Kompetensi menurut gambaran Spencer dan Spencer (1993) merupakan
karakteristik dasar seorang pekerja yang menggunakan bagian kepribadiannya yang
paling dalam, dan dapat mempengaruhi perilakunya ketika ia menghadapi pekerjaan
yang akhirnya mempengaruhi kemampuan
untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
Gambaran di atas sejalan dengan pandangan
Johnson sebagaimana dikutip oleh Makmun (1996) bahwa kompetensi sebagai suatu
penampilan yang rasional yang dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
dengan penuh kesenangan.
Omstein (1980) memberikan penjelaskan yang
sama, bahwa kompetensi merupakan bagian spesifik dan perilaku yang dapat
dijelaskan dengan pengelolaan yang diperlukan dalam suatu keseluruhan
pengajaran atau dalam sistem penilaian .
Selanjutnya Wenting ( 1996 ) mendefinisikan konsep kompetensi
identik dengan kinerja yaitu sebagai
“demonstrated ability ( including knowledge, skill, or attitudes ) to perform
successfully a specific task to meet standard”. Kompetensi adalah kemampuan
yang ditunjukkan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu berdasarkan
standar yang telah ditetapkan
Kubr.A & Proponenko, (1989) Kompetensi
terdiri atas technical competence dan
behavioral competence. Technical competence berhubungan dengan
pengetahuan, attitude, dan skill tentang struktur dan prosedur
pekerjaan. Behavioral competence,
berhubungan dengan keseluruhan aspek yang mempengaruhi seseorang berkomunikasi
dan berinteraksi dengan orang lain.
Berdasarkan definisi
mengenai kompetensi itu, dapat dipahami bahwa kompetensi bukanlah gejala
abstrak diluar konteks pekerjaan atau organisasi. Dengan demikian indikator
kompetensi yang identik dengan kinerja meliputi knowledge, trait and attitude, skill and experience ( kubr,1989 ). Knowledge, atau pengetahuan adalah
informasi yang dimiliki seseorang berkenaan dengan fakta, konsep, dan hubungan
antar fakta ( retained information
concerning facts, concepts, and relationship ).
Trait and attitude, merupakan pembawaan
seseorang dan refleksi dari nilai-nilai yang dimilikinya. Pembawaan itu
terbentuk dari faktor genetik dan proses interaksi dengan keluarga, sekolah,
kondisi sosial budaya masyarakat dimana seseorang berada. Traits disebut juga kepribadian yang merujuk kepada kemampuan
mereaksi terhadap stimulus atau kejadian tertentu dalam berbagai situasi.
Attitude merupakan sesuatu yang unik
pada setiap orang, dan diyakini sulit diubah terutama setelah menjadi dewasa.
Tetapi, pengalaman menunjukkan bahwa attitude
seseorang masih mungkin berubah dibawah situasi tertentu, atau dengan
menciptakan suatu keadaan yang sesuai dengan tingkat pengalaman mereka dan
memodifikasi kepribadiannya.
Sedangkan Skill
adalah kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan attitude ke dalam situasi pekerjaan. Seperti conceptual skill, managerial skill, technical skill, leadership skill,
analytical skill, communication and interpersonal skill, social and cultural
skill.
0 komentar:
Posting Komentar