“Because
of the radical changes brought about by the internet, centuries-old basic business
processes such as buying and selling are going to change dramatically. Both buyers
and sellers will be demanding more information and better information, and will
demand it faster than ever. This transformation-a true paradigm shift-will
forever alter the way society operates” (Kastner, 1997).
Business-to-Business
Commerce adalah situs perdagangan partai. Contoh: perusahaan penjaul produk ke perusahaan lain. Hubungan jaringan bisnis dengan perusahaan lain
diperlukan untuk menjalin dan menjual produk disebut supply chain. Sistem EC ini mirip dengan Electronic
Data Interchange (EDI), dan proses manajemen perusahaan mirip dengan rantai
manajemen perusahaan. Sebelum adanya internet EDI disambungkan secara point-to-point,
maksudnya komputer antara perusahaan tersambung dengan SLJJ, sehingga biaya
komunikasinya lebih mahal, jika dibandingkan dengan komunikasi lewat internet.
Supply Chain Management (SCM) adalah konsep manajemen yang mengintegrasikan
manajemen dengan proses rantai persediaan. Tujuan dari SCM adalah untuk
meminimalkan biaya, meningkatkan keuntungan, memperbaiki kinerja, dan memberi
nilai tambah untuk bersaing. Sesuai dengan kemajuan dewan pabrikasi, SCM
mempunyai 3 tujuan bisnis:
a. Memperoleh produk yang benar pada tempat yang tepat dengan biaya
serendah mungkin.
b. Menjaga persediaan serendah mungkin dengan tetap dapat melayani konsumen
sebaik mungkin.
c. Mengurangi waktu pesanan. SCM merupakan operasi yang sederhana dan lebih
cepat, seperti pengiriman bahan baku yang dibutuhkan untuk diproses.
EDI melibatkan pertukaran dokumen bisnis
secara elektronik melalui jaringan komputer antara perusahaan. Data dalam
dokumen transaksi bisnis (Misal: pesanan pembelian, invoice, dan nota
pengiriman) dipertukarkan antara komputer perusahaan secara elektronik
menggunakan format dokumen standar. Biasanya software EDI digunakan
untuk mengkonversikan format dokumen perusahaan ke dalam format EDI standar
industri kebanyakan dan protokol internasional. Sehingga EDI adalah contoh proses
EC yang cukup kompleks.
EDI membatasi pencetakan, surat-menyurat,
pemeriksaan, dan jumlah salinan dokumen bisnis untuk ditangani oleh beberapa
pegawai. Juga karena format dokumen adalah standar, keterlambatan yang
disebabkan oleh surat atau komunikasi telepon antara perusahaan dapat dikurangi
secara drastis. Beberapa keuntungan EDI berakibat pengurangan kertas, biaya
kirim, dan biaya pengawai; aliran transaksi lebih cepat; memperkecil kesalahan;
meningkatkan produktivitas; menunjang kebijaksanaan persediaan tepat waktu; dan
mengurangi tingkat persediaan. Contoh: RJR Nabisco membutuhkan biaya $70 untuk
memproses pesanan pembelian menggunakan sistem lama, menurun menjadi kurang
dari 1$ setelah menggunakan EDI (O’Brien, 1999:334).
0 komentar:
Posting Komentar