TAKTIK DALAM KEKUASAAN

Taktik kekuasaan adalah apa yang orang gunakan untuk menerjemahkan landasan kekuasaan menjadi tindakan tertentu? dengan kata lain, pilihan-pilihan apa saja yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi atasan,rekan kerja,atau karyawan mereka?dan apakah ada dari pilihan-pilihan tersebut yang paling efektif?arti sebenarnya dari taktik kekuasaan yaitu cara individu menerjemahkan landasan kekuasaan ke dalam tindakan-tindakan tertentu.
            Penelitian telah mengidentifikasikan sembilan macam taktik pengaruh:
·         Legitimasi.mengandalkan posisi kewenangan seseorang atau menekankan bahwa sebuah ermintaan selaras dengan kebijakan atau ketentuan dalam organisasi.
·         Persuasi rasional.menyajikan argumen-argumen yang logis dan berbagai bukti faktual untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan itu masuk akal.
·         Seruan inspirasional.mengembangkan komitmen emosional dengan cara menyerukan nilai-nilai, kebutuhan,harapan,dan aspirasi sebuah sasaran.
·         Konsultasi.meningkatkan motivasi dan dukungan dari pihak yang menjadi sasaran dengan cara melibatkannya dalam memutuskan bagaimana rencana atau perubahan akan dijalankan.
·         Tukar pendapat. Memberikan imbalan kepada target atau sasaran berupa uang atau penghargaan lain sebagai ganti karena mau menaati suatu permintaan.
·         Seruan pribadi. Meminta kepatuhan berdasarkan persahabatan tau kesetiaan.
·         Menyenangkan orang lain. Menggunakan rayuan, pujian, atau [erilaku bershabat sebelum membuat permintaan.
·         Tekanan. Menggunakan peringatan,tuntutan tugas,dan ancaman.
·         Koalisi. Meminta bantuan orang lain untuk membujuk sasaran atau menggunakam dukungan orang lain sebagai alasan si sasaran agar setuju.
Beberapa taktik tersebut umumnya lebih efektif daripada yang lain. Secara khusus, bukti menunjukan bahwa persuasi rasional,seruan inspirasional,dan konsultasi cenderung menjadi cara yang paling efektif diantara kesembilan taktik yang lain. Anda juga dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan Anda dnegan cara menerapkan lebih dari satu jenis taktik pada saat bersamaan atau secara berurutan, sepanjang pilihan-pilihan taktik Anda itu selaras.
Tetapi, beberapa taktik berfungsi lebih bai bergantung pada arah dari pengaruh. Sebagaimana yang ada dalam Tampilan 14-2, beberapa studi menemukan bahwa persuasi rasional merupakan satu-satunya taktik yang efektif di seluruh tingkatan organisasi. Seruan inspirasional sangat baik sebagai taktik memengaruhi bawahan. Jika tekanan berhasil maka hampir dapat dipastikan bahwa hal ini hanya mampu berpengaruh ke bawah. Seruan pribadi dan koalisi paling efektif digunakan dengan upaya-upaya yang memiliki pengaruh lateral. Selain arah engaruh, sejumlah faktor lain ditemukan juga memengaruhi taktik yang paling berfungsi. Faktor-faktor ini meliputi pengurutan taktik, ketrampilan seseorang dalam menggunakan taktik, kekuasaan kerabat seseorang, jenis permintaan dan bagaimana permintaan tersebut dimengerti,kultur organisasi,serta faktor-faktor kultur tertentu dari suatu negara.
Kiranya akan lebih efektif jika Anda mulai dengan taktik yang “lebih halus” yang mengandalkan kekuasaan pribadi seperti seruan pribadi dan inspirasional, persuasi rasional, dan konsultasi. Jika taktik-takti ini gagal,anda bisa beralih ke taktik-taktik yang”lebih keras” seperti tukar pendapat, koalisi,dan tekanan. Yang menarik, ditemukan petunjuk bahwa penggunaan suatu taktik halus lebih efektif daripada suatu taktik yang lebih keras dan bahwa gabungan dua taktik halus,atau sebuah taktik halus dan persuasi rasioanal, lebih efektif daripada taktik tunggal manapun atau gabungan taktik-taktik keras.
Beberapa kajian menemukan bahwa sebuah taktik berkemungkinan berhsil lebih besar jika pihak sasaran atau target memandangnya sebagai bentuk perilaku pengaruh yang dapat diterima secara sosial, pelakunya memiliki posisi dan kekuasaan pribadi yang memadai untuk menggunakan taktik itu, taktik itu dapat memengaruhi sikap pihak sasaran menyangkut permintaan tertentu, digunakan secara trampil, digunakan untuk meminta sesuatu yang masuk akal,dan selaras dengan nilai-nilai dan kebutuhan pihak sasaran.
Kita menyadari bahwa kultur di dalam organisasi berbeda antara satu dengan yang lainnya misalkan sebagian organisasi lebih memiliki suasana hangat,santai,dan mendukungnya;sebagian yang lainnya lebih formal dan konservatif. Karena itu kultur organisasi dimana orang bekerja akan berpengaruh dalam menentuka taktik-taktik yang dianggap tepat. Sebagian kultur mendorong penggunaan partisipasi dan konsultasi, sebagian lain mendorong pemikiran rasional, dan sebagian lainnya lagi mengandalkan tekanan. Jadi organisasi itu sendiri akan memengaruhi rangkaian taktik kekuasaan yang dipandang bisa diterima untuk digunakan.

Terakhir, bukti menunjukan bahwa orang di negara yang berbeda cenderung lebih menykai taktik kekuasaan yang berbeda. Sebagai contoh sebuah studi yang membandingkan para manajer di Amerika Serikat dan Cina menemukan bahwa para manajer di Amerika Serikat memandang pemikiran rasional sebagai taktik yang paing efektif, sedangkan para manajer di Cina lebih menyukai taktik koalisis 
Ø Kekuasaan dalam Kelompok : koalisi
Mereka yang “berada di luar lingkaran kekuasaan” dan berusaha “masuk” ke dalam kelompok mula mula akan mencoba memperbesar kekuasaan mereka secara individual. Mengapa puas dengan remah – remah jika kita bisa mendapatkan keuntungan lebih? Tetapi, jika upaya ini terbukti tidak efektif, alternatifnya adalah membentuk sebuah koalisi (coalition). Suatu kelompok informal yang di ikat oleh satu isu perjuangan yang sama. Alasan membentuk koalisi? Adalah dapat mempersatukan kelompok.
Orang – orang yang menginginkan kekuasaan akan berupaya membangun landasan kekuasaan pribadi. Tetapi, dalam banyak contoh, hal ini mungkin sulit, beresiko, mahal, atau bahkan mustahil. Bila demikian, upaya akan dilakukan untuk membentuki koalisi dari dua atau lebih orang di luar kekuasaan yang dengan bersatu, dapat menggabungkan sumber – sumber daya mereka guna mengungkapkan kekuasaan.
Tiga prediksi yang dapat kita buat mengenai pembentukan koalisi. Pertama koalisi dalam organisasi sering kali berupaya memperbesar ukuran mereka sampai maksimal. Dalam teori ilmu politik, koalisi bekerja secara lain mereka mencoba meminimalkan ukuran. Prediksi kedua mengenai koalisi yang berkaitan dengan kadar kesaling ketergantungan di dalam organisasi. Lebih banyak koalisi yang bisa tercipta bila mana terdapat banyak ketergantungan tugas dan sumber daya. Sebaliknya, akan terdapat lebih sedikit saling ketergantungan di antara berbagai sub yunit dan lebih sadikit aktifitas pembentukan koalisibila mana berbagai sub yunit itu mandiri dengan sumber daya yang melimpah.

Prediksi yang terakhir, pembentukan koalisi akan di pengaruhi tugas tugas aktual yang dijalankan oleh pekerja. Semakin rutin tugas kelompok, semakin besar kemungkinan akan terbentuk koalisi. Semakin rutin pekerjaan yang orang lakukan semakin besar ketergantungan mereka. untuk mengimbangi ketergantungan ini, membutuhkan koalisi. Ini membantu menjelaskan sejarah terbentuknya serikat –serikat, khususnya diantara pekerja yang berketrampilan rendah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger