Selanjutnya spencer & spencer
sebagaimana mengelompokkan kompetensi dalam enam kelompok, dan masing-masing
kelompok tersebut memuat sejumlah kompetensi sehingga seluruh kelompok mencapai
36 kompentensi. Beberapa kompetensi berikut ini dikutip oleh kusumastuti
(2001).
1.
Semangat untuk berprestasi dan
bertindak (achievement and action ) yang
meliputi kompetensi : (1) orientasi untuk berprestasi; (2) perhatian terhadap
kerapihan, mutu, dan ketelitian; (3) inisiatif ; (4) pencarian dan pemgumpulan
informasi.
Orientasi
untuk berprestasi merupakan derajat kepedulian atau
upaya seseorang untuk berprestasi dalam pekerjaannya sehingga ia berusaha
bekerja dengan baik atau di atas standar. Kompetensi ini direfleksikan dalam orientasi kepada hasil, efisiensi,
standar, perbaikan, kewirausahaan, dan optimasi penggunaan sumber daya. Perhatian terhadap kerapihan, mutu dan
ketelitian yaitu dorongan dalam diri seseorang untuk mengurangi
ketidakpastian di lingkungan kerjanya, khususnya berkenaan dengan ketersediaan
dan akurasi data serta informasi. Kompetensi ini meliputi pemantauan,
kejelasan, dan mengurangi ketidakpastian.
Insiatif yaitu keinginan atau derajat
usaha untuk bertindak melebihi yang di harapkan oleh pekerjaan, melakukan sesuatu
tanpa menunggu perintah lebih dulu. Tindakan itu dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan
dan menciptakan peluang-peluang baru secara proaktif. Pencarian dan pengumpulan informasi diartikan pula sebagai
kemampuan memahami sesuatu secara lebih mendalam merujuk kepada besarnya usaha
seseorang untuk mencari dan mengumpulkan informasi bagi peningkatan kualitas
keputusan, dan tindakan berdasarkan informasi yang akurat serta pengalaman atas
kondisi lingkungan.
2.
Kemampuan pelayanan yang
meliputi kompetensi-kompetensi empati dan orientasi pada kepuasan pelanggan.
Empati bermakna kemauan untuk mendengarkan, memahami, dan mendengarkan hal-hal
yang tidak terkatakan, atau pemahaman atas pemikiran dan perasaan orang lain.
Orientasi pada kepuasan pelanggan merupakan kemauan untuk membantu dan
melayanai kebutuhan atau harapan pelanggan / orang lain.
3.
Kemampuan mempengaruhi orang
lain yang meliputi kompetensi-kompetensi: (1) mendukung dan mempengaruhi; (2)
kesadaran berorganisasi; (3) membangun hubungan kerja. Kompetensi (1) merupakan
kemampuan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau menimbulkan kesan baik
pada orang lain sehingga orang lain mau mendukung gagasannya. Kompetensi (2)
yaitu kemampuan untuk memahami hubungan kekuasaan atau posisi dalam organisasi,
mengidentifikasi orang-rang yang berperan atau berpengaruh dalam pengambilan
keputusan, dan kemampuan memprediksi pengaruh suatu situasi kondisi terhadap
nasib individu atau kelompok dalam organisasi.
4.
Kemampuan manajerial dengan
cakupan kompetensi sebagai berikut: (1) kemampuan memberi dukungan; (2)
keberanian memberi perintah dan memanfaatkan kekuasaan jabatan; (3) kerja
kelompok dan kerja sama; dan (4) kepemimpinan kelompok. Kompetensi (1)
merupakan kemampuan mendorong pengembangan atau proses belajar orang lain.
Kompetensi (2) yaitu kemampuan memerintah dan mengarahkan orang lain baik
karena kemampuan diri maupun karena kekuasaan jabatannya untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan sasaran organisasi. Kompetensi (3) adalah kemampuan dan kemauan
bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok kerja atau menjadi bagian
suatu kelompok kerja. Kompetensi (4) merupakan kemampuan dan kemauan untuk
berperan sebagai pemimpin kelompok, biasanya ditunjukkan dalam posisi otoritas
formal.
5.
Daya fikir yang mencakup
kompetensi-kompetensi : (1) berfikir analitik; (2) bersikap konseptual; (3)
keahlian teknis. Kompetensi (1) yaitu kemampuan untuk memahami situasi atau
permasalahan dengan cara menguraikannya menjadi bagian-bagian yang lebih rinci,
atau kemampuan untuk mengamati implikasi suatu keadaan tahap demi tahap
berdasarkan pemahaman dan pengetahuan masa lalu. Kompetensi (2) ialah kemampuan
memahami situasi atau permasalahan dengan cara memandangnya sebagai satu
kesatuan, mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi pola keterkaitan antara
masalah yang bersifat tidak tampak, atau kemampuan mengidentifikasi masalah
mendasar dalam situasi kompleks. Kompetensi (3) yaitu penguasaan pengetahuan
eksplisit berupa keahlian atau ketrampilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
serta motivasi untuk mengembangkan, mengunakan dan mendistribusikan pengetahuan
dan ketrampilan kepada orang lain.
6.
Efektivitas individu yang
mencakup kompetensi-kompetensi : (1) pengendalian diri; (2) kepercayaan diri;
(3) fleksibilitas; dan (4) komitmen pada organisasi. Kompetensi (1) merupakan
kemampuan mengendalikan emosi diri sehingga mampu mencegah perilaku negatif,
khususnya ketika menghadapi tantangan atau penolakan dari orang lain atau pada
saat bekerja dibawah tekanan. Kompetensi (2) yaitu keyakinan seseorang pada
kemampuannya untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. Kompetensi (3)
merupakan kemampuan menyesuaikan diri secara efektif pada berbagai situasi,
kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan perspektif dengan sesuatu
hal; kemampuan untuk berubah atau kemudahan untuk menerima suatu perubahan
dalam organisasi maupun pekerjaan. Kompetensi (4) berupa kamauan seseorang
untuk menyesuaikan sikap atau perilakunya, atau melakukan tindakan yang
menunjang kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi.
Pengalaman pun merupakan
indikator kompetensi. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa kompetensi seseorang
dapat dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman. Misalnya, lamanya bekerja,
jenis pekerjaan yang pernah dijalani, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan
sebagainya (Kubr & Proponenko, 1989; Wentling, 1996; Deakin, 1994).
1 komentar:
ini di ambil dari buku apa ya? terimakasih.
Posting Komentar