LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN KEARIFAN LOKAL

Peserta didik sebagai manusia yang utuh memiliki potensi diri, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Potensi diri tersebut akan dapat berkembang dengan baik jika diupayakan secara optimal melalui proses pendidikan. Melalui pendidikan ini, peserta didik akan dapat diarahkan menjadi sosok pribadi yang memiliki kompetensi majemuk sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi
anggota masyarakat yang mampu memecahkan persoalan hidupnya. Dalam hal ini, kunci utamanya adalah aktivitas pembelajaran di sekolah.

Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui belajar tidak hanya terjadi di bangku sekolah yang terbatas oleh dinding-dinding kelas. Namun, proses pembelajaran bagi peserta didik dapat terjadi pula di lingkungan sekitar, yakni aktivitas peserta didik di luar kelas. Pembelajaran
yang dikungkung di dalam kelas sering menciptakan kejenuhan pada diri peserta didik karena mereka merasa berada di dunia lain yang bukan dunianya. Di dalam kelas, peserta didik merasa kebebasannya dirampas, kesenangannya dibatasi, tertawanya semu, keinginannya dihambat.

Akibatnya, kreativitas mereka terbatas pada upaya memenuhi dan menuruti kemauan sistem belajar yang dituntut sekolah. Peserta didik merindukan kembali ke lingkungannya yang telah menyatu sejak dini dalam keutuhan pribadi yang telah lama membentuknya.

Pembelajaran berbasis lingkungan dapat menjembatani peserta didik untuk menemukan kembali harapannya. Yang dimaksud pembelajaran berbasis lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan. Pembelajaran tersebut akan sangat efektif jika diterapkan di sekolah dasar. Hal
ini relevan dengan tingkat perkembangan intelektual usia sekolah dasar (7-11 tahun) yang berada pada tahap operasional konkret.

Peserta didik sekolah dasar cenderung senang bermain dan bergerak sehingga mereka lebih menyukai belajar lewat eksplorasi dan penyelidikan di luar ruang kelas. Melalui pembelajaran lingkungan,
kejenuhan peserta didik dapat diminimalkan dan kecintaan mereka pada lingkungan akan dapat dibangun kembali. Dengan demikian, aktivitas proses pembelajaran akan lebih bermakna dan dapat menciptakan kegairahan peserta didik dalam belajar. Dengan kegairahan belajar tersebut, aktivitas berpikir semu dan pemahaman verbalistik peserta didik terhadap konsep yang dipelajari dapat diminimalkan sehingga peserta didik secara optimal akan dapat memperoleh pengalaman belajar yang sesungguhnya. Pengalaman belajar yang bermakna ini akan dapat dirasakan kembali oleh lingkungan karena pada akhirnya peserta didik juga akan kembali lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.

Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.

Dalam pembelajaran lingkungan, peserta didik dapat berpikir secara global, tetapi mereka harus bertindak secara lokal. Artinya, setiap orang/peserta didik perlu belajar apa pun, bahkan mencari hikmah dari berbagai macam pengalaman bangsabangsa lain di seluruh dunia, namun pengetahuan tentang pengalaman bangsabangsa lain tersebut dijadikan sebagai pembelajaran dalam tindakan di lingkungan secara lokal. Dengan cara kerja seperti itu, kita tidak perlu melakukan trial and error yang berkepanjangan, melainkan kita belajar dari kesalahan-kesalahan orang lain, sementara kita sekadar meneruskan kerja dari paradigma yang benar.

Bekerja dan belajar yang berbasis lingkungan sekitar memberikan nilai lebih, baik bagi si pembelajar itu sendiri maupun bagi lingkungan sekitar. Misalnya, belajar ilmu sosial atau belajar ekonomi, maka lingkungan sosial dan ekonomi sekitar dapat menjadi laboratorium alam. Pembelajaran ini dapat dilakukan sembari melakukan pemberdayaan (empowering) terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, sementara si pelajar dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih baik dan efisien.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger