Pengertian dan Pentingnya Modul

Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran mengandung squencing yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dansynthesizing yang mengacu pada upaya untuk menunjukkan kepada pebelajarketerkaitan antara fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materipembelajaran. Untuk merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitasyang dapat dipelajari oleh pebelajar, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual,strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Strategi pengorganisasian materipembelajaran terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentukan konsep,intepretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebut memegang peranansangat penting dalam mendesain pembelajaran. Kegunaannya dapat membuat siswalebih tertarik dalam belajar, siswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites, dan dapatmeningkatkan hasil belajar.

Secara prinsip tujuan pembelajaran adalah agar siswa berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Karena dalam setiap kelas berkumpul siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (kecerdasan, bakat dan kecepatan belajar) maka perlu diadakan pengorganisasian materi, sehingga semua siswa dapat mencapai dan menguasai materi pelajaran sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam waktu yang disediakan, misalnya satu semester. Di samping pengorganisasian materi pembelajaran yang dimaksud di atas, juga perlu memperhatikan cara-cara mengajar yang disesuaikan dengan pribadi individu. Bentuk pelaksanaan cara mengajar seperti itu adalah dengan membagi-bagi bahan pembelajaran menjadi unit-unit pembelajaran yang masing-masing bagian meliputi satu atau beberapa pokok bahasan. Bagian-bagian materi pembelajaran tersebut disebut modul. Sistem belajar dengan fasilitas modul telah dikembangkan baik di luar maupundi dalam negeri, yang dikenal dengan Sistem Belajar Bermodul (SBB). SBB telah dikembangkan dalam berbagai bentuk dengan berbagai nama pula, seperti Individualized Study System, Self-pased study course, dan Keller plan (Tjipto Utomo dan Kees Ruijter, 1990). Masing-masing bentuk tersebut menggunakan perencanaan kegiatan pembelajaran yang berbeda, yang pada pokoknya masing-masing mempunyai tujuan yang sama, yaitu:
a.       memperpendek waktu yang diperlukan oleh siswa untuk menguasai tugas pelajaran tersebut;
b.      menyediakan waktu sebanyak yang diperlukan oleh siswa dalam batas-batas yang dimungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan yang teratur. Pelaksanaan pembelajaran bermodul memiliki perencanaan kegiatan sebagai berikut.

Ciri-ciri modul adalah sebagai berikut.
a.       Didahului oleh pernyataan sasaran belajar
b.      Pengetahuan disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menggiring partisipasi siswa secara aktif.
c.       Memuat sistem penilaian berdasarkan penguasaan.
d.      Memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas pelajaran.
e.       Memberi peluang bagi perbedaan antar individu siswa
f.       Mengarah pada suatu tujuan belajar tuntas.

Keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut.
a.       Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
b.      Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.
c.       Siswa mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya.
d.      Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester
e.       Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diyakini bahwa pembelajaran bermodul secara efektif akan dapat mengubah konsepsi siswa menuju konsep ilmiah, sehingga pada gilirannya hasil belajar mereka dapat ditingkatkan seoptimal mungkin baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hasil penelitian terdahulu (Richard Duschl, 1993) menyatakan bahwa pembelajaran modul dalam pembelajaran konsep yang menyangkut kesetimbangan kimia dapat mengubah miskonsepsi siswa menuju konsep ilmiah. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger