Budaya
perusahaan merupakan suatu ciri khas dari suatu perusahaan yang mencakup
sekumpulan nilai-nilai kepercayaan yang membantu karyawan untuk mengetahui
tindakan apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan yang berhubungan
dengan struktur formal dan informal dalam lingkungan perusahaan. Selain itu,
budaya perusahaan juga merupakan suatu kekuatan tak terlihat yang mempengaruhi
pemikiran, persepsi, dan tindakan manusia yang bekerja di dalam perusahaan,
yang menentukan dan mengharapkan bagaimana cara mereka bekerja sehari-hari dan membuat
mereka lebih senang dalam menjalankan tugasnya.
Sebagaimana diungkapkan oleh Djoko
Santoso Moeljono (2005:95), yaitu:
“Budaya
perusahaan adalah peramuan berpola top-middle-bottom,
kemudian disemaikan ke setiap sel organisasi, dan menjadi nilai-nilai
kehidupan bersama, yang dapat muncul dalam bentuk perilaku formal dan
informal”.
Sedangkan
menurut AB. Susanto, (2002:20), menyatakan bahwa :
“Budaya
perusahaan dapat mempunyai dampak signifikan terhadap ekonomi perusahaan
memiliki dan mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan sehingga mendorong karyawan
semangat dalam bekerja dan konsisten dengan tugas dan tanggungjawab”.
Dengan
adanya budaya perusahaan akan memudahkan karyawan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan perusahaan dan membantu karyawan untuk mengetahui tindakan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam
perusahaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sehingga pedoman karyawan
untuk berperilaku yang dapat dijalankan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya.
Selain itu, lingkungan kerja menjadi
faktor yang harus menjadi perhatian pihak perusahaan untuk dapat mencapai kepuasan
kerja karyawan. Lingkungan kerja merupakan suatu alat ukur yang akan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja yang
menyenangkan bagi karyawan melalui peningkatan hubungan kerja yang harmonis
baik dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai yang ada di tempat bekerja. Hal tersebut akan membawa
dampak yang positif bagi semua karyawan. Sehingga kepuasan kerja karyawan akan
terlihat dengan baik karena segala pekerjaan diselesaikan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
A.A
Anwar Prabu Mangkunegara (2005:120), berpendapat bahwa ada dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu faktor yang ada pada diri karyawan
dan faktor pekerjaannya. Faktor-faktor yang ada pada diri karyawan antara lain
kecerdasan, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan,
pengalaman kerja. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan yang berasal dari pekerjaannya antara lain jenis pekerjaan, struktur
organisasi, pangkat, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi, interaksi sosial dan hubungan
kerja. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik (lingkungan kerja).
Lingkungan kerja yang baik
diciptakan oleh perusahaan akan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup dari
perusahaan, karena tidak jarang terjadi suatu perusahaan gulung tikar karena
faktor lingkungan kerja karyawannya tidak terperhatikan dengan baik. Dengan
adanya lingkungan kerja yang kondusif yang diciptakan oleh karyawan dan
perusahaan akan mendorong efektivitas dari perusahaan tersebut di dalam
menjalankan roda organisasinya.
Untuk itu budaya perusahaan dan
lingkungan kerja sebagai dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
sebaiknya dilakukan dengan baik, karena kedua hal ini akan sangat menentukan, baik
itu untuk karyawan ataupun untuk perusahaan, karena jika kedua hal ini mendapat
perhatian dari perusahaan maka keuntungan yang akan diperoleh berupa pencapaian tujuan perusahaan dan bagi
karyawan akan memacu dirinya untuk lebih giat dan bekerja lebih produktif.
Malayu
S.P Hasibuan (2007:203), menyatakan
bahwa:
“Suatu perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan hal tersebut dikarenakan besar kecilnya perusahaan mempengaruhi
karyawan. Semakin besar perusahaan, maka kepuasan kerja karyawan akan menurun
dikarenakan peranan mereka semakin kecil untuk mewujudkan tujuan. Sedangkan
pada perusahaan kecil, kepuasan kerja karyawan akan semakin besar, Karena
peranan mereka semakin besar dalam mewujudkan tujuan”.
0 komentar:
Posting Komentar