Pengertian politik dengan politik dalam organisasi
hampir bersinggungan. Konsep-konsep kekuasaan, influence
(pengaruh), resources (sumberdaya), interest (kepentingan),
merupakan sejumlah konsep yang melekat di dalam definisi politik maupun politik
organisasi. Politik tidak selalu berarti
buruk. Politik adalah media kompetisi gagasan antar sejumlah pihak yang berbeda
guna mencapai tujuan masing-masing. Sedangkan politik keorganisasian adalah tindakan-tindakan yang diambil untuk
memperoleh dan menggunakan power (kekuasaan) dalam hal pengendalian sumber daya
organisasi demi mencapai hasil yang diharapkan oleh satu pihak terhadap pihak
lain.
PERILAKU POLITIK DALAM ORGANISASI
Ketika organisasi
melakukan perampingan untuk meningkatkan efisiensi, pengurangan sumber daya
harus dilakukan. Terancamnya kehilangan sumber daya, orang dapat terlibat dalam
tindakan politik untuk mengamankan apa yang mereka miliki. Tetapi perubahan apa
pun,khususnya yang mengimplikasi
realokasi sumber daya dalam organisasi secara signifikan, berkemungkinan
merangsang timbulnya konflik dan meningkatkan politisasi.
Keputusan promosi
senantiasa ditengarai sebagai salah satu tindakan paling poitis dalam
organisasi. Peluang promosi atau kemajuan mendorong orang untuk bersaing
mendapatkan sumber daya yang terbatas dan mencoba secara positif memengaruhi
hasil keputusan.
Semakin kecil
kepercayaan yang ada dalam organisasi, semakin tinggi tingkat perilaku politik
dan semakin mungkin perilaku politik itu akan tidak sah. Karenanya, tingkat
kepercayaan yang tinggi secara umum akan menekan tingkat perilaku politik dan
secara khusus akan menghambat tindakan politik yang tidak sah.
Kegiatan politik
didefinisikan sebagai kegiatan yang tidak disyaratkan sebagai bagian dari peran
formal seseorang, semakin besar ambiguitas peran semakin banyak seseorang dapat
terlibat dalam kegiatan politik dengan peluang kegiatan itu terlihat kecil.
Apabila kultur sebuah organisasi
menekankan pada pendekatan zero-sum atau menang-kalah dalam kebijakan alokasi
imbalannya, karyawan akan semaki n termotivasi untuk melibatkan diri dalam
politisasi. Pendekatan zero-sum menganggap imbalan sebagai harga mati sehingga
keuntungan apa pun yang didapat satu orang atau kelompok harus diperoleh dengan
mengorbankan orang atau kelompok lain. Jika saya menang,anda harus
kalah!Praktik semacam ini mendorong seorang karyawan untuk menjelek-jelekkan
karyawan lain dan membesar-besarkan
peran diri sendiri.
Saat ini para
manajer di berbagai organisasi di dorong
untuk ebih bersikap demokratis. Manajer diminta untuk lebih terbuka terhadap
masukan dari para karyawan dalam proses pengambiln keputusan dan mau
mendengarkan saran dari kelompok dalam proses yang sama. Tetapi tidak semua
manajer menganut demokrasi. Banyak manajer
menggunakan kedudukan untuk melegitimatisi kekuasaan dan membuat
keputusan yang bersifat sepihak. Para karyawan semakin merasakan tekanan besar
untuk meningkatkan kinerja mereka sehingga besar kemungkinan mereka terlibat
dalam proses politisasi.
Persepsi politik dalam organisasi mempunyai hubungan yang
negatif terhadap kepuasan kerja. Persepsi terhadap politik dalam organisasi
juga cenderung meningkatkan kecemasan dan stres kerja. Selain itu tingkat
perputran karyawan meningkat dan dapat menurunkan kinerja karyawan.
0 komentar:
Posting Komentar