Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya
dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak
seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
Di
badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian telah
menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut
eutrofikasi (eutrofication). Ledakan
pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh
seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut
mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati
dan aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak
pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)
-
dampak terhadap kehidupan biota air
-
dampak terhadap kualitas air tanah
-
dampak terhadap kesehatan
-
dampak terhadap estetika lingkungan
Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya
zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut
dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu
kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan
kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air.
Akibat
matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi
sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian
organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran
air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah
dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dampak
terhadap kesehatan
Peran
air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
-
air sebagai media untuk hidup
mikroba pathogen
-
air sebagai sarang insekta
penyebar penyakit
-
jumlah air yang tersedia tak
cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
-
air sebagai media untuk hidup
vector penyakit
Ada beberapa penyakit yang masuk
dalam katagori water-borne diseases,
atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di
daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya
dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air
antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
Dampak
terhadap estetika lingkungan
Dengan
semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah
tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah
detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun
dapat mengurangi estetika.
0 komentar:
Posting Komentar