PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI LINGKUNGAN

Pembelajaran melalui lingkungan memberikan nilai lebih pada pengembangan kecakapan hidup peserta didik. Kecakapan hidup yang dimiliki siswa melalui pembelajaran lingkungan ini akan membangun karakter peserta didik yang kreatif, bertanggung jawab, dan mandiri. Langkahlangkah pembelajaran tersebut dapat dilakukan antara lain melalui tahapan sebagai berikut.

  1. Guru menjelaskan kepada peserta didik apa dan mengapa pembelajaran berbasis lingkungan penting untuk dilakukan.
  2. Guru menentukan dan memetakan kompetensi dasar yang akan dicapai melalui pembelajaran berbasis lingkungan.
  3. Guru sebaiknya menentukan objek pengamatan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
  4. Guru menyiapkan format-format pengamatan sesuai dengan objek yang akan diamati.
  5. Guru mengajari peserta didik cara menentukan objek pengamatan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
  6. Guru memberikan pengalaman belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
  7. Guru membantu peserta didik dalam presentasi hasil kerja mereka, misalnya, menyiapkan peralatan/ATK.
  8. Guru mempersiapkan format penilaian.
  9. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan.


Pembelajaran berbasis lingkungan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sederhana tidak menyita waktu sampai yang paling kompleks yang memerlukan waktu berhari-hari. Hal ini
bergantung pada tujuan pembelajaran dan kondisi setempat. Bentuk-bentuk pembelajaran berbasis lingkungan dapat dikembangkan dengan cara sebagai berikut.

Pembelajaran Lingkungan Samping Waktu
Pembelajaran model ini dilakukan di luar jam belajar peserta didik. Ketika peserta didik berangkat ke sekolah atau perjalanan ke mana pun mereka diminta mengamati suatu objek atau suatu peristiwa yang menarik perhatian. Kemudian, di sekolah dia diminta memaparkannya secara lisan atau tertulis. Guru dapat menentukan apakah deskripsi tersebut seragam bentuknya (semua menulis paragraf
pendek) atau bebas. Artinya, peserta didik bebas memilih bentuk ungkapannya (eksposisi, narasi, atau mungkin dalam bentuk puisi). Sebaiknya, pengerjaan tugas tersebut berpasangan atau berkelompok sehingga peserta didik dapat berbagi pengalaman.

Kelebihan bentuk pembelajaran ini ialah tidak menyita jam pelajaran, guru tidak kehilangan waktu. Kelemahannya, kegiatan pengamatan peserta didik kurang bisa dipantau.

Pembelajaran Lingkungan Singkat Waktu
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompok terdiri atas 4-5 peserta didik. Setiap kelompok ditugasi keluar kelas dalam waktu 10—15 menit untuk mengamati objek berbedabeda yang ada di lingkungan sekolah dan mencatatnya. Hal yang perlu diamati, misalnya, bentuk objek yang diamati, warna; ukuran; bentuk, bahan asal objek tersebut; dan sebagainya. Setelah selesai, mereka kembali ke kelas dan menyempurnakan catatan hasil pengamatan mereka. Setiap kelompok berdiskusi menyusun laporan tertulis hasil pengamatan mereka, kemudian melaporkan secara lisan di depan kelas.

Sebagai penutup, setiap kelompok menulis paragraf deskriptif berdasarkan hasil pengamatan dan menempelkan hasil di papan tulis.

Pembelajaran Lingkungan Model Ekskursi Sehari
MPL ekskursi sehari adalah kegiatan belajar dengan melakukan kunjungan ke suatu objek tertentu atau tempat tertentu dalam waktu satu hari. Para peserta didik pergi bersama-sama dengan bimbingan
guru ke suatu tempat yang telah diprogramkan sebelumnya. Pilihan tempat kunjungan
tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran atau diarahkan pada pencapaian kompetensi dasar tertentu.

Sebelum kegiatan ekskursi dilakukan, guru telah menentukan beberapa kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Setiap peserta didik harus mengambil satu kompetensi dasar atau lebih yang menjadi garapannya ketika ia melakukan ekskursi tersebut. Dengan demikian,
peserta didik dapat memfokuskan kegiatan sesuai dengan tugas yang menjadi pilihan.

Setelah ekskursi selesai, peserta didik bekerja dalam kelompok yang bidang garapannya sejenis. Kerja peserta didik tersebut dapat menggunakan waktu di kelas, atau lebih baik jika dikerjakan di luar jam pelajaran sekolah. Di kelas, peserta didik tinggal melaporkan hasil kerja kelompok dan mendiskusikannya bersama-sama di kelas. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, peserta didik menyempurnakan laporannya dan memamerkan hasil kerja tersebut dengan menempelkan di kertas manila untuk di pajang di dinding kelas atau tempat yang telah ditentukan.

Pembelajaran Lingkungan Model Proyek
MPL Proyek merupakan model pembelajaran terprogram yang memerlukan waktu agak panjang. Dalam proyek tersebut, diperlukan waktu agak lama karena peserta didik terlibat dalam kegiatan yang cukup kompleks. Peserta didik tidak sekedar melakukan pengamatan, tetapi juga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya sebagai konsekuensi dari hasil pengamatan tersebut.

Dalam proyek ini, mungkin sekali peserta didik menemukan berbagai persoalan dan berusaha untuk mencari jalan pemecahannya. Berdasarkan temuannya itu, peserta didik diminta untuk melakukan kegiatan seminar untuk menyampaikan berbagai problema yang dihadapi dan
upaya pemecahannya. Karena itu, model pembelajaran ini dalam penggarapannya dapat dilakukan melalui proses konsultasi dan tutorial, yang selanjutnya dikembangkan dalam proyek seminar hasil pengamatan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger