Kawasan
pulau Kota Tarakan merupakan salah satu pulau yang berada di Propinsi
Kalimantan Timur bagian utara yang kaya akan potensi daerah. Selain secara
geografis pulau yang memiliki posisi sangat strategis sebagai jalur transportasi
skala regional maupun skala internasional pulau ini juga memiliki potensi
sumberdaya alam yang secara optimal belum termanfaatkan, baik yang bersifat
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource) maupun sumberdaya
alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resource) serta jasa-jasa
lingkungan pesisir dan laut. Pulau Tarakan yang terletak diantara 117o34’
garis bujur barat sampai dengan 117o38’ garis bujur timur dan antara
3o19’ garis lintang utara sampai dengan 3o20’ garis
lintang selatan, dengan luas 657 km2 (daratan seluas 250,80 km2
dan lautan seluas 406,53) memiliki satu atau lebih ekosistem pesisir.
Ekosistem
pesisir Kota Tarakan diantaranya adalah hutan mangrove, karang tepi, padang
lamun, dan pantai berpasir yang mana ekosistem-ekosistem tersebut menyediakan sumberdaya
alam produktif baik sebagai sumber pangan, tambang mineral dan energi, media
komunikasi maupun kawasan rekreasi atau pariwisata (Rachmawani, 2007).
Sebagai
suatu ekosistem pesisir utama pulau Kota Tarakan keberadaan ekosistem mangrove
sepanjang pantai memberikan kontribusi yang sangat penting baik manfaat
langsung (direct) maupun manfaat tidak langsung (indirect). Manfaat tersebut
diantaranya secara fisik, khususnya dalam melindungi pantai dari gelombang,
angin dan badai. Tegakan mangrove dapat melindungi pemukiman, bangunan dan
pertanian dari angin kencang dan intrusi air laut. Mangrove juga memainkan
peranan penting dalam melindungi pesisir dari terpaan badai. Kemampuan mangrove
untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut merupakan salah satu peran penting
mangrove dalam pembentukan lahan baru. Akar mangrove mampu mengikat dan
menstabilkan substrat lumpur, pohonnya mengurangi energi gelombang dan
memperlambat arus, sementara vegetasi secara keseluruhan dapat memerangkap
sedimen. Zonasi sepanjang pantai mangrove tidak hanya penting untuk memperluas
pantai dan membentuk pulau, tetapi juga melindungi pantai dari pengikisan
secara dahsyat yang ditimbulkan oleh badai tropika yang hebat. Pada pulau-pulau
di daerah delta yang berlumpur halus ditumbuhi mangrove. Peranan mangrove
sangat besar untuk mempertahankan keberadaan pulau tersebut. Sebaliknya pada
pulau yang hilang mangrovenya, pulau tersebut mudah disapu oleh ombak dan arus
musiman selain itu jika mangrove tidak ada maka produksi laut dan pantai akan
berkurang secara nyata. Selain itu ekosistem ini juga memiliki nilai ekonomi
yang bersifat long term (jangka panjang dengan tingkat diskonto rendah)
sedangkan sumberdaya migas memiliki nilai ekonomi yang bersifat short term
(jangka pendek dengan tingkat diskonto tinggi). Walaupun kontribusi ekonomi
nyata ekosistem mangrove kurang signifikan namun kontribusi nyata dan tidak
langsung (salah satunya seperti pelindung pantai dan pendukung perairan
pesisir) tinggi dan kontinyu (Bengen, 2006).
0 komentar:
Posting Komentar