IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Siswa sebagai "primus motor” (motor utama) dalam kegiatan pembelajaran, dengan alasan apapun tidak dapat mengabaikan begitu saja adanya prinsip- prinsip belajar. Justru pada siswa akan berhasil dalam pembelajaran, jika mereka menyadari implikasi prinsip-prinsip belajar terhadap diri mereka.

Perhatian dan Motivasi
Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua ungsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Adanya tuntutan untuk selalu memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya. Pesan-pesan yang menjadi isi pelajaran seringkali dalam bentuk rangsangan suara, warna. bentuk, gerak, dan rangsangan lain yang dapat diindra. Dengan demikian siswa diharapkan selalu melatih indranya untuk memperhatikan rangsangan yang muncul dalam prosses pembelajaran. Peningkatan/pengembangan minat im merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi (Gage dan Berliner, 1984:373). Contoh kegiatan atau perilaku siswa, baik fisik atau psikis, seperti mendengarkan ceramah guru, membandingkan konsep sebelumnya dengan konsep yang baru diterima, mengamati secara cermat gerakan psikomotorik yang dilakukan guru, atau kegiatan sejenis lainnya. Senma kegiatan atau perilaku tersebut harus dilakukan oleh siswa secara sadar sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi siswa adalah disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus dibangkitkan dan mengembangkan secara terus menerus. Untuk dapat membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajar mereka secara terus menerus, siswa dapat melakukannya dengan menentukan atau mengetahm tujuan belajar yang hendak dicapai. menanggapi secara positif pujian atau dorongan dari orang lain, menentukan target atau sasaran penyelesaian tugas belajar, dan perilaku sejenis lainnya. Dari contoh-contoh perilaku siswa untuk meningkatkan dan membangkitkan motivasi belajar, dapat ditandai bahwa perilaku-perilaku tersebut bersifat psikis.

Keaktifan
Sebagai "primus motor" dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif, perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan,  menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dan kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan prilaku sejenis lainnya. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.

Keterlibatan langsung/ berpengalaman
Hal apapun yang dipelajari siswa, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak ada seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya (Davies, 1987:32). Pemyataan ini. secara mutlak menuntut adanyan keterlibatan langsung dari "tiap siswa dalam kegiatan belajar pembelajaran. Implikasi prinsip ini dituntut pada para siswa agar tidak segan-segan mengerjakan segala tugas belajar yang dibeerikan kepada mereka. Dengan keterlibatan langsung inj, secara logis akan menyebabkan mereka memperoleh pengalaman atau berpengalaman. Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi siswa misalnya adalah siswa ikut dalam pembuatan lapangan bola voli, siswa melakukan reaksi kimia, siswa berdiskusi untuk membuat laporan, siswa membaca puisi di depan kelas, dan perilaku sejenis lainnya. Bentuk perilaku keterlibatan langsung siswa tidak secara mutlak menjamin terwujudnya prinsip keaktifan pada diri siswa. Namun demikian, perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan siswa.

Pengulangan
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah kemungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti (Davies, 1987:32 ). Dari pemyataan inilah pengulangan masih diperlukan merasa bosan dalam melakukan pengulangan. Bentuk-bentuk perilaku pembelajaran yang merupakan implikasi prinsip pengulangan, diantaranya menghafal unsur-unsur kimia setidp valensi, mengerjakan soal-soal lingkungan, Jachan, menghafal nama-nama latin tumbuhan, atau menghafal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah.

Tantangan
Prinsip belajar ini bersesuaian dengan pemyataan bahwa apabila siswa diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat secara lebih baik (Davies, 1987: 32). Hal ini berarti siswa selalu menghadapi tantangan untuk memperoleh. memproses, dan mengolah setiap pesan yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adatah tuntutan dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses. dan mengolah pesan. Sclain itu, siswa juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan ini diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.

Balikan dan Penguatan
Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar atau salah? Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil (knowledge of result), yang sekaligus merupakan penguat (reinforce) bagi penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang memungkinkan diantaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor atau nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari gurulorang tua karena hasil belajar yang jelek.

Perbedaan Individual
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo (kecepatan)nya sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar (Davies, 1987: 32). Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain, akan membantu siswa menentukan cara belaiar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Implikasi adanya prinsip perbedaim individual diantaranya adalah menentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar, atau memilih bahwa implikasi adanya prinsip perbedaan individu bagi siswa dapat berupa perilaku fisik maupun psikis. Untuk memperjelas implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa, anda dapat mengidentifikasi dari kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sebagai indikatornya.

Perbedaan individual
Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tidak belajar, berarti tidak akan memperoleh kemampuan. Belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual. Jika kita mengajar disuatu kelas sudah barang tentu kadar aktivitas belajar para siswa beragam.
Disamping itu, siswa yang belajar sebagai pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain. Perbedaan itu mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya.

Guru yang menyamaratakan siswa menganggap semua siswa sama. sehingga memperlakukan mereka sama kepada semua. pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat manusia, khususnya siswa.

Guru yang bijaksana akan menghargai dan memperlakukan siswa sesuai dengan hakikat mereka masingmasing. Suatu tindakan guru yang dipandang tepat terhadap seorang siswa, belum tentu tepat untuk siswa yang lain. Akan tetapi ada perlakuan yang memang harus sama terhadap semua.

Demikian pula yang menyangkut pelajaran. Pelajaran mana yang harus dipelajari oleh semua siswa dan peIajaran mana yang boleh dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat mereka.

Perlakuan guru terhadap siswa yang cepat harus berbeda dengan perlakuan terhadap siswa yang termasuk lamban. Siswa yang lamban perlu banyak dibantu sedangkan siswa yang cepat dapa diberi kesempatan lebih dulu maju atau melakukan pengayaan.

Didalam menggunakan metode mengajar, guru perlu menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sebab mungkin siswa yang kita ajar memiliki tipe belajar yang berbeda. Siswa yang memiliki tipe belajar yang auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengaran. Siswa yang memiliki tipe belajar yang motorik akan memiliki tipe belajar visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar motorik akan lebih mudah belajar melalui perbuatan.

Untuk keperluan itu semua guru perlu memahami pribadi masing-masing yang menjadi bimbingannya.

Oleh karena itu catatan pribadi siswa sangat bermanfaat. Setiap siswa perlu dikatat tentang kecerdasannya, bakatnya, tipe belajarnya, latar belakang kehidupan orang tuanya, kemampuan panca indranya, penyakit yang dideritanya, bahkan kejadian sehari-hari yang dianggap penting. Semua itu harus dkatat pada catatan pribadi siswa. Buku catatan pribadi siswa itu harus diisi secara rutin dan terus mengikuti pribadi siswa tersebut ke kelas dan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Buku catatan pribadi tiap siswa kelas 1 setelah mereka naik kelas II harus diserahkan pada guru kelas II untuk digunakan dan diisi dengan data baru, begitulah seterusnya sampai kejenjang pendidikan berikumya.

Adakah buku catatan pribadi tiap siswa dikelas tempat anda mengajar? Bila ada coba pelajari:
1.      Data apa saja yang dicatat
2.      Kapan buku tersebut diisi
3.      Pernahkah buku catatan pribadi tersebut digunakan, dan untak apa
4.      Bagaimana saran anda untuk pemanfaatan buku catatan pribadi tersebut : data dan pengisiannya serta penggunaanya.

Jika ternyata belum ada, coba buat sebuah model buku catatan pribadi siswa yang menurut anda cukup lengkap untuk keperluan pembimbingan belajar terhadap siswa, Itulah lima prinsip belajar telah kita diskusikan. Silahkan anda pelajari berbagai sumber tentang belajar. Akan tetapi paling tidak kelima prinsip diatas hendaknya menjadi pegangan kita didalam membelajarkan siswa-siswa kita.

Belajar terjadi pada suatu system lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru. Sebagai suatu system, unsur-unsur penabelajaran tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi. Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan strategi belajar mengajar tidak dapat dilepaskan dari pertimbangan unsur-unsur lain didalam system pembelajaran. Yang menjadi unsur utama ialah tujuan pembelajaran. Semua unsur didalam pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu tujuan pembelajaran harus ditetapkan lebih dulu.

Bagaimana implikasi tujuan, bahan pelajaran, alat dan siswa terhadap penggunaan strategi belajar mengajar akan kita diskusikan pada kegiatan belajar berikutnya. Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi yang anda pelajari kerjakanlah latihan dibawah ini.
1.      Identifikasikanlah kegiatan pembelajaran yang anda rancang.
Apakah kegiatan pembelajarannya termasuk belajar meialui pengalaman ataukah melalui pengamatan?
2.      Kegiatan apa yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motifasi belajar siswa?
3.      Kegiatan apa yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa?

Untuk memudahkan anda dalam mengerjakan latihan diatas bacalah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini. Rambu-rambu pengerjaan latihan.
1.      Ambillah salah satu rencana pembelajaran yang akan anda laksanakan. Identifikasi setiap langkah kegiatan pembelajaran yang akan anda tempuh. Dari hasil identifikasi ini anda akan mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang anda rancang lebih menekankan pada belajar melalui pengalaman (langsung dan tak langsung) ataukah melalui pengamatan.
2.      Untuk menjawab pertanyaan ini anda hendaknya mengingat kembali materi yang membahas teknik-teknik membangkitkan motivasi belajar siswa. Untuk lebih meyakinkan anda observasilah teman anda yang sedang mengajar. Catatlah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan teman anda yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
3.      Selain anda harus mengingat kembali materi tentang teknik-teknik menarik perhatian siswa, anda juga dapat melakukan observasi atau meminta teman anda mengobservasi anda yang sedang mengajar. Catatlah kegiatan-kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran.

Sekarang tiba saamya anda membaca rangkuman dibawah ini unuk lebih memantapkan ingatan anda terhadap materi yang telah dipelajari.

Belajar memiliki tiga atribu pokok ialah:
1.      Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
2.      Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik menyangkut kognitif psikomotorik maupun afektif.

Siswa merupakan imdividual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaim satu dengan lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual ini pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya perbedaan individu perlu diperhaikan pleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan disekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapa diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan metode atau straegi belajar mengajar yang ervariasi sehingga perbedaan perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani. Juga penggunaan media instruksional akan membantu melayani perbedaan siswa dalam cara belajar. Usaha lain untuk memperbaiki pembelajaran klasikal adalah dengan memberikan tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan bimbingan belajar bagi anak yang kurang. Disamping in dalam memberikan tugas hendaknya disesuikan dengan minat dan kemampuan siswa sehingga bagi siswa yang pandai, sedang, maupun kurang akan merasakan berhasil didalam belajar. Sebagai unsur primer dan sekunder dalam pembelajaran, maka dengan sendirinya  dan guru teimplikasi adanya prinsip-prinsip belajar.


Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru, tampak dalam setiap kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Namun demikian, perlu disadari bahaya implementasi prinsip-prinsip belajar sebagai implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru tidak semuanya terwujud dalam setiap proses pembelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger