Rogers (1986), menulis bahwa “socioemotional content was defined as communication messages that show
solidarity, tension, relief, aggrement, disaggrement, antoganism and giving or
asking for personal information”.
Beberapa
ahli sebelumnya berpendapat bahwa dalam proses komunikasi yang menggunakan
komputer sebagai komponen utamanya khususnya komunikasi melalui e-mail, bukanlah tempat yang tepat untuk
mencari kandungan sosioemosi. Namun pandangan para ahli ini kemudian berubah
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ronald E. Rice dan Gail Love (1985).
Dalam penelitiannya terhadap kelompok pengguna (mailing list) yang berprofesi sebagai dokter, Love dan Rice
menentukan unit analisis 2.347 kalimat dari 388 pesan. Setiap kalimat yang
telah ditentukan kemudian dikodekan dan disesuaikan ke dalam delapan jenis
kandungan sosioemosi. Hasil penelitian kedua ahli ini menyebutkan bahwa
terdapat 30 persen dari 388 pesan yang dijadikan sampel penelitian memiliki
kandungan sosioemosi dengan masing-masing persentase yang berbeda untuk setiap
jenis kandungan sosioemosinya. Jenis kandungan sosioemosi yang paling banyak
yaitu yang menunjukkan sosioemosi solidaritas (18%) dari seluruh kalimat yang
dijadikan sampel kemudian pemberian informasi pribadi (8%).
0 komentar:
Posting Komentar