Salah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan
oleh FSAB yang diwujudkan dalam seperangkat pernyataan resmi yang disebut
Statement of Financial Accounting Concepts.
Rerangka FASB memuat empat
komponen konsep utama yaitu :
- Tujuan
pelaporan keuangan (bisnis dan
nonbisnis)
- Karakteristik kualitatif
informasi
- Elemen statemen keuangan
- Pengukuran dan
pengakuan (termasuk penggunaan nilai sekarang)
Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan
pertimbangan dicurahkan. Tujuan
pelaporan menentukan konsep – konsep dan prinsip – prinsip yang relevan yang akhirnya
menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan.
Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional merupakan suatu tujuan masyarakat atau
organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan tujuan / motivasi masing –
masing individual di dalamnya.
Tujuan Bersama
Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual
yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan fungsional disusun tanpa
memperhatikan tujuan – tujuan individual, sedangkan tujuan bersama ditentukan
dengan mengidentifikasi dahulu tujuan – tujuan individual selanjutnya memilih
tujuan – tujuan individual (
seluruh anggota masyarakat ) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.
Tujuan Kelompok Dominan
Dalam tujuan ini keputusan yang akan diambil adalah tujuan
dari kelompok yang dominan. Kelompok yang dominan adalah kelompok yang memiliki
pengaruh sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau tindakan dari semua
anggota masyarakat. Sedangkan bagi kelompok yang non – dominan tujuannya tidak
menjadi relevan atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial.
Konteks Lingkungan Tujuan
Pelaporan
FSAB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat ditentukan
secara langsung dari lingkungan penerapan laporan keuangan. Maksudnya tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan
sosial dan ekonomik Negara masing – masing tempat dimana laporan keuangan
tersebut dijalankan. Oleh karena itu tujuan pelaporan harus dikembangkan atas
dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik para pemakai yang terlibat di
dalamnya.
Tujuan Utama
Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :
- Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan
kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat
keputusan - keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.
- Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan
pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing)
jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang (prospective cash receipts) dari
deviden atau bunga dan pemerolehan kas (proceds) mendatang dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.
- Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan
usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan usaha untuk
mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik) dan
akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber
daya badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.
Karakteristik dan keterbatasan informasi
Karakteristik dan
keterbatasan informasi, yaitu:
- Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau ekonomi secara keseluruhan
- Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada penghitungan yang sifatnya lebih pasti
- Sebagian besar merefleksi pengaruh kejadian transaksi yang telah terjadi ( histories )
- Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang mengambil keputusan tentang badan usaha
- Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos sehingga pertimbangan kos – manfaat dapat membatasi apa yang harus dilaporkan
Tujuan Pelaporan Entitas Non –
bisnis
Tujuan utama ( Primary
Objectives ):
- Pelaporan keuangan
organisasi non - bisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam
membuat keputusan - keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi
tersebut.
Tujuan-tujuan spesifik ( Spesific
Objctives ) :
- Pelaporan keuangan harus
menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan pemakai lain,
baik berjalan maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) jasa – jasa yang disediakan organisasi dan
kemampuannya untuk terus menyediakan jasa – jasa tersebut.
- Pelaporan keuangan harus
menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai
lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) bagaimana para manajer organisasi non – bisnis telah melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya
dan aspek – aspek lain kinerjanya.
- Pelaporan keuangan harus
menyediakan informasi yang bermanfaat tentang sumber daya, kewajiban, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian,
dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas sumber daya tersebut.
- Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama satu
periode. Pengukuran periodik perubahan –perubahan jumlah dan sifat asset
bersih organisasi non – bisnis dan informasi tentang upaya – upaya dan
hasil jasa ( service efforts and
accomplishments ) organisasi secara bersama menunjukkan informasi yang
paling bermanfaat dalam menilai kinerja organisasi.
- Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi tentang bagaimana organisasi mendapatkan dan
membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang pinjaman dan
pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas
organisasi.
- Pelaporan keuangan
harus mencakupi penjelasan – penjelasan dan interpretasi – interpretasi untuk
membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang disediakan.
Ciri – ciri
tujuan pelaporan organisasi non – bisnis :
- Penerimaan sumber
ekonomik yang cukup besar dari penyedia jasa yang tidak mengharapkan untuk
menerima imbalan atau manfaat yang proposionl dengan sumber ekonomik yang
diserahkan.
- Tujuan operasi selain
menyediakan / menjual barang dan jasa untuk mendatangkan laba atau setara
laba.
- Tidak terdapatnya hak
kepemilikan dengan proporsi tertentu / pasti yang dapat di jual, dipindahtangankan,
atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atas bagian dari sisa kekayaan
dalam hal organisasi dilikuidasi / dibubarkan.
Karakteristik Kualitatif
Informasi
FASB merumuskan kualitas spesifik dalam dua
kategori yaitu primer (primary)
beserta unsur-unsurnya (ingredients),
dan sekunder (secondary/interactive).
v Kualitas
primer terdiri atas:
1.
Kerelavanan atau keterpautan atau
relevansi (relevance) dan
keterandalan atau reliabilitas (reliability).
- Nilai
prediktif
- Nilai
balikan
- Ketepat
waktuan
2.
Keterandalan atau reliabilitas
atau keberpautan atau relevansi (relevance)
- Keterujian
atau variabilititas (variability)
- Ketepatan
penyimbolan (representational
faithfulness)
v Kualitas
sekunder terdiri atas :
1.
Keterbandingan (comparability)
2.
Konsistensi (consistency)
3. Kenetralan
atau netralitas (neutrality)
Elemen – elemen statemen keuangan
Berikut adalah elemen – elemen secara eksplisit yang
diidentifikasi FASB, antara lain :
1.
Aset
2.
Kewajiban
3.
Ekuitas atau asset bersih
4.
Investasi oleh pemilik
5.
Distribusi ke pemilik
6.
Laba komprehensif
7.
Pendpatan
8.
Biaya
9.
Untung
10. Rugi
Perubahan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan
dapat berubah akibat tiga hal yaitu :
- kejadian, adalah
terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap
suatu entitas.
- keadaan, adalah
suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian atau
serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi tak terduga atau sulit
diduga.
- transaksi, adalah
salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu yang
bernilai ( manfaat ekonomi masa datang ) antara dua entitas atau lebih.
Pengaruh ketiga hal di atas dapat terjadi pada setiap
elemen asset, kewajiban, atau ekuitas saja atau pada dua atau tiga elemen
sekaligus.
Pengukuran Dan Pengakuan
Pelaporan dan Statemen Keuangan
FSAB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama
atau ciri sentral pelaporan keuangan.
Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib
disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.
Seperangkat Statemen Keuangan
Tujuan pelaporan, krakteristik kualitatif, dan elemen –
elemen keuangan akan menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk penuh
statemen keuangan.
FSAB menyatakan bahwa seperangkat statemen keuangan untuk
suatu periode harus menunjukkan informasi sebagai berikut :
- Posisi keuangan pada
akhir periode tersebut
- Laba untuk periode tersebut
- Laba komprehensif untuk
periode tersebut
- Aliran kas selama periode
tersebut
- Investasi oleh dan
distribusi ke pemilik selama periode tersebut
Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur ( jumlah
rupiah ) yang akan diletakkan pada suatu objek ( elemen atau pos ) yang
terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi
makna atau atribute objek tersebut. Pengertian pengukuran diatas bersifat umum
atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu objek terjadi
(diperoleh) atau pada saat suatu objek.
Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi
melalui statemen keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan.
Secara
teknis, pengakuan merupakan pencatatan secara resmi ( penjurnalan ) suatu kuantitas
( jumlah rupiah ) hasil pengukuran ke dalam system akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan
mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
Rerangka konseptual harus menetapkan kriteria pengakuan umum
untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk menentukan teknik atau
prosedur pengakuan dalam bentuk standar akuntansi.
FASB
menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut :
1.
Definisi (definitions )-- Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen
keuangan.
2.
Keterukuran (measureability) -- Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut
dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
3.
Keberpautan (relevance) -- Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya
untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.
4.
Keterandalan (reliability) -- Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat
menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.
0 komentar:
Posting Komentar