Masa remaja diawali dengan masa pubertas,
yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik
seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan
organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini
merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak
beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi
dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta
mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan
perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik
seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan
organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup
perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja
putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut
pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami
pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis,
tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan
sebagainya.
Sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan
tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja
putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan
mengalami menarche rata-rata
pada usia 12 tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh
pada usia sekitar 10-11 tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13
tahun.
Pada masa pubertas, hormon-hormon yang
mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik/tubuh juga mempengaruhi
dorongan seks remaja. Remaja mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan
seks dalam dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain dan
keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Selama masa remaja, perubahan tubuh ini
akan semakin mencapai keseimbangan yang sifatnya individual. Di akhir masa
remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya dan sistem
reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis, sebelum akhirnya nanti
mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut usia. Sebagai akibat
proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan
fungsi prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai keturunan. Meskipun
demikian, hal ini tidak berarti bahwa remaja sudah mampu bereproduksi dengan
aman secara fisik.
1 komentar:
terimakasih banyak atas sumber informasi yang bermanfaat, sukses
Selaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami
Posting Komentar