Menurut Rivai (2004:387) mengemukakan bahwa “Salah satu
alasan pentingnya pembayaran insentif karena adanya ketidaksesuaian tingkat
kompensasi yang dibayarkan kepada eksekutif dengan pekerja lain. Program
insentif adalah salah satu cara untuk memungkinkan seluruh pekerja merasakan
bersama kemakmuran perusahaan. Selain itu, ada kesadaran yang tumbuh bahwa
program pembayaran tradisional seringkali tidak bagus dalam menghubungkan
pembayaran dengan kinerja. Jika
organisasi mau mencapai inisiatif strategis mereka, maka pembayaran perlu
dihubungkan dengan kinerja sedemikian rupa sehingga pembayaran itu mengikuti
tujuan karyawan dan tujuan organisasi.”
1) Bonus Tahunan
Banyak perusahaan menggantikan peningkatan pendapatan
karyawan berdasarkan jasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah
tahunan atau triwulanan. Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam
setahun. Bonus mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan peningkatan
gaji. Pertama, bonus meningkatkan arti pembayaran karena karyawan menerima upah
dalam jumlah yang besar. Kedua, bonus memaksimalkan hubungan antara bayaran dan
kinerja.
2) Insentif Langsung
Tidak seperti sistem bayaran berdasarkan kinerja yang lain,
bonus langsung tidak didasarkan pada rumus, kriteria khusus, atau tujuan.
Imbalan atas kinerja yang kadang-kadang disebut bonus kilat ini dirancang untuk
mengakui kontribusi luar biasa karyawan. Seringkali penghargaan itu berupa
sertifikat, plakat, uang tunai, obligasi tabungan, atau karangan bunga.
3) Insentif Individu
Insentif individu adalah bentuk bayaran insentif paling tua
dan paling populer. Dalam jenis ini, standar kinerja individu ditetapkan dan
dikomunikasikan sebelumnya, dan penghargaan didasarkan pada output
individu.
4) Insentif Tim
Insentif tim berada di antara program individu dan program
seluruh organisasi seperti pembagian hasil dan pembagian laba. Insentif tim
menghubungkan tujuan individu dengan tujuan kelompok.
5) Pembagian Keuntungan
Program pembagian keuntungan terbagi dalam tiga kategori.
Pertama, program distribusi sekarang menyediakan persentase untuk dibagikan tiap
triwulan atau tiap tahun kepada karyawan. Kedua, program distribusi yang
ditangguhkan menempatkan penghasilan dalam suatu dana tujuan untuk pensiun,
pemberhentian, kematian, atau cacat. Ketiga, program gabungan yang membagikan
sebagian keuntungan langsung kepada karyawan, dan menyisihkan sisanya dalam
rekening yang ditentukan.
6) Bagi Hasil
Program bagi hasil (gainsharing) dilandasi oleh
asumsi adanya kemungkinan mengurangi biaya dengan menghilangkan bahan-bahan dan
buruh yang mubadzir, dengan mengembangkan produk atau jasa yang baru atau yang
lebih bagus, atau bekerja lebih cerdas. Biasanya program bagi hasil melibatkan
seluruh karyawan dalam suatu unit kerja atau perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar