Komponen Pondasi Bangunan

Merupakan komponen kaki yang bertugas mendukung berdirinya bangunan di atas lokasi tanah yang dikehendaki. Bahan-bahan yang diperlukan, yaitu:
a. Semen
Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus yang dapat mengeras apabila tercampur dengan air. Semen terdiri dari batu lapur / gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat (lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida(Al2O3), besi oksida (Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan. Semen memiliki 4 unsur pokok, yaitu :
1. Batu kapur (Cao) sebagai sumber utama, terkadang terkotori oleh SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
2. Tanah liat yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
3. Bila perlu ditambahkan pasir kwarsa / batu silika, ini di tambahkan apabila pada tanah liat mengandung sedikit SiO2.
4. Pasir besi / biji besi, ini ditambahkan apabila tanah liat mengandung sedikit Fe2O3.

Tipe-tipe semen, dan penggunaan sesuai tipenya:
Ø Tipe I, merupakan semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpa syarat khusus. Nama lain dari semen ini adalah Ordinary Portland Cement (OPC).
Ø Tipe II, dapat digunakan bila ada gangguan dari sulfat yang sedang dan panas hidrasi sedang.
Ø Tipe III, semen ini memiliki proses pengerasan yang cepat. Biasanya digunakan untuk pembangunan yang penyelesaiannya cepat atau di batasi waktu.
Ø Tipe IV, semen yang panas hidrasinya rendah.
Ø Tipe V, semen ini digunakan apabila pembangunan ada di sekitar tepian pantai atau bangunan tersebut memiliki gangguan sulfat yang tinggi.

Jenis-jenis semen yang sering digunakan yaitu :
Ø Semen Portland Pozolan (SPP)
Semen ini merupakan hasil dari semen Portland di tambah dengan pozolan, yang mana pozolan yang di tambahkan bekrisar 10-30%. Nama lain dari semen ini Traz Portland Cement, semen ini sering dipakai di Negara Jerman. Tras yang di gunakan adalah Tras Andernach.
Ø Semen Putih
Campuran semen ini memiliki kadar Fe2O3-nya rendah, karna warna abu-abu pada semen portland disebabkan oleh serbuk besi. Semen ini dibuat dari batu kapur dan tanah liat putih (kaolin), kadar Fe2O3 tidak boleh lebih dari 1,5%. Pengolahannya sama dengan pengolahan semen biasa, tapi tidak menggunakan alat-alat yang mengandung besi.
Ø Mansory cement
Semen ini berfungsi untuk pasangan tembok dan plasteran. Semen ini dibuat dari semen Portland dan di campur dengan hasil gilingan batu kapur. Namun semen tipe I lebih baik dibandingkan dengan semen ini.
Ø Semen sumur minyak
Berfungsi untuk menyemen pipa pengeboran minyak, melapisi bocoran air atau gas. Semen ini di pakai dalam bentuk bubur cair yang di pompakan dengan tekanan tinggi yang mencapai 1200 kg/cm2dengan suhu rata-rata lebih dari 170o dalam keadaan belum mengeras.
Ø Hidropobic cement
Klinker yang di giling dengan tambahan asam oleat atau asam streat.
Ø Waterproofed cement
Semen yang digunakan di Inggris yang terbuat dari semen Portland yang ditambahkan calsium, aluminium, atau sterat logam lainnya.
Ø Semen alumina

Tebuat dari batu kapur dicampur dengan bauksit dengan kadar campuran 60-70% (batu kapur), dan 30-40% (bauksit). Campuran dibakar pada suhu 1600oC dalam tungku listrik sampai cair, kemudian hasil baker tadi di tambahkan gips.

Jenis semen
No.SNI
Nama
SNI 15-0129-2004
Semen portland putih
SNI 15-0302-2004
Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)
SNI 15-2049-2004
Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
SNI 15-3500-2004
Semen portland campur
SNI 15-3758-2004
Semen masonry
SNI 15-7064-2004
Semen portland komposit

b. Kapur
Kapur termasuk bahan bangunan yang penting. Bahan ini telah dipakai sejak zaman kuno. Orang-orang Mesir kuno memakai kapur untuk memplester bangunan. Di Indonesia, kapur dikenal sebagai bahan ikat, dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya.
Sifat-sifat kapur sebagai bahan bangunan (bahan ikat) yaitu:
· Mempunyai sifat plastis yang baik (tidak getas)
· Sebagai mortel, member kekuatan pada tembok.
· Dapat mengeras dengan cepat dan mudah.
· Mudah dikerjakan.
· Mempunyai ikatan yang bagus dengan batu atau bata.
Kapur dapat dipakai untuk keperluan sebagai berikut:
· Sebagai bahan ikat pada mortel
· Sebagai bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama Semen Portland, sifatnya menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen Portland.
· Sebagai batuan jika berbentuk batu kapur.
· Sebagai bahan pemutih.

Kapur dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu:
· Kapur tohor (CaO)
· Kapur padam (Ca(OH)2)
· Kapur udara
· Kapur hidrolis

c. Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropisumumnya dibentuk dari batu kapur.
Jenis-jenis pasir :
· Pasir urug : digunakan untuk menambah level lantai, sebagai landasan kerja, atau urug pondasi.
· Pasir pasang : digunakan untuk memasang bata dan plester.
· Pasir putih Bangka : digunakan untuk campuran beton kekuatan tinggi, juga untuk plester. Tingkat kekasarannya membuat penggunaan semen yg lebih ekonomis dan setting yang lebih cepat.
· Pasir beton
· Pasir batu/sirtu

d. Air
Air yang digunakan harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam dan unsur organik.

e. Beton
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu masa mirip-batuan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger