- Pengertian pertumbuhan dan perkembangan psikologi
Istilah perkembangan dan pertumbuhan psikologi sering
digunakan secara bergantian atau secara bersama dalam arti yang sama, namun
sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya memiliki asfek
yang sama yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
Untuk lebih jelas akan dilihat dari pendapat beberapa ahli :
-
Dr. Kartini Kartono
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan atau perubahan
secara psikologi sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat dalam fase peredaran waktu tertentu.
-
Drs. Abu Ahmadi
Mengemukakan bahwa : Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada materi dan sesuatu sebagai akibat dari
adanya pengaruh lingkungan dan pertumbuhan itu tidak hanya berlaku pada hal-hal
yang bersifat kuantitatif karena tidak selamanya material itu bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif.
Material dari bahan-bahan kuantitatif misalnya : atom,
sel, kromosom, rambut dan lain-lain sedangkan
Material yang berasal dari bahan-bahan kualitatif
mislanya : kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain.
-
Drs. Muhiddin Syah
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan berarti
perubahan-perubahan kwalitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas yang
bersifat konkret.
Kemudian dari uraian pendapat-pendapat para ahli
ilmuan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu atau sebagai perubahan
kuantitatif, maupun kualitatif.
Pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan sepanjang tidak berhubungan dengan fungsinya.
Material seperti sel, kromosom, rambut, butiran darah
dan tulang itu tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh dan begitu
juga material pribadi seperti kesan keinginan, ide pengetahuan, nilai, selama
tidak berhubungan dengan fungsinya.
-
Menurut Drs. Tadjad yang mengemukakan bahwa
perkembangan atau suatu perubahan dan pertambahan yang bersifat kualitatif dari
setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian.
Sejalan dengan itu juga Drs. Muhiddin Syam
mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu dan fungsi organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Jadi perkembangan itu terletak pada penyempurnaan
fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu atau
perubahan dan pertambahan kualitatif daripada setiap fungsi yang disebabkan
adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi kepribadian
akibat dari pertumbuhan dan belajar dari beberapa kesimpulan di atas dapat kita
simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung arti yang berbeda dari pribadi yang
berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Ø
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
-
Menurut Kartini Kartono antara lain faktor :
v
Herediter atau yang sering disebut faktor
warisan atau bawaan.
v
Faktor lingkungan yang menguntungkan atau
merugikan
Setiap gejala perkembangan anak
merupakan hasil kerjasama pengaruh timbal balik antara potensi hereditas dengan
faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak perlu
diperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu sangat ditentukan
oleh bibit dari setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitas dan perkembangan alami
seorang anak mempengaruhi cara bereaksi atau respon anak terhadap segala
pengaruh dari lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penambahan
ciri-ciri fisik yang karekteristik misalnya : kecerdasan (intelegensi),
ketekunan, minat dan lain-lain.
-
Abu Ahmadi juga
mengemukakan teorinya yang berkenaan dengan perkmabgan anak seperti teori
empirisme, teori nativisme, teori konvergensi, teori rekapitulasi, teori
dinamika, teori kemungkinan berkembang dan teori interaksianisme.s
-
Menurut Tadjad pada garis besarnya ada 2 faktor yang
mempengaruhi perkembangan yaitu :
Ø
Faktor intern atau faktor yang berasal dari luar
diri anak yang dari keturunan dan pembawaan
Ø
Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari
luar diri anak yang berasal dari pengalaman. Dan interaksi dengan lingkungan .
contoh : pendidikan dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang paling dominan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak atau faktor
keturunan dan faktor lingkungan.
-
Teori emperisme
Yang berpendapat bahwa pada dasarnya anak lahir di
dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya faktor luar atau lingkungan
termasuk pengajaran dan pendidikan.
v
Penjelasan teori emperisme coptimisme : Karena sangat
yakin akan pendidikan demi keberhasilan anak-anak lahir dalam keadaan kosong
putih bersih seperti meja lilin (tabularasa) maka pengalaman yang akan
menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.
v
Penjelasan : Pendidikan bagi anak adalah sia-sia
tidak perlu terlalu dihiraukan.
v
Penjelasan : Dapat dipahami bahwa kepribadian
seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan
(pengalaman) yang baik serta ditopang dengan bakat dan pembawaan sejak lahir
(sepasang suami-istri William Stern dan Clara Stren).
v
Penjelasan : Dapat disimpulan bahwa seorang
manusia akan mengalami tingkatan masing-masing sebagai berikut :
-
Masa berburu (merampok) sampai umur kurang lebih 8
tahun (kegiatan menangkap binatang)
-
Masa pengembala umur 8-10 tahun (seorang anak suka
memelihara binatang)
-
Masa bertani umur 10-12 tahun (anak suka berkebun dan
menanam tanaman)
-
Masa berdagang umur 12-14 tahun (anak gemar bermain
pasar-pasaran)
-
Masa industri umur 14 tahun ke atas (anak mulai mencoba
berkarya sendiri membuat mainan dan lain-lain).
v
Penjelasan : Yakni ketegangan yang ada dalam
diri seseorang ikut menentukan dinamika ditengah-tengah lingkungannya.
v
Penjelasan : Maksudnya bahwa perkembangan
konegtif seorang anak bukan merupakan perkembangan yang wajar melainkan
ditentukan oleh interaksi budaya.
0 komentar:
Posting Komentar