Orang yang pertama kali mengungkapkan adanya kecerdasan lain selain
akademik yang dapat mempengaruhi keberhasilan sesorang adalah Gardner.
Kecerdasan lain itu disebut dengan emotional intelligence atau kecerdasan emosi
(Goleman, 2000, p.51).
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara
efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain
secara positif. Menurut Salovey dan Mayer, 1999 (handbook Emotional Intelligence
training, prime consulting, p.11) kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk
merasakan emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memahami emosi
dan pengetahuan emosional sehingga dapat meningkatkan perkembangan emosi dan
intelektual.
Salovey juga memberikan definisi dasar tentang kecerdasan emosi dalam lima
wilayah utama yaitu, kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi diri,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang kain, dan kemampuan membina
hubungan dengan orang lain.
Seorang ahli kecerdasan emosi, Goleman (2000, p.xiii)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kecerdasan emosi di dalamnya termasuk
kemampuan mengontrol diri, memacu, tetap tekun, serta dapat memotivasi diri
sendiri. Kecakapan tersebut mencakup pengelolaan bentuk emosi baik yang positif
maupun negatif.
Purba (1999, p.64) berpendapat bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan
di bidang emosi yaitu kesanggupan menghadapi frustasi, kemampuan mengendalikan
emosi, semamgat optimisme, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain
atau empati.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan Patton (1998, p.3) bahwa penggunaan emosi yang efektif akan dapat mencapai tujuan dalam membangun
hubungan yang produktif dan meraih keberhasilan kerja.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Boyatzis pada tahun 1999 (dalam
Martin, 200, p.26) memberikan hasil bahwa kecerdasan emosi memiliki pengaruh
positif terhadap hasil kerja dan kinerja seseorang. Kecerdasan emosi dikaitkan dengan
sistem manajemen sumber daya manuisia, misalnya untuk pelatihan, dalam hal ini
kecerdasan emosi dapat dijadikan dasar untuk memberikan pelatihan secara khusus.
Pelatihan tersebut hasil akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Kecerdasan Emosi dapat diukur dari beberapa aspek-aspek yang ada. Goleman
(2001, p.42-43) mengemukakan lima kecakapan dasar dalam kecerdasan Emosi,
yaitu:
a. Self awareness
Merupakan kemampuan sesorang untuk mengetahui perasaan dalam dirinya dan
efeknya serta menggunakannya untuk membuat keputusan bagi diri sendiri,
memiliki tolak ukur yang realistis, atau kemampuan diri dan mempunyai
kepercayaan diri yang kuat lalu mengkaitkannya dengan sumber penyebabnya.
b. Self management
Yaitu merupakan kemampuan menangani emosinya sendiri, mengekspresikan
serta mengendalikan emosi, memiliki kepekaan terhadap kata hati, untuk
digunakan dalam hubungan dan tindakan sehari-hari.
c. Motivation
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat untuk setiap saat
membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan yang lebih baik
serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, mampu bertahan
menghadapi kegagalan dan frustasi.
d. Empati (social awareness)
Empati merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
mampu memahami perspektif orang lain, dan menimbulkan hubungan saling
percaya serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu
e. Relationship management
Merupakan kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan
dengan orang lain dan menciptakan serta mempertahankan hubungan dengan
orang lain, bisa mempengaruhi, memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan
perselisihan dan bekerja sama dalam tim.
0 komentar:
Posting Komentar