Pemilihan Analisis atau Uji Statistika yang Cocok

Dalam merencanakan suatu penelitian atau percobaan kemungkinan ada beberapa macam uji statistika yang dapat dipakai untuk kepentingan tersebut, maka hal ini akan mengundang suatu pertimbangan untuk memilih salah satu diantaranya yang paligccok dan menguntungkan dari segi ilmiah.

            Keampuhan uji dalam analisis statistika merupakan salah satu bagian penting dari suatu pengujian .  Suatu uji statistika dikatakan baik atau memadai, bila dengan metode uji tersebut peluang untuk menolak H0 cukup kecil kalau H0 benar  dan pelang akan besar kalau H0 salah.

            Apabila pada suatu saat menghadapi dua macam metode pengujian misal Uji A dan Uji B, kemudian ternyata kedua macam uji tersebut mempunyai peluang yang sama untuk menolak H0, dalam hal ini dapat dipilih salah satu diantaranya dengan jalan melihat peluang terbesar untuk menolak H0 bila    H0salah.

            Selain tingkat keampuhan uji, maka terdapat pertimbangan-pertimbangan lain dalam menentukan atau memilih salah satu uji statistik, pertimbangan tersebut didasarkan atas :
  1. Bagaimana cara mengambil/menarik sampel atau melakukan percobaan
  2. Keadaan atau sifat dari populasi yang diamati.
  3. Satuan apa atau skala pengukuran yang dipergunakan dalam menilai respons hasil penelitian
  4. Dasar teori serta tujuan dari penelitian yang dilakukan.
Semua hal tersebut diatas, akan menentukan uji statistika mana yang akan dipilih atau digunakan, sehinga uji tersebut cukup memadai atau bahkan sangat cocok untuk menganalisis suatu data hasil pengamatan dari suatu penelitian.


            Pengujian statistik  akan berlaku apabila model dan cara pengukuran yang dilakukan memenuhi syarat-syarat  yang dibutuhkan.  Kadang-kadang perlu dipertimbagkan apakah syarat yang diperlukan tersebut dipenuhi.  Jadi dengan demikian,  syarat-syarat model statistik dari suatu pengujian hanya merupakan asumsi saja , semua keputusan yang diambil dari beberapa uji statistika sekurang-kurangnya harus mempunyai kuilifikasi sebagai berikut :  Kalau model yang dipakai tersebut sesui dan bila pengujian yang dilakukan juga cukup emadai, maka hal ini menyatakan bahwa asumsi tersebut adalah lemah dan terbatas untuk suatu model tersebut.  Dengan ditariknya suatu keputusan yang kurang kuat dari hasil uji statistik dengan model yang bersangkutan, maka kelemahan tersaebut harus dibantu dengan asumsi yang kuat untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam menarik suatu kesimpulan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger