Kecendrungan
psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan aspirasi
sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif
mengalami sendri. Mon Dewey misalnya mengemukakan, bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirmya sendiri. maka inisiatif
harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah (John
Dewy 1916. dalam Dak ks, 1937:3 1).
Menurut
teori kognitif. belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah
informasi yang kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja tanpa mengadakan
transformasi. (Gage and Berliner, 1984 : 267). Menurut teori ini anak memiliki
sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu mencari.
menermakan fakta. menganalisis, menafsirkan dan menairik kesimpulan,
Thomdike
mengemukakan keakifan siswa dalam belajar dengan bukum "lah. of exercise
" -nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Mc
Keachk berkenan dengan prinsip keaktifan mengemukakan babwa individu merupakan
"manusia belajar yang selalu ingin tahu, sosial,” (MC Keachk, 1976:230
dari Gredler MEB terjemahan Munandir, 1991:105).
Dalam
setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati
sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh
kegiatan psikis misaInya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan basil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.
Seperti
yang telah dibahas di depan bahwa belajar iu sendiri adalah akivitas, yaitu aktivitas
mental dan emosional. Bila ada siswa ) yang duduk di kelas pada saat pelajaran
berlangsung, akan tetapi mental emosionainya tidak terlibat akif didalam
situasi pembelajaran itu, Pada hakikamya siswa tersebut tidak ikut belajar.
Oleh
karena itu guru jangan sekali-kali membiarkan ada siswa yang tidak ikut aktif
belajar. Lebih jauh dari sekedar mengaktifkan siswa belajar, guru harus
berusaha meningkatkan kadar aktifitas belaiar tersebut.
Kegiatan
mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. Akan
tetapi barangkali kadarnya perlu ditingkinkan dengan metode mengajar lain.
Sekali
untuk memantapkan pemahaman anda tentang upaya meningkatkan kadar aktivitas
belajar siswa, coba anda tetapkan salah satu pokok bahasan dari salah satu mata
pelajaran yang biasa diajarkan. Silahkan anda rancang kegiatan-kegiatan
belajar yang bagaimana yang harus siswa
anda lakukan, supaya kadar aktivitas belajair mereka relatif tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar