- Visi pendidikan pemerintahan Jokowi-JK sangat menekankan pada pendidikan karakter sebagai pondasi pendidikan anak yang juga merupakan pondasi masyarakat. Pendidikan karakter yang ditekankan adalah pendidikan budi pekerti melalui jalur pendidikan formal (sekolah).
- Pembentukan karakter anak bukan hanya domain sekolah (pemerintah), tetapi juga merupakan domain keluarga dan masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab dan program pembentukan karakter anak perlu diperluas bukan hanya pada sekolah, tetapi juga pada tingkat keluarga dan masyarakat.
- Pada tingkat keluarga dan masyarakat, perlu dilakukan edukasi tentang keterampilan pengasuhan anak yang baik (parenting skills). Edukasi dan pelatihan keterampilan parenting dilakukan dengan membuat gerakan nasional “Keluarga Kuat, Indonesia Hebat” atau apapun namanya untuk memperkuat peran keluarga dalam pembentukan karakter anak.
- Gerakan nasional “Keluarga Kuat, Indonesia Hebat” dilakukan dengan kepemimpinan Departemen Pendidikan (yang membawahi pendidikan informal) dan BKKBN. Gerakan ini harus melibatkan partisipasi gerakan-gerakan madani yang telah bergerak dalam pendidikan orangtua (parenting) seperti gerakan Ibu Profesional (Septi Peni Wulandani), Indonesia Strong from Home (Ayah Edy), Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (Ratna Megawangi), Yayasan Buah Hati (Elly Risman), dan lain-lain.
- Pengembangan model-model pendidikan parenting dapat dilakukan dengan memperkuat gerakan yang menggunakan jalur struktural seperti PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Dharma Wanita, dan organisasi-organisasi perempuan lainnya. Selain itu, pendidikan parenting juga dapat dilakukan melalui jalur-jalur umum seperti layanan parenting untuk calon mempelai (bekerjasama dengan KUA), persiapan kelahiran (bekerjasama dengan Rumah Sakit Bersalin), dan saat anak mulai bersekolah (bekerjasama dengan sekolah).
Demikian beberapa masukan dari kami. Semoga bermanfaat untuk menjadi salah satu masukan tentang kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar