Nasionalisme
adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (“nation”) dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Ikatan
nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan
diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan
negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri.
Dari
sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu
rendah. Ikatan inipun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman
pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri.
Namun, bila suasanya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari
negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman
modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan
ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan,
seperti yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya
menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem
seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.
Nasionalisme
berdasarkan para ahli adalah sebagai berikut:
a. Joseph Ernest Renan mengatakan bahwa nasionalisme adalah
sekelompok
individu yang ingin bersatu dengan individuindividu lain dengan
dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai
contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan
budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki negara.
b. Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan
perasaan
dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya
nasionalisme negara-negara Asia. Menurut Hans Kohn
nasionalisme mengatakan bahwa adalah kesetiaan tertinggi yang diberikan
individu kepada negara dan bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar