Dampak (Impact) Pembangunan Wisata Budaya

Pemanfaatan sumberdaya budaya untuk pariwisata akan melahirkan pariwisata budaya. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pembangunan pariwisata, termasuk pariwisata budaya, memberikan dampak positif dan negative, sbb :
A. Dampak positif pembangunan pariwisata budaya :

  1. Dapat menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat untuk memperdalam pemahaman agama untuk diri-sendiri dan keluarga;
  2. Dapat menumbuh-kembangkan keinginan masyarakat untuk pelestarian budaya dan adat;
  3. Menumbuhkan keinginan untuk mendorong dan menggali kreasi baru dalam bidang budaya dan atraksi budaya;
  4. Meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai agama, budaya dan adat;
  5. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumberdaya budaya untuk kesehatan dan kebugaran fisik;
  6. Menumbuh kembangkan kesadaran di kalangan masyarakat untuk memelihara hubungan baik dengan para pendatang;
  7. Dapat menghindarkan terjadinya konflik sosial dalam masyarakat.


B. Dampak negatif pembangunan pariwisata budaya :

  1. Dapat mengakibatkan terjadinya pengikisan nilai-nilai agama, budaya, dan adat;
  2. Terjadinya perubahan bentuk fisik dan nilai seni dari benda-benda budaya, karena terjadinya komersialisasi dan produksi secara masal yang melibatkan pengrajin luar;
  3. Munculnya gaya hidup feodalisme dikalangan masyarakat, yaitu ada yang menindas dan ada yang tertindas;
  4. Terjadinya perpindahan tenaga kerja terutama pengrajin sehingga berpeluang terjadinya perubahan nilai-nilai dari benda-benda budaya;
  5. Dapat menyebabkan munculnya konflik sosial;
  6. Terjadinya kerusakan dan hilangnya benda-benda bersejarah, koleksi museum, dll. (Graburn, 1989).
  7. Terjadinya akulturasi budaya luar terhadap budaya masyarakat setempat, (Theron Nunez, 1989).


Sebenarnya, meskipun dampak negative pembangunan pariwisata sepertitersebut di atas, sulit dihilangkan, namun masih dapat diminimalisir hinggatingkat yang paling rendah, yaitu dengan merancang pembangunan pariwisata yang terencana, terkelola dengan baik dan terkontrol oleh banyak pihak terkait.

Menurut Brandon, 1993, “Perlu adanya pendekatan yang meletakkan partisipasi masyarakat di dalam proses pengambilan keputusan perencanaan dan pengoperasian pariwisata budaya.” 

Sementara Atmaja, 1989 mengemukakan, “Melalui pendekatan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata budaya, akan melahirkan harmonisasi hubungan antara “wisatawan” dan “penduduk setempat”, disamping itu, juga akan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi (Atmaja, 1989)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger