Bagian –
bagian surat yang lengkap, terdiri atas :
1. Kepala surat.
Kepala surat adalah nama dan alamat kantor
pengirim yang terletak di bagaian atas kertas. Biasanya alamat itu dilengkapi
dengan nomor telephone, Faximile, E mail dan webside ,alamat kawat, bahkan
tercantum pula simbol perusahaan di sebelah alamat. Letaknya diatur sedemikian
sehingga kelihatan menarik. Kepala surat menunjukkan identitas dan wibawa
perusahaan tersebut .
2. Leher Surat
2.1.
Tanggal Surat
Setiap surat harus bertanggal, bulan, dan tahun.
Gunanya sebagai penunjukan kembali waktu membuat surat susulan dan membuat
surat balasan. Biasayanya dalam surat susulan ditulis :
“Menyusul surat kami tertanggal
.................... “
“Membalas surat Tuan tertanggal
.................... “
2.2.
Nomor Surat
Nomor surat adalah nomor urut surat, yang pertama
dibuat dalam satu tahun adalah nomor 1, yang kedua nomor 2, dan seterusnya
.Setelah nomr surat, berturut – turut ditulis kode, bulan (disimbulkan dengan angka
romawi), tahun . Masing – masing dibatasi dengan garis miring ( / ).
Contoh :
Nama perusahaan :
PT ‘SURYA ABADI”
Bulan penulisan surat : Oktober
Tahun :
2009
Surat keluar
yang ke : 220
Dari hal – hal tersebut , nomor surat dibuat
menjadi :
Nomor : 220/SA/X/’09
2.3.
Lampiran
Lampiran adalah lembaran lain, seperti : daftar
barang, faktur, kuitansi, atau lembaran – lembaran salinan surat – surat penting
yang diikutsertakan bersama surat. Lampiran ini harus di sebutkan jumlahnya ,
seperti : 1 helai, 2 helai . Janganlah disebut kesatuannya, seperti : 1bundel,
1 berkas . Hal ini dapat minimbulkan keraguan bagi penerima karena tidak pasti
jumlahnya. Jika lampiran perlu disebutkan satu per satu, seperti lampiran –
lampiran dokumen atau dianggap sebagai dokumen dalam surat laporan atau surat
pemberitahuan penting. Lapiran terpaksa diletakkan di bawah surat, agar
ruang/tempat isi lapiran cukup menampung uraian-uraian lampiran . Lihat contoh
di bawah ini :
Lampiran :
1. 1 helai fotokopi Surat
Keterangan Domisil
2.
1 helai fotokopi SIUP
3.
1 helai fotokopi NPWP
2.4. Hal/perihal
“Hal” atau “Perihal” adalah maksud surat yang
utama atau pokok surat. Guna “hal” ini, untuk mempermudah penerima surat
mengetahui arah permasalahan surat dan untuk penunjukkan kembali dalam surat –
suart balasan .
`2.5. Alamat Surat
Alamat surat adalah tujuan surat, kepadea siapa
dan di mana surat itu harus sampai. Maka alamat – alamat pada sampul harus
lengkap dan jelas. Surat – surat niaga yang ditujukan kepada pejabat, seperti :
direktur, pemimpin, pengawas, manajer, harus memakai kata sapaan “Yth”.
Demikian pula halnya dengan surat – surat resmi yang ditujukan kepada pribadi,
seperti : sdr. ... Tuan ......., Bapak ........, Nn. ............... harus
memakai kata sapaan tersebut. Perhatikan contoh di bawah ini !
Kepada
Yth. Sdr. Tirtokusumo
Jalan Kaliurang 23
S o l o
Kepada
Yth. Pemilik Toko Buku “Sumber Kawruh”
Jalan Kelapa Hijau V I D A 5
Kelapa Gading Permai
Jakarta – Utara .
6.
Pembuka Surat/ Salam pembukaan
Pembuka surat adalah kata tatakrama, yaitu kata
yang menyimpulkan kesopanan dalam komunikasi tulisan. Pada surat – surat niaga
maupun surat – surat pribadi, pembuka surat ini harus selalu dipakai. Kata
tatakrama ini biasanya disimpulkan dengan kata- kata : Dengan hormat, Tuan yang terhormat, Sdr. ... yang terhormat, Bapak
..... yang terhormat, dan seterusnya
3. Badan Surat
3.1.
Pembuka kata
Pembuka kata merupakan bagian dari uraian surat
yang mendahului uraian masalah pokok.
3.2.Isi/inti surat
Isi surat adalah uraian pokok surat. Dari pokok
uraian inilah hal atau perihal disimpulkan .
3.3. Penutup
Penutup kata adalah uraian yang mengakhiri surat.
Pada surat – surat niaga atau surat-surat pribadi, uraian penutup ini sebaiknya
dibuat dengan kata – kata yang sopan, agar penerimaan berkesimpulan bahwa
pengirim berkepribadian tinggi dan tentu saja hal ini demi nama baik
perusahaan. Maka pada penutup surat sering ditulis ucapan terima kasih, kata
penghargaan, dan sebagainya .
4. Kaki Surat
4.1.
Penutup Surat
Penutup surat adalah kata yang mengakiri surat.
Seperti halnya membuka surat, penutup surat adalah ucapan hormat. Pada surat
niaga dipakai kata “Hormat kami”. Pada surat – surat dinas Pemerintah, pembuka
maupun penutup surat tidak dipakai .
4.2.
Nama perusahaan
Pada surat – surat niaga nama perusahaan
dicantumkan di bawah kata “Hormat kami” (penutup surat}, sebagai pelengkap
penutup surat.
4.3.
Tanda tangan
Tanda tangan merupakan pengesahan dari orang yang
bertanggung jawab atas hal – hal yang
diuraikan atau dinyatakan dalam surat.
4.4.
Nama terang
Di bawah tanda tangan dituliskan nama terang
penanda tangan .
4.5.
Nama jabatan
Nama jabatan penanda tangan perlu dicantumkan. Hal
ini menunjukkan kaitannya dengan surat resmi dan tanggung jawab atas kedudukan
/ jabatan .
4.6.
Tembusan
Tembusan dibuat bilamana surat harus dikirim
kepada pihak lain yang mempunyai hubungan ( secara teknis ) dengan isi surat.
4.7.
Singkatan
Singkatan ( inisial ) adalah singkatan nama yang
membuat konsep dan orang yang mengetik surat. Inisial ini hanya berlaku pada
surat niaga saja .
0 komentar:
Posting Komentar