Pengertian budaya
organisasi menurut Wirawan
(2007) adalah sebagai berikut: “Norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan
sebagainya yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri,
pemimpin, dan
anggota organisasi
yang disosialisasikan dan diajarkan
kepada anggota baru serta
diterapkan dalam aktivitas
organisasi sehingga mempengaruhi
pola pikir, sikap, dan perilaku anggota
organisasi dalam memproduksi
produk, melayani
para konsumen, dan
mencapai tujuan
organisasi” (h.10).
Cocld dan Piramid yang diterjemahkan oleh Moeljono
dan Sudjatmiko (2007)
mendefinisikan:
“Budaya
perusahaan secara sederhana
dan kontekstual adalah serangkaian nilai (perusahaan) yang muncul dalam bentuk perilaku
kolektif korporasi dan anggota organisasinya. Jadi, selama nilai-nilai sebuah perusahaan belum mengejewantah sebagai perilaku bersama anggotanya,
selama itu pula nilai-nilai tersebut belum menjadi sebuah budaya
perusahaan” (h.4).
Menurut Robbins (2006), definisi
budaya organisasi yaitu “Sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-anggota
yang membedakan organisasi itu dari
organisasi-organisasi lain” (h.721).
Mengacu pada
pendapatnya Robbins (2006), setiap organisasi
merupakan
sistem yang khas, sehingga
organisasi mempunyai
kepribadian dan jati diri sendiri.
Oleh karena itu setiap organisasi pasti memiliki budaya
yang khas pula.
Menurut Triguno
(2000), bahwa “Budaya
organisasi adalah campuran nilai- nilai kepercayaan dan norma-norma yang ditetapkan sebagai pola perilaku
dalam suatu organisasi” (h.184).
Jadi pengertian budaya organisasi atau budaya perusahaan dapat disimpulkan
sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan didalam organisasi sebagai filosofi
kerja karyawan, sehingga
dapat membentuk perilaku
karyawan dalam bekerja.
0 komentar:
Posting Komentar