  yang  lebih  menonjolkan  unsur  kefaktualan daripada  daya  khayalnya  dan  ditopang  dengan  penggunaan  bahasa  yang  cenderung denotatif.  Dalam  praktiknya  jenis  sastra  non-imajinatif  ini  terdiri  atas  karya-karya  yang berbentuk esai, kritik, biografi, autobiografi, memoar, catatan harian, dan surat-surat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger