Lupus
berasal dari bahasa latin yang berarti serigala,ini disebabkan karena pada
penderita lupus yang disebut juga odapus terdapat ruam merah dipipinya yang
disebut butterfly rash, lupus juga sering disebut dengan systemic lupus erithematosus (SLE).
Lupus merupakan penyakit “autoimun”
kronik yang dapat mengenai kulit,susunan saraf,sendi,ginjal,paru dan bagian
tubuh yang lainnya. Pada penyakit lupus ini imun yang seharusnya menjaga tubuh
dari serangan virus atau bakteri, malah sebaliknya jaringan tubuh yang sehat
malah diserang oleh imunnya sendiri. Sampai sekarang penyebab terjadinya
serangan lupus belum diketahui tetapi ada beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu genetenetik (keturunan),lingkungan ,(obatobatan,racun,makan,dan
sinar matahari) (Hariadi&Hoediyanto,
2007: 431).
Lupus
tidak menular ,karena lupus bukan penyakit menular.Bagaimana gejala lupus?
Biasanya gejala yang umum dirasakan oleh odapus merasa lelah atau badannya
lemah,demam,bercak pada kulit dan nyeri pada otot dan persendian, kadangkala
gejala ini dapat diartikan dengan penyakit flu atau demam berdarah.
Lupus
bukan penyakit turunan tapi ada beberapa faktor kalau orang tua memegang
peranan penting terjadinya pemicu lupus itu aktif pada tubuh odapus,tapi
seberapa besar pengaruh antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda pada
sebagaian orang rentan terjangkit lupus. Lupus
bukan penyakit turunan tapi ada beberapa faktor kalau orang tua memegang
peranan penting terjadinya pemicu lupus itu aktif pada tubuh odapus
(Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431) ,tapi seberapa besar pengaruh antara satu
dengan yang lainnya berbeda-beda pada sebagian orang rentan terjangkit lupus. Pada
saat ini belum ditemukan cara penyembuhan lupus secara tuntas. Dengan hidup
sehat dan pengobatan secara teratur aktivitas lupus dapat ditekan.
Setiap yang hidup pasti akan
mati,lupus bukan penyakit mematikan tapi dengan adanya infeksi dan komplikasi
itu yang menimbulkan kematian kepada odapus. Lupus sering menyerang kaum
perempuan dibandingkan kaum laki-laki, gejala-gejala lupus sering dijumpai pada
usia produktif 15-40 tahun.kalaupun ada usia dibawah 15 tahun atau di
atas 40 tahun, kemungkinannya ada sangat kecil dan gejalanya masih belum jelas
terlihat (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431).
Ada 3 Jenis
Lupus, Antaralain :
1.
Lupus
Eritematosus Sistemik (LES/SLE)
Yaitu bagian
sistemiknya. Dapat menimbulkan komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru,
lupus jari-jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus jantung,
lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-lain.
2.
Lupus
Diskoid
Yaitu bagian
Kulit .Lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan kulit. Termasuk
paling banyak menyerang.
3. Lupus Obat
Timbul akibat
efek samping obat dan akan sembuh sendiri dengan memberhentikan obat terkait.
Umumnya berkaitan dengan pemakaian obat hydralazine (obat hipertensi) dan
procainamide (untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur). (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 433).
Ada
beberapa kriteria untuk mendiagnosa lupus. Umumnya seseorang memenuhi paling
sedikit 4 (empat) kriteria sebelum diagnosa dilakukan:
1. Arthritis
(Sakit/nyeri/bengkak pada persendian selama lebih dari 3 bulan)
2. Jari tangan/jari
kaki tampak pucat/tidak nyaman pada saat dingin
3.
Sariawan > 2 minggu atau lebih (sampaimulut taraf
parah)
4. Anemia (Kurang
darah)
5.
Butterfly
rash (Adanya ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu bersayap meliputi kedua pipi)
6. Pleuritis /
pericarditis (Nyeri di dada saat menarik nafas yang panjang selama beberapa
hari)
7. Merasa sangat
lemah dan cepat lelah meskipun telah cukup istirahat
8. Photosensitivity
(Kulit menjadi hipersensitif terhadap sinar matahari)
9. Sering sekali
mengalami kejang
10. Discoid rash
(Ruam rash pada wajah yang berbentuk bulat pada pipi)
11. Di bagian tubuh
terdapat bercak-bercak merah berbentuk cakram dan terkadang bersisik
12. Rasa mual,
muntah > 2 minggu
13. Menurunnya nafsu
makan
14. Diare secara
terus-menerus > 2 minggu
15. Brain Irritation
(Sering mengalami nyeri kepala sebelah yang menyerupai migren)
16. Mucus membrane
ulcers (muncul Borok-borok yang berlendir)
17. Alopesia
(Kebotakan pada rambut yang sulit tumbuh)
18. Demam diatas 38
derajat celcius tanpa sebab yang jelas & terjadi secara berulang
19. Ruam kulit yang
diperburuk oleh sinar matahari
20. Nyeri otot yang berulang
21. Penurunan Berat
badan (berat badan turun drastis > 10
kg dalam 2 minggu)
22. Pembengkakan
kelenjar (biasanya sering terjadi pada kaki,
tangan menjadi bengkak membesar)
23. Nyeri pada perut
24. Kaki sering
mengalami mati rasa dan kesemutan
25. Hematuria (Air
kemih mengandung darah)
26. Gangguan
penglihatan (Tiba-tiba mata menjadi perih dan
sakit waktu melihat, penglihatan menjadi buram yang lama-kelamaan dapat
berakibat kebutaan pada penderita)
27. Mimisan (terjadi secara berulang)
28. Gangguan menelan (tenggorokan terasa sakit dan perih pada saat kita menelan
makanan)
29. Batuk darah
(Hariadi&Hoediyanto, 2007: 433).
Secara Etiologi Penyakit lupus penyebabnya belum
diketahui. Diduga faktor genetik,infeksi
dan lingkungan ikut berperan serta pada patofisiologi lupus (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 433).
Sistem
imun tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan antigen dari sel dan jaringan
tubuh sendiri. Penyimpangan reaksi imunologi ini akan menghasilkan antibody
secara terus-menerus. Antibody ini juga berperan dalam pembentukan kompleks
imun sehingga mencetuskan penyakit inflamasi imun sistemik dengan kerusakan
multiorgan. Faktor-faktor risiko pada penderita lupus, antara lain:
1.
Faktor Risiko Genetik, meliputi jenis kelamin, umur dan faktor keturunan.
2.
Faktor risiko hormon
3.
Sinar Ultraviolet
4.
Imunitas
5.
Obat
6.
Infeksi
7. Stress
Positif
lupus, empat kriteria Gejala penyakit ini dibedakan atas gejala umum dan gejala
pada organ tertentu (Media Aesculapius, 2001).Gejala umum yang sering ditemukan
di antaranya, penderita sering merasa lemah, kelelahan berlebihan, demam, dan
pegal-pegal. Gejala ini muncul ketika lupus sedang aktif dan menghilang ketika
tidak aktif.
FaktorRisiko
Orang-orang yang mempunyaikeluarga yang
pernahterkenapenyakit Lupus inidicurigaiberkecenderunganuntukterkenapenyakitini,
lebihkurang 5-12% lebihbesardibanding orang normal.
1.
Faktor
Risiko Genetik. Meliputi jenis kelamin (Frekuensi pada Wanita dewasa 8 kali
lebih sering dari pada priadewasa), umur (lebih sering pada usia 15-40 tahun), dan
factor keturunan (frekuensinya 20 kali lebih sering dalam keluarga dimanater dapat
anggota dengan penyakit tersebut).
2.
Faktorrisikohormon.
Konsumsi hormone juga akan berdampak buruk bagi kesehatan kita. Estrogen
menambahrisiko SLE.
3.
Sinar
Ultraviolet. Sinar ultraviolet mengurangi supresiimun sehingga terapi menjadi kurang
efektif, sehingga lupus kambuh atau bertambah berat. Ini disebabkan selkuli tmengeluarkan
sitokin dan prostaglandin sehingga terjadi inflamasi di tempat tersebut maupun secara
sistemik melalui peredaran di pembuluh darah.
4.
Imunitas.
Padapasien lupus terdapat hiperakti vitassel B atau intoleransi terhadapsel T.
5.
Obat.
Obat tertentu dalam prosentase kecil sekali pada pasien tertentu dan diminum dalam
jangka waktu tertentu dapat mencetuskan lupus obat (Drug Induced Lupus
Erythematosusatau DILE). Jenis obat yang dapat menyebabkan lupus obatadalah
:
- Obat yang pasti menyebabkan lupus obat:
klorpromazin, metildopa, hidralasin, prokainamid, dan isoniazid.
- Obat yang
mungkindapatmenyebabkan lupus obat: dilantin, penisilamin, dankuinidin
6.
Infeksi. Pasien SLE cenderung mudah mendapat
infeksi dan kadang-kadang penyakit ini kambuh setelah infeksi.
7. Stres. Stres berat dapat mencetuskan SLE pada
pasien yang sudah memiliki kecenderungan akan penyakit ini.
(Media Aesculapius, 2001: 568).
Lupus
adalah penyakit autoimun yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi
klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat (Mansjoer, 2001: 568). Lupus
juga dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang
yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan pada tulang
sendi,otot , kulit dan jaringan penghubung lainnya dan organ (Hartawan, 2007:
1). Lupus menyebabkan sistem kekebalan memproduksi antibodi - antibodi yang
menyerang sel-sel dan dan jaringan-jaringan yang berasal dari dalam tubuh kita
sendiri.dan biasanya odapus (orang hidup dengan lupus)akan menghindari
hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh dengan :
- Menghindari
stress
- Menjaga
agar tidak langsung terkena sinar matahari
- mengurangi
beban kerja yang berlebihan
- menghindari
pemakaian obat tertentu.
odapus dapat memeriksakaan diri pada dokter-dokter pemerhati penyakit ini,
dokter spesialis penyakit dalam konsultasi hematologi, rheumatology, ginjal,
hipertensi, alergi imunologi, jika lupus dapat tertanggulangi, berobat dengan
teratur, minum obat teratur yang di berikan oleh dokter (yang biasanya diminum
seumur hidup), odapus akan dapat hidup layaknya orang normal.
1 komentar:
Coba pelajari Manfaat Asuransi Kesehatan
Posting Komentar