Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, di dalam
mencakup; merencanakan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum
adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum
membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan
perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan
kurikulum atau biasa disebut implementasi kurikulum berusaha mentransfer
perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum
merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan
seberapa besaran hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian programprogram
yang telah direncanakan, dari hasil kurikulum itu sendiri.. Dalam
pengembangan kurikulum tidak hanya melibatkan orang yang terkait
langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan
banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta
unsur-unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan
pendidikan.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum
menurut berbagai ahli seperti halnya :
Pendapat Sukmadinata, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
dibagi kedalam dua kelompok, yaitu
- Prinsip umum; relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis dan efektivitas.
- Prinsip khusus; berkenaan dengan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar, media alat pelajaran, prinsip kegiatan penilaian (Sukmadinata, 2001 : 45-48).
Asep Heri Hernawan dkk (2002 : 55-56) mengemukakan lima prinsip
dalam mengembangkan kurikulum, yaitu :
- Prinsip relevansi, yaitu kurikulum itu memiliki hubungan dengan komponen kurikulum yang lainnya (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan ( evaluasi)
- Prinsip fleksibilitas, dalam pengembangan kurikulum diharapkan bersifat luwes.
- Prinsip kontinuitas, yaitu adanya kesinambungan dalam kurikulum baik secara vertikal maupun horisontal.
- Prinsip efisiensi, yakni mengusahakan agar dalam mengembangkan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya dan sumber lainnya.
- Prinsip efektivitas, yaitu mengusahakan agar pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa ada kegiatan yang mubazir.
0 komentar:
Posting Komentar