Nyamuk anopheles di seluruh dunia meliputi ± 2000 spesies, yang ada di
Indonesia berjumlah lebih dari 80 spesies, namun tidak semua jenis spesies
anopheles berperan penting dalam penularan.
Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan sejumlah 24 spesies anopheles yang dapat menularkan malaria.
Semua vektor tersebut hidup sesuai dengan kondisi ekologi setempat. Berikut beberapa jenis vektor anopheles yang predominan di Nusa
Tenggara Timur (Gunawan,2000):
1. Anopheles aconitus
Vektor jenis An. aconitus betina paling sering menghisap darah ternak
dibandingkan darah manusia. Perkembangan vektor jenis ini sangat erat
hubungannya dengan lingkungan dimana kandang ternak yang ditempatkan satu atap
dengan rumah penduduk.
Vektor An.aconitus biasanya aktif mengigit pada waktu malam hari,
hampir 80% dari vektor ini bisa dijumpai di luar rumah penduduk antara jam 18.00 -22.00. Nyamuk
jenis An. aconitus ini hanya mencari darah di dalam rumah penduduk, setelah itu
biasanya langsung keluar. Nyamuk ini biasanya suka hinggap di daerah-daerah yang lembab seperti di pinggir-pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu
basah dan lembab. Tempat perindukan vektor An. aconitus terutama di daerah persawahan dan saluran irigasi. Persawahan yang berteras
merupakan tempat yang baik untuk perkembangan nyamuk ini.
2. Anopheles sundaicus
Pada vektor jenis ini umurnya lebih sering
menghisap darah manusia dari pada darah binatang. Nyamuk ini aktif menggigit
sepanjang malam tetapi paling sering antara pukul 22.00 - 01.00 dini hari. Pada
waktu malam hari nyamuk masuk ke dalam rumah untuk mencari darah, hinggap di dinding baik sebelum maupun sesudah menghisap darah.
Vektor An.
sundaicus biasanya berkembang biak di air payau, yaitu
campuran antara air tawar dan air asin, dengan kadar garam optimum antara 12%
-18%. Penyebaran jentik di tempat
perindukan tidak merata di permukaan
air, tetapi terkumpul di tempat-tempat tertutup seperti
di antara tanaman air yang mengapung, sampah dan
rumput - rumput di pinggir sungai atau pun parit.
3. Anopheles maculatus.
Vektor An.
maculatus betina lebih sering menghisap darah binatang daripada darah manusia. Vektor jenis
ini aktif mencari darah pada malam hari antara pukul 21.00 hingga 03.00.
Nyamuk ini berkembang biak di daerah pegunungan, dimana tempat perindukan yang spesifik vektor An. maculatus adalah di sungai yang kecil dengan air jernih, mata air
yang mendapat sinar matahari langsung. Di kolam dengan air jernih juga ditemukan jentik nyamuk ini, meskipun densitasnya
rendah. Densitas
An. maculatus tinggi pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan
vektor jenis ini agak berkurang karena tempat perindukan hanyut terbawa banjir.
- Anopheles barbirostris.
Jenis nyamuk ini
di Sumatera dan Jawa jarang menggigit orang tetapi lebih sering dijumpai
menggigit binatang peliharaan. Sedangkan pada daerah Sulawesi, Nusa Tenggara
Timur dan Timor-Timur nyamuk ini lebih sering menggigit manusia daripada binatang.
Jenis nyamuk ini biasanya mencari darah pada waktu malam hingga dini hari
berkisar antara pukul 23.00 - 05.00.
Frekuensi mencari darah tiap tiga hari sekali. Pada siang hari nyamuk jenis ini
hanya sedikit yang dapat ditangkap, di dalam
rumah penduduk, karena tempat istirahat nyamuk ini adalah di alam terbuka, paling sering hinggap pada pohon-pohon dan tanaman perdu
disekitar rumah. Tempat berkembang biak (perindukan)
vektor ini biasanya di sawah-sawah dengan saluran
irigasinya kolam dan rawa-rawa (Hiswani,2004).
5. Anopheles balabacensis
Spesies ini merupakan spesies yang
antropofilik, lebih menyukai darah manusia ketimbang darah binatang. Nyamuk ini
mempunyai kebiasaan menggigit pada tengah malam hingga menjelang fajar sekitar
jam 4 pagi. Spesies ini memiliki habitat asli di hutan-hutan berkembang biak di
genangan air tawar. Pada siang hari sulit sekali menemukan nyamuk ini dalam
rumah. Mereka lebih menyukai hutan-hutan atau semak di sekitar pekarangan
rumah.
6. Anopheles subpictus
Anopheles subpictus lebih menyukai darah
ternak ketimbang darah manusia. Nyamuk ini aktif sepanjang malam dan
beristirahat di dinding rumah. Jentik nyamuk ini sering dijumpai bersama jentik
An. sundaicus, namun lebih toleran
terhadap salinitas yang rendah mendekati tawar (Achmadi,2005)
0 komentar:
Posting Komentar