Studi Pesan

Isi pesan komunikasi merupakan indikator dari banyak kekuatan dasar. Isi pesan juga merupakan basis atau dasar untuk mengetahui pengaruh yang dibawa oleh media. 

            Shoemaker (1996) berpendapat bahwa studi pesan membantu kita untuk mengambil kesimpulan ataupun membuat dugaan tentang suatu fenomena. Sebagai contoh, kita dapat membuat kesimpulan dan memprediksikan selera atau permintaan konsumen terhadap suatu berita tertentu berdasarkan latar belakang budaya dari masyarakat itu sendiri. Sebuah berita dapat tercipta berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan, termasuk beberapa hal yang terkait dengan khalayak sebagai pembaca, pendengar maupun sebagai penonton. Latar belakang khalayak baik berdasarkan tingkat pendidikan, usia, dan budaya merupakan hal yang sangat penting dipertimbangkan untuk memproduksi isi pesan media. Sebagai contoh, surat kabar National Enquirer yang memiliki khalayak yang berbeda dengan New York Times, editorial pada Well Street Journal dengan editorial Washington Post yang memiliki orientasi politik yang berbeda.

            Itulah sebabnya studi pesan disebut juga studi yang sangat bermanfaat membantu kita untuk memprediksi khalayak. Para peneliti efek media berpendapat bahwa studi pesan selain membantu kita untuk  mengetahui pesan apa yang diinginkan oleh khalayak, juga untuk mengetahui pesan-pesan apa  yang memiliki efek terhadap khalayak. Greenbergs, peneliti efek program hiburan pada televisi, berpendapat bahwa pesan-pesan media telah mengajarkan banyak hal kepada pemirsanya secara tidak langsung dan sekaligus menggiring untuk mencontohnya.

            Jika kita berasumsi bahwa media memberikan ‘realita’ yang orang-orang peroleh diluar pengalaman dan pengetahuannya, maka studi pesan membantu kita untuk menaksir atau menilai realita apa yang mereka peroleh. Asumsi ini membuktikan bahwa pesan dalam bentuk apapun, melalui media apapun memiliki efek.

a. Pengkategorian Pesan
            Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan kategori isi atau pesan media. Kita dapat mengkategorisasikan pesan berdasarkan sikap atau ketertarikan audience, efek-efek tertentu (prososial/antisosial0, media yang digunakan (televise, radio), isi pesan sex (pornografi atau nonpornografi) atau melalui kategori lainnya.

            Salah satu pendekatan yang banyak digunakan selain hal tersebut diatas, adalah pendekatan yang melihat fungsi dari komunikasi itu sendiri. Laswell (1988) dalam Shoemaker (1996), mengemukakan tiga fungsi utama dari komunikasi dalam masyarakat, yaitu; penjajagan lingkungan (the surveillance of environment), korelasi (correlation), dan pewarisan (the transmission). Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi yaitu fungsi hiburan (entertainment) yang menunjukkan pada tindakan-tindakan komunikatif terutama sekali dimaksudkan dengan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental yang dimiliki.

b. Mengukur Pesan Media
            Para peneliti menggunakan beberapa pendekatan yang berbeda dalam mengukur pesan media. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk beberapa pesan yaitu: humanistik dan tradisi behavioristik,  analisis kualitatif dan kuantitatif.

            Pendekatan humanistik melihat pesan-pesan media sebagai bagian integral dari budaya, bukan sesuatu yang terpisah dari budaya. Budaya termanifestasikan dalam banyak hal, dan isi pesan media adalah salah satunya. Newcomb dan Horase (1982) dalam penelitiannya terhadap serial-serial TV menemukan bahwa televisi dapat juga disebut sebagai forum budaya (Shoemaker:1996). Bila tradisi humanistic melihat pesan sebagai salah satu cara untuk mengerti bagaimana pesan diproduksi, maka tradisi behavioristik melihat bagaimana sebuah pesan itu memiliki efek eksternal.

            Pendekatan kualitatif memiliki persamaan dengan pendekatan humanistik. Keduanya digunakan untuk mengetahui atau menguji efek media yang ditimbulkan oleh pesan media. Pendekatan kualitatif menurut Barelson (1952) dalam Shoemaker (1996) adalah pendekatan yang sifatnya objektif, sistematik dan secara tajam menguji pesan-pesan yang tersurat.   

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger