a.
Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak
guru serta kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya
pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka
memotivasi siswa agar belajar, ialah:
1.
Prinsip kebermaknaan, siswa termotivasi untuk
mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya,
2.
Prasyarat, siswa lebih suka mempelajari sesuatu yang
baru jika dia memiliki pengalaman prasyarat (prerckuisit).
3.
Model, siswa lebih suka memperoleh tingkah laku baru
bila disajikan dengan suatu model perilaku yang dapat diamati dan ditim.
4.
Komunikasi terbuka, siswa lebih suka belajar bila
penyajian ditata agar supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pendapat siswa.
5.
Daya tarik, siswa lebih suka belajar bila perhatiannya
tertarik oleh penyajian yang menyenangkan/menarik.
6.
Aktif dan latihan, siswa lebih senang belajar bila dia
dapat berperan aktif dalam latihan/praktik dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran
7.
Latihan yang terbagi, siswa lebih suka belajar bila
latihan-latihan dilaksanakan dalamjangka waktu yang pendek.
8.
Tekanan instruksional, siswa lebih suka belajar terus
bila kondisi pembelajaran menyenangkan baginya.
9.
Keadaan yang menyenangkan, siswa lebih suka belajar
terus bila kondisi-kondisi pembelajaran menyenangkan baginya.
b.
Sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar
terdapat pada:
1.
Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenan
dengan mata ajaran tertentu. Bahan-bahan tersebut dapat berupa sumber pokok dan
sumber pelengkap. Pemilihim buku-buku sumber telah ditetapkan dalam pedoman
kurikulum dan berdasarkan pilihan guru berdasarkan pertimbangan tertentu.
Buku-buku tersebut mungkin telah tersedia di perpustakaan sekolah, atau harus
dibeli di pasaran buku.
2.
Pribadi guru sendiri pada dasamya merupakan sumber tak
tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas, yang perlu dimanfaatkan
secara maksimal. Itu sebabnya, guru senantiasa diminta agar terus belajar untuk
memperkaya dan memperluas serta mendalami ilmu pengetalman, sehingga pada
waktunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan belajar yang berdaya guna bagi
kepentingan proses belajar siswa.
3.
Sumber masyarakat, juga merupakan sumber yang paling
kaya bagi bahan belajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum
terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam, masyarakat berupa objek, kejadian dan
peninggalan sejarah. Hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan belajar.
Untuk itu, guru perlu menyiapkan program pembelajaran dalam upaya memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber bahan belajar bagi siswanya.
c.
Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru,
siswa sendiri dan bantuan orang ma. Namun, harus dipertimbangkan kesesuaian
alat bantu belajar itu dengan tujuan belajar, kemampuan siswa sendiri, bahan
yang dipelajari, dan ketersediaannya di sekolah. Prinsip kesesuaian ini perlu
diperhatikan karena sering terjadi pemilihan dan penggunaan suatu alat bantu
belajar ternyata tidak cocok untuk pengajaran dan ternyata tidak banyak
pengaruhya terhadap keberhasilan belajar siswa. Prosedur yang harus ditempuh
adalah:
1.
Memilih dan menggunakan alat bantuan yang tersedia di
sekolah sesuai dengan rencana pembelajaran.
2.
Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantu yang
diperlukan, berdasarkan petunjuk dan bantuan guru.
3.
Membeli di pasaran bebas scandamya alat yang
diperlukan itu ada di pasaran dan cocok dengan kegiatan belajar yang akan
ditakukan.
d.
Untuk menjamin dan membina suasana belajar yang
efektif. guru dan siswa dapat melakukan beberapa upaya sebapi berikut:
1.
Sikap guru sendiri terhadap pembelajaran di kelas.
Guru diharapkan bersikap menunjang, membantu, adil, dan terbuka dalam kelas.
Sikap-sikap tersebut pada gilirannya akan menciptakan suasana yang menyenangkan
dan menggairahkan serta menciptakan antusiasme terhadap pelajaran yang sedang
diberikan.
2.
Perlu adanya kesadaran yang tinggi di kalangan siswa
untuk membina disiplin dan tata tertib yang baik di dalam kelas. Suasana yang
disiplin ini juga ditentukan oleh perilaku guru, kemampuan guru memberikan
pengajaran. serta suasana dalam diri siswa sendiri.
3.
Guru dan siswa berupaya menciptakan hubungan dan
kerjasama yang serasi, selaras dan seimbang dalam kela. yang dijiwai oleh rasa
kekeluargaan dan kebersamaan rasa tenggang rasa dan tanggung jawab untuk
kepentingan bersama ternyata lebih efektif dibandingkan dengan suasana dengan
persaingan, berusaha untuk kopentingan sendiri, dan pergaulan guru siswa yang
renggang dan kaku.
e.
Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap
perlu diberikan binaan. Pembinaan kesehatan, penyesuaian bahan belajar dengan
tingkat kecerdasan siswa, memperhatikan kesiapan belajar yang tepat waktunya,
penyesuaian bahan, belajar dengan kemampuan dan bakatnya, dan memberikan
pengalaman-pengalaman perekuisit, semua kondisi itu perlu terus dikontrol oleh
guru. Sediakan waktu yang khusus untuk mengenal dan mengetahui dengan seksama
semua kondisi subjek belajar. Bila diketahui terdapat ketidak seimbangan dan
gangguan pada kondisi mereka, maka guru perlu segera melakukan upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkannya.
0 komentar:
Posting Komentar