Setiap
pembelajar mempunyai kemampuan dan pengalamn-pengalaman tertentu yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian
ini hendaknya tidak justru menjadi konstrain dalam aktivitas belajarnya.
Kemampuan atau pengalaman masa Ialu ini bisa didapatkan oleh pembelajw melalui
aktivitas belajar, dan bisa juga didapatkan oleh pembelajar melalui aktivitas
lain atau aktivitas non belajar.
Pengalaman
dan kemampuan masa Ialu ini bisa menjadi konstrain untuk belajar berikutnya,
tetapi tidak jarang bisa mendukung aktivitas belajar. Pengalaman dan kemampuan
masa lain bisa menjadi konstrain belajar, manakala dipandang bertentangan
dengan pengalaman belajar berikutnya oleh pembelajar. Pengalaman dan kemampuan
masa Ialu bisa mendukung terhadap aktivitas belajar manakala sesuai dengan
pengalaman belajar berikutnya. Tidak itu saja pengalamana atau kemampuan masa
lalu malahan bisa menjadi prasyarat bagi pengalaman berikutnya. dan jika kasus
yang trakhir ini terjadi, maka pembelajar tidak dapat mempelajari mata
pelajaran berikutnya, tanpa yang bersangkutan telah mempunyai kemampuan dan
pengalaman yang diprasyaratkan. Cany dkk (1981) menyebut pengalaman dan
kemampuan demikian dengan entry behavior.
Yang
harus diupayakan guru agar kemampuan atau pengalaman masa lalu justru mendukung
terhadap aktivitas belajar adalah :
- Biarkan pembelajar dapat menangkap apa yang dipelajari sekarang ini dari perspektif kemmpuan dan pengalaman masa lalunya. Jangan dipaksa menggunakan perspektif gurunya.
- Kaitkan aktivitas belajar pada masa sekarang ini dengan kemampuan dan pengalaman yang sudah dipunyai oleh pembelajar.
- Gali dulu pengalaman dari kemampuan yang sudah dimiliki oleh pembelajar melalui tes lisan atau tertulis sebelum menyampaikan materi berikutnya.
- Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membandingkan apa yang sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
0 komentar:
Posting Komentar