Wawasan tentang pendidikan
sebagai proses belajar sepanjang hayat, menekankan pentingnya pergesaran
tanggung jawab belajar kearah siswa/mahasiswa sebagai peserta didik yang
merupakan komponen utama dalam proses belajar mengajar.
Sekolah/Perguruan Tinggi
merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar, yang bertanggung jawab tercapainya suatu tujuan pendidikan
yang telah digariskan secara umum dalam GBHN yang salah satunya adalah
bertujuan untuk mencerdaskan bangsa.
Tanggung jawab berhasil
tindaknya tujuan pendidikan tersebut tidak hanya lembaga pendidikan, keluarga
dan masyarakat saja, melainkan juga tidak kalah pentingnya adalah
siswa/mahasiswa itu sendiri. Bagaimana siswa/mahasiswa mempersiapkan diri dalam
kondisi belajar, bagaimana motivasi siswa/mahasiswa untuk belajar sehingga
tercapai suatu tujuan yang diharapkan, baik itu tujuan atau harapan siswa/mahasiswa
itu sendiri maupun tujuan atau harapan yang telah digariskan dalam tujuan
pendidikan.
Pendidikan merupakan salah
satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani
kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup dan
penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq untuk beribadah.
Manusia sebagai mahluk yang
diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha watta’alla dengan suatu bentuk akal
pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah yang lain dalam
kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan undang-undang
Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I Pasal 1, bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Kemudian dalam Bab II Pasal 3
dikatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas
bahwa nilai agama dalam pendidikan di Indonesia adalah merupakan hal yang
paling utama dan pertama sebagai landasan pelaksanaan dan tujuan pendidikan,
oleh karena itu pendidikan keagamaan senantiasa selalu diajarkan kepada peserta
didik dari mulai tingkat TK sampai Perguruan Tinggi.
Kosasih Djahiri (1980 : 3)
mengatakan bahwa Pendidikan adalah merupakan upaya yang terorganisir, berencana
dan berlangsung kontinyu (terus menerus sepanjang hayat) kearah membina
manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya (civilized).
Dari pengertian tersebut bahwa
Pendidikan adalah merupakan upaya yang terorganisir memiliki makna bahwa
pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan
yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama didalam proses pendidikan
itu. Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya,
dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang
disiapkan. Berlangsung kontinyu artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang
hayat, selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan,
kecuali apabila manusia sudah mati, tidak memerlukan lagi suatu proses
pendidikan.
Selanjutnya diuraikan bahwa dalam upaya
membina tadi digunakan asas/pendekatan manusiawi/humanistik serta meliput
keseluruhan aspek/potensi anak didik serta utuh dan bulat (aspek fisik – non
fisik : emosi – intelektual ; kognitif –afektif psikomotor), sedangkan
pendekatan humanistik adalah pendekatan dimana anak didik dihargai sebagai
insan manusia yang potensial, (mempunyai kemampuan kelebihan – kekurangannya
dll), diperlukan dengan penuh kasih sayang – hangat – kekeluargaan – terbuka –
objektif dan penuh kejujuran serta dalam suasana kebebasan tanpa ada
tekanan/paksaan apapun juga.
0 komentar:
Posting Komentar