Sampai di
sini kita sudah menemukan bahwa masalah kesejahteraan masyarakat adalah masalah
yang menyangkut dua hal, yakni masalah tanggung jawab sosial negara atas mereka
yang menderita dan masalah ketidakadilan sosial dalam masyarakat. Pertanyaan
kita sekarang: Apa peran partai politik dalam hubungan dengan penciptaan
kesejahteraan masyarakat itu? Berdasarkan peran dan fungsi partai politik
seperti telah diterangkan di atas, maka sesungguhnya parpol memiliki ruang yang
sangat besar untuk ikut mengusahakan kesejahteraan masyarakat. Adalah suatu
kekeliruan besar manakala kita berpikir bahwa pihak yang bisa dan harus
mengusahakan kesejahteraan masyarakat hanyalah para politisi parlemen.
Mengusahakan kesejahteraan
masyarakat (umum) bukanlah melulu tugas politisi parlemen melainkan tugas semua
anggota masyarakat. Dan parpol, dalam konteks ini, memiliki posisi strategis
sebagai organisasi politik. Politisi di
parpol meski mereka tidak atau belum
masuk dalam lembaga parlemen, namun mereka berkewajiban untuk mengkaji dan
mengusahakan kesejahteraan umum. Untuk menjalankan tugas atau usaha menciptakan
kesejahteraan masyarakat itu parpol, berdasarakan peran komunikasi politiknya,
dapat dan seharusnya turun ke tengah masyarakat untuk membicarakan dengan
anggota masyarakat tentang kondisi mereka dan tentang bagaimana cara mengatasi
kesulitan yang dihadapi itu. Juga, parpol, berdasarkan peran sosialisasi
politiknya, dapat menerangkan kepada masyarakat paham-paham normatif tentang kehidupan
politik, seperti tentang kesejahteraan umum dan tentang bagaimana mengusahakan
kesejahteraan umum itu. Kita perlu jujur, bahwa masih banyak masyarakat
sederhana di desa-desa yang tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang
kesejahteraan umum dan tentang keharusan negara untuk menciptakan kesejahteraan
umum itu. Namun melalui komunikasi terbuka dan kritis yang dilakukan parpol,
masyarakat dilibatkan dalam persoalan keadilan sosial yang mereka hadapi.
Barangkali ada parpol yang
berpendapat bahwa komunikasi politik dan sosialisasi politik menyangkut
kesejahteraan umum sudah sangat sering dilakukan oleh parpol selama ini. Tetapi,
seperti telah disinggung di atas, ternyata semua itu dilakukan bersifat
temporal dan juga hanya berdasarkan kepentingan pribadi orang-orang dari partai
politik, yakni sejauh berkaitan dengan pengejaran target anggota parpol dalam pemilu legislatif atau
pilkada. Ketika pemilu, pilkada, dilangsungkan, parpol-parpol beramai-ramai
melakukan kunjungan ke tengah masyarakat untuk membicarakan kesejahteraan umum
dan hal-hal yang akan diperjuangkan. Akan tetapi, semua ini dilakukan hanya
melulu karena yang bersangkutan mau menjadi caleg (calon legislatif) atau
menjadi calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, atau walikota/wakil
walikota, bukan karena mereka sungguh-sungguh mau menciptakan kesejahteraan
umum itu. Begitu pemilu dan pilkada selesai, selesai jugalah komunikasi politik
dan sosialisasi politik mereka tentang kesejahteraan masyarakat. Seakan-akan
partai politik hanyalah organisasi politik musiman, tunggu musim pemilu dan pilkada
baru mesin partai dihidupkan. Jika
demikian adanya, maka tidak salah kalau disebutkan bahwa parpol adalah „kendaraan“
politik bukan organisasi perjuangan politik. Kalau partai politik itu adalah
organisasi perjuangan politik, maka selama negara atau pemerintahan itu eksis,
maka selama itu juga dia eksis untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Seharusnya parpol mengkaji
proses-proses ekonomis, politis, sosial, budaya dan ideologis di dalam
masyarakat, karena keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya
tergantung dari struktur proses-proses ekonomis, politis, sosial, budaya dan
ideologis itu. Struktur-struktur itu merupakan struktur-struktur kekuasaan
dalam dimensi-dimensi utama kehidupan masyarakat. Masyarakat merupakan proses
yang mengalir terus menurut struktur-struktur kekuasaan itu. Mengusahakan
keadilan sosial dengan demikian berarti mengubah atau seperlunya membongkar
struktur-struktur ekonomis, politis, sosial, budaya dan ideologis yang
menyebabkan segolongan orang tidak dapat memperoleh apa yang menjadi hak mereka
atau tidak mendapat bagian yang wajar dari hasil pekerjaan masyarakat sebagai
keseluruhan. Semua ini harus ada dalam kajian partai politik untuk
diperjuangkan menjadi bahan kebijakan pemerintah. Karena, pemerintah memiliki
keterbatasan untuk mengetahui persoalan
kesejahteraan di dalam setiap golongan masyarakat.
Bukanlah suatu hal patut diuji,
manakala terjadi kelaparan pada suatu kelompok masyarakat, lalu datang partai
politik dengan spanduk partai yang lengkap dengan kata-kata yang indah, menurunkan
bantuan pangan. Akan tetapi, peran parpol secara politik dalam konteks
menciptakan kesejahteraan masyarakat bukanlah terutama dengan tindakan karitatif
seperti itu, karena tindakan itu sesungguhnya bisa dilakukan oleh banyak
lembaga karitatif yang memiliki kepekaan akan penderitaan sesama manusia. Yang utama
dituntut dari parpol, maksudnya orang-orang parpol, bukan tindakan baik hati
seperti tindakan karitatif itu, melainkan tindakan kebijakan politik. Parpol,
begitu melihat fakta kemelaratan masyarakat, tampil ke depan mengkaji persoalan
itu dan kemudian memperjuangkan kepada pemerintah agar kondisi itu segera
diatasi. Melalui pengkajian kritis, parpol bisa membongkar ketidakadilan yang
menjadi sebab kemelaratan warga masyarakat.
Parpol harus berani membongkar
struktur ketidakadilan, karena sebenarnya pengakuan teoretis terhadap kewajiban
negara untuk mengusahakan keadilan sosial tidak berarti bahwa kewajiban itu
sungguh-sungguh diusahakan oleh pemerintah. Karena, pembongkaran ketidakadilan
struktural dengan sendirinya bertentangan dengan kepentingan-kepentingan
golongan yang berkuasa. Struktur-struktur yang tidak adil hanya tumbuh dan
dipertahankan karena memenangkan kepentingan-kepentingan golongan-golongan yang
kuat terhadap kepentingan-kepentingan yang lemah. Jadi golongan-golongan yang
menguasai masyarakat justru dan dengan sendirinya beruntung dari kenyataan
bahwa golongan-golongan lemah tidak sanggup untuk mengambil apa yang sebenarnya
menjadi hak mereka.
0 komentar:
Posting Komentar