Pengertian Drama Laku
dalam Simulasi Realitas
Drama adalah laku yang meniru laku dalam
kehidupan nyata untuk memberikan pengukuhan dan alternatif bagi kehidupan itu
sendiri. Karena yang ditekankan adalah laku, maka kata-kata/dialog dalam drama
harus dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan situasi
interaksi atau komunikasi manusia yang melibatkan tidak hanya kata-kata/dialog
itu sendiri, tetapi juga situasi yang melingkungi dialog,
seperti siapa yang berdialog, kapan dan di mana dialog itu berlangsung, dan
mengapa dialog itu diutarakan. Dengan demikian, dalam laku drama kita melihat
kesatuan antara kata-kata, perbuatan, dan situasi. Sifat kemenyatuan ini sangat
sesuai atau mirip dengan keadaan yang berlangsung dalam kehidupan komunikasi
manusia yang nyata. Oleh karena itu, drama dapat berfungsi sebagai media
simulasi realitas, yaitu media untuk menghaluskan dan mengembangkan diri
manusia dan kebudayaannya melalui penanaman nilai kultural/keagamaan,
penyampaian pemikiran baru, dan penyampaian kritik sosial.
Struktur Drama
Sebagai naskah yang utuh,
drama dibangun oleh beberapa unsur yang saling berkaitan, yaitu dialog,
petunjuk pemanggungan, plot, dan karakter. Dialog merupakan ucapan tokoh
tertentu yang kemudian disusul oleh ucapan tokoh yang lain. Melalui pergiliran
ucapan tokoh-tokoh itulah segala informasi diutarakan perlahan-lahan dari awal
sampai akhir drama. Karena itulah kedudukan dialog sangat penting dan utama di
dalam drama. Selain itu, informasi juga diberikan melalui petunjuk pemanggungan.
Petunjuk pemanggungan adalah
teks sampingan yang berfungsi untuk memberikan petunjuk tentang berbagai aspek
pemang-gungan, yakni aspek karakter, penuturan, dan desain. Teks ini mungkin
terdapat di dalam dialog (intradialog) dan mungkin pula terdapat di luar dialog
(ekstradialog). Unsur drama berikutnya adalah plot, yaitu pola pengaturan
kejadian dalam drama yang membuat kejadian-kejadian tersebut saling berhubungan
secara logis, utuh, dan bermakna. Kejadian-kejadian dalam drama tentu saja
muncul karena adanya tindakan tokoh/karakter dramatik dengan segala aspek
psikis, moral, sosial, dan ciri fisiknya.
Jenis Drama
Pada umumnya, drama
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu tragedi dan komedi.
Pengelompokan ini didasarkan pada cara pandang filosofis drama tersebut
terhadap hakikat hidup manusia. Pandangan hidup yang khas dalam drama tragedi
terletak pada penegasan bahwa manusia harus menerima suratan nasib yang tidak
dapat dihindarkan. Namun, tragedi juga menggambarkan kenyataan bahwa meskipun
kita harus menghadapi dan menerima suratan nasib, kita juga punya kebutuhan
yang kuat untuk memberi makna pada nasib kita. Oleh karena itu, semangat drama
tragedi tidaklah pasif, melainkan penuh dengan semangat perjuangan, yakni
perjuangan untuk memberi makna pada nasib hidup manusia. Adapun komedi
menggambarkan kenyataan bahwa seberapa kali pun kita jatuh atau gagal, kita
akan dapat bangkit kembali dan meneruskan kehidupan. Komedi memperlihatkan
kehendak hidup yang tak terpadamkan. Inilah semangat yang menggerakkan tokoh-tokohnya,
yakni semangat untuk merayakan kegembiraan hidup. Kegembiraan hidup itu
ditunjukkan dengan cara menyimpangkan keseriusan dan kesakitan (penderitaan)
sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kelucuan.
Pementasan Drama
Naskah drama dibuat bukan
semata-mata untuk dibaca, tetapi lebih dimaksudkan untuk dipentaskan.
Untuk mewujudkan naskah drama menjadi sebuah pementasan, diperlukan banyak
pihak yang harus bekerja sama secara kompak. Pihak-pihak tersebut adalah
produser, sutradara, aktor/aktris, dan desainer. Berbagai pihak ini
kemudian mengubah atau mengonkretkan naskah menjadi konsep produksi, yakni
suatu rumusan konseptual atau ide dasar yang menyatukan berbagai aspek
pementasan yang berbeda sehingga dapat terbentuk suatu sudut pandang pemaknaan
bersama terhadap produksi pementasan. Rumusan ini bersifat general, konkret,
dan inspiratif. Dengan panduan konsep produksi itulah berbagai pihak tersebut
saling memberikan kontribusi demi terciptanya pementasan yang berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar