Florida (2002) menyebutkan ada tiga poin dasar dari kreativitas. Pertama, kreativitas sangat penting dalam cara hidup dan bekerja sekarang dan sampai kapanpun. Kedua, kreativitas manusia sangat beragam dan multidimensi tidak terbatas dalam inovasi teknologi dan model bisnis baru. Ketiga, isu yang ada sekarang adalah tekanan terus menerus antara organisasi dan kreativitas. Florida menyatakan kreativitas melibatkan perbedaan cara berpikir dan kebiasaan yang harus diusahakan oleh individu maupun masyarakat sekitar. Etos kreatif akan menggambarkan norma dan nilai yang nantinya menumbuhkan kreativitas dan menguatkan peran yang dimainkan.
Menurut Richard dan Wilson (2006), Ada banyak alasan mengapa kreativitas menjadi popular dalam strategi pembangunan kota. Industri kreatif sering dilihat sebagai baru dan dinamis dan mempunyai daya tarik yang lebih luas dibandingkan dengan industri budaya yang sudah ketinggalan jaman.
Kebangkitan Creative Class menurut Florida direfleksikan dalam pergantian yang kuat dan signifikan dalam nilai, norma dan perilaku. Creative class sendiri memiliki tiga nilai yaitu individuality, meritocracy dan diversity and openness. Creative Class menyukai kerja keras, tantangan dan stimulus. Setiap anggotanya memiliki kecenderungan untuk menentukan tujuan dan prestasi. Creative class juga mencari lingkungan yang menerima perbedaan.
Menurut Florida (2002), dalam memilih tempat bekerja, orang yang termasuk komunitas kreatif mengutamakan adanya tantangan dan tanggung jawab, fleksibilitas terutama dalam waktu dan tempat, kehormatan yang didapat dari kelompok dan keterlibatan tempat dan komunitas/masyarakat. Menginginkan kebebasan dan kelonggaran dalam mengejar proyek sampingan dan ketertarikan lain. Komunitas kreatif memiliki waktu kerja yang paling panjang dibanding dengan komunitas lainnya karena mereka termotivasi dan menyukai pekerjaan mereka.
Widiastuti (2010) mengatakan komunitas kreatif bisa membuat ruang terbuka yang tidak berfungsi menjadi lebih menarik untuk didatangi dan menggunakannya untuk kegiatan yang mereka suka. Selain itu, di jurnal yang sama Widiastuti juga menyatakan salah satu permasalahan antara komunitas dan pemerintah di dalam proses perencanaan dan implementasi adalah koordinasi yang kurang dan tidak adanya batasan antara pemangku kepentingan (pemerintah, developer, komunitas). Keputusan tentang perancangan dan perencanaan sering dibuat berdasarkan masukan dari developer dan pemerintah, mengeluarkan komunitas dalam prosesnya. Santoso (2006) dalam Widiastuti (2006). Keputusan yang dikeluarkan hanya dari developer dan pemerintah tanpa melibatkan atau mempertimbangkan pendapat pengguna atau komunitas dalam prosesnya hanya akan membuat konflik dan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan di masa depan.
Hanan (2010) menyatakan sebuah komunitas kreatif diperkuat dengan interaksi antar membernya. Pertumbuhan dan keberlangsungannya orang kreatif bergantung seberapa besarnya di dalam interaksi di dalamnya dengan konteks dan lingkungan yang selalu berubah. Potensi kreatif sebuah komunitas akan lebih besar dari jumlah kapasita individu anggota kreatif, dalam kenyataan, individu kreatif akan hanya teridentifikasi dalam relasi antara anggota sebuah komunitas.
Dari definisi-definisi yang diutarakan oleh Florida (2002), Richard dan Wilson (2006), dan Hanan (2010), karakteristik komunitas kreatif dapat di sintesis dalam empat aspek yaitu :
Sifat Dasar
Komunitas kreatif merupakan komunitas yang mempunyai komunitas yang mempunyai fungsi dasar ekonomi. Fungsi dasar tersebut nantinya menjadi penyokong dari kegiatan-kegiatan sosial dan gaya hidup mereka. Selain itu, komunitas ini sangat terbuka akan perbedaan yang ada di suatu tempat. Komunitas ini juga sangat suka bekerja keras dan menyukai tantangan. Dengan adanya tantangan tersebut, kreativitas dari masing-masing individu di dalamnya menjadi berkembang.
Keanggotaan
Anggota komunitas kreatif merupakan orang-orang yang berpendidikan dan merupakan tenaga profesional. Mereka adalah pekerja yang mempunyai kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya maupun melakukan pekerjaan sampingan yang mereka sukai. Mereka menyukai fleksibilitas dalam pekerjaan. Anggota komunitas kreatif ini biasanya mempunyai preferensi yang sama dalam suatu hal. Dalam hal rekreasi atau gaya hidup, anggota komunitas ini menyukai rekreasi outdoor karena mereka mengejar pengalaman-pengalaman baru.
Cara Kerja
Orang-orang yang termasuk komunitas kreatif merupakan orang-orang yang mengutamakan adanya tantangan dan fleksibilitas. Kedua hal tersebut sangat tergambar dalam cara kerja komunitas kreatif. Mereka memilih pekerjaan yang relatif menantang bagi mereka dan menyelesaikannya dengan kreativitas mereka. Karena menyukai pekerjaannya komunitas ini menggunakan waktu yang banyak untuk pekerjaannya. Mereka juga banyak menghabiskan waktu dan uangnya untuk pendidikan.
Hubungan dengan masyarakat dan komunitas lain
Komunitas kreatif tidak hanya bergerak untuk kepentingannya sendiri. Komunitas ini mempunyai ide-ide kreatif untuk pembangunan komunitas dan masyarakat secara keseluruhan. Tempat berkumpulnya komunitas ini merupakan tempat yang di dalamnya anggota komunitas ini bebas mengeluarkan ide dan pendapat dengan terbuka.
0 komentar:
Posting Komentar