Pendekatan
CBSA dapat diterapkan dalam pembelajaran dalam bentuk dan teknik:
Pemanfaatan waktu luang
Pemanfaatan waktu luang di rumah
oleh siswa memungkinkan dilakukanya kegiatan belajar aktif, dengan cara
menyusun rencana belajar, memilah bahan untuk dipelajari, dan menilai penguasaan
bahan sendiri. Jika pemanfaman waktu tersebut dilakukan secara saksama dan
berkesinambungan akan memberikan manfaat yang baik dalam menunjang keberhasilan
belajar di sekolah.
Pembelajaran Individual
Pembelajaran
individual adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik perbedaan
individu tiap siswa, seperti: minat abilitet, bakat, kecerdasan, dan
sebagainya. Guru dapat mempersiapkan / merencanakan tugas-tugas belajar bagi
para siswa, sedang pilihan dilakukan oleh siswa masing-masing, dan selanjutnya
tiap siswa aktif belajar secara perseorangan. Teknik lain, kegiatan belajar
dilakukan dalam bentuk kelompok, yang terdiri dari siswa yang memiliki
kemampuan, minat bakat yang sama.
Belajar kelompok
Belajar
kelompok memiliki kadar CBSA yang cukup tinggi. teknik pelaksanaannya dapat
dalam bentuk kerja kelompok, diskusi kelompok, diskusi kelas, diskusi
terbimbing, dan diskusi ceramah. Dalam situasi belajar kelompok, masing-msing
anggota dapat mengajukan gagasan, pendapat, pertanyaan, jawaban, keritik dan
sebagainya. Siswa aktif berpartisipasi, berelasi dan berinteraksi satu dengan
yang lainya.
Bertanya
jawab
Kegiatan
tanya jawab antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa, dan antara
kelompok siswa dengan kelompok lainnya memberikan peluang cukup banyak bagi
setiap siswa belajar aktif. Kadar CBSA-nya akan lebih besar jika
pertanyaan-pertanyaan timbul dan diajukan oleh pihak siswa dan dijawab oleh
siswa lainnya. Guru bertindak sebagai pengatur lalulintas atau distributor, dan
dianggap perlu guru melakukan koreksi dan perbaikan terhadap pertanyaan dan
jawaban-jawaban tersebut.
Belajar
Inquiry/discovery (belajar mandiri)
Dalam strategi belajar ini siswa
melakukan proses mental intelektual dalann upaya memecahkan masalah. Dia
sendiri merumuskan suatu masalah, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan serta
mengaplikasikan hasil belajarnya. Dalam konteks ini, keaktifan siswa belajar
memang lebih menonjol, sedangkan kegiatan guru hanya mengarah membimbing,
memberikan fasilitas yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan inquirynya.
Strategi dan kemampun inquiry ini, akan diuraikan lebih lanjut dalam pembahasan
mengenai keterampilan proses sebagai bagian dari CBSA.
Pengajaran unit
Strategi
pengajaran ini berpusat pada suatu masalah atau suatu proyek. Pada tahap-tahap
kegiatan belajar ditempuh tahap-tahap kegiatan utama, yakni: tahap pendahuluan
dimana siswa melakukan orientasi dan perencanaan awal; tahap pengembangan
dimana siswa melakukan kegiatan mencari sendin informasi selanjumya menggunakan
informasi itu dalam kegiatan praktik, tahap kegiatan kulminasi, dimana siswa
mengalami kegiatan penilaian, pembuatan laporan dan tiddak lanjut.
Berdasarkan
beberapa contoh strategi pembelajaran tersebut di atas, maka semakin jelas
tentang bagai mana penerapan pendekatan CBSA tersebut dalam proses
pembelajaran. kendatipun dengan kadar yang berbeda-beda.
0 komentar:
Posting Komentar