(1) Masalah Kesatuan Bangsa
Rasa kesatuan bangsa melalui pendidikan tampaknya gagal. Tidak mungkin peserta didik dituntut melaksanakan nilai-nilai moral sementara dia melihat dengan mata kasat penyelewengan-penyelewengan moral tanpa ditindak yang dilakukan oleh pemerintah dan para penegak hukum baik di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara. Pemerintah dan pemimpin yang korup tentunya tidak dapat mengharapkan para peserta didik melaksanakan nilai-nilai yang baik. Apalagi ditambah dengan tidak adanya supremasi hukum sehingga para peserta didik tidak dapat melihat dimana sebenarnya adanhya kepastian hukum.
Nilai-nilai kesatuan bangsa hanya dapat ditanamkan dan berbuah di dalam proses pendidikan apabila peserta didik menghayati kesatuan antara apa yang diajarkan dan apa yang diperbuat oleh para orang tua dan para pemimpin. Solusi terbaik untuk mengatasi masalah kesatuan bangsa adalah dengan menanamkan dan memiliki rasa bangga menjadi orang Indonesia. Rasa bangga menjadi orang Indonesia berarti bangga dengan kebudayaan Indonesia.
(2) Demokratisasi
Kehidupan demokrasi adalah kehidupan yang menghargai akan potensi individu yaitu individu yang berbeda dan individu yang mau hidup bersama.Dengan demikian segala jenis homogenisasi masyarakat yaitu menyamaratakan anggota masyarakat adalah bertentangan denga prinsip-prinsip hidup demokrasi.Termasuk di dalamnya pengakuan terhadap hak asasi manusia.Dalam bidang pendidikan semua warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang baik, juga mempunyai kewajiban yang sama untuk membangun pendidikan nasional yang berkualitas.
Demokrasi bukan hanya masalah prosedur atau susunan pemerintahan, tetapi demokrasi adalah terutama merupakan nilai-nilai.Nilai-nilai tersebut tidak lain ialah nilai-nilai yang mengakui akan kehormatan atau martabat manusia (human dignity).Oleh sebab itu pula proses pendidikan nasional dapat dirumuskan sebagai proses hominisasi dan proses humanisasi.Pendidikan bukan hanya sekedar menghidupi peserta didik tetapi juga mengembangkannya sebagai manusia (human being).Pendidikan nasional bukanlah bertujuan untuk melahirkan robot-robot yang hanya menerima petunjuk dan restu dari atas, tetapi pendidikan yang mengembangkan pribadi-pribadi yang kreatif, kritis, dan produktif
(3) Desentralisasi
Konsep dari desentralisasi ialah segala bentuk kehidupan di masyarakat ditentukan oleh penguasa sehingga mengakibatkan kehidupan demokrasi tidak berkembang. Konsekuensi dari kehidupan demokrasi ialah partisipasi dari rakyat. Desentralisasi kekuasaan yang menitikberatkan kepada partisipasi rakyat banyak memerlukan persiapan-persiapan yang matang antara lain tersedianyatenaga-tenaga terampil dalam jumlah dan kualitas yang tinggi, pemberdayaan lembaga-lembaga sosial (social institution) di daerah sebagai tempat partisipasi nyata dari rakyat di dalam mengatur kehidupannya termasuk penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan miliknya. Desentralisasi penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan di daerah akan memberikan implikasi langsung di dalam penyusunan dan penentuan kurikulum yang dewasa ini sangat sentralis dan sangat memberatkan peserta didik. Itulah beberapa kesulitan desentralisasi.
Oleh sebab itu kunci pokok di dalam pelaksanaan desentralisasi ialah partisipasi penuh anggota masyarakat (grass root). Hanya dengan demikian dapat dikembangkan anggota masyarakat yang mandiri, yang dapat berprestasi bagi kemajuan masyarakatnya yang lebih luas tingkat provinsi dan antar provinsi atau masyarakat nasional.Hal ini secara teknis di bidang pendidikan dapat diatur melalui penyusunan kurikulum nasional yang berisi petunjuk-petunjuk dasar saja, kemudian diberikan isi yang nyata di dalam kurikulum yang dilaksanakan di masing-masing daerah otonom.
(4) Peningkatan Kualitas (mutu) Pendidikan
Dari berbagai unsur penyelenggaraan pendidikan dapat diketahui betapa sulitnya peningkatan kualitas pendidikan dengan sarana yuang terbatas, dana pendidikan yang minim, penghargaan kepada profesi guru yang sangat rendah, dan terbatasnya berbagai sarana penunjang pendidikan lainnya. Kunci utama di dalam peningkatan kualitas pendidikan ialah mutu para gurunya. Sehingga bukan hanya diperlukan suatu reformasi mendasar dari pendidikan guru tetapi sejalan dengan penghargaan yang wajar terhadap profesi guru sebagaimana di negara-negara industri maju lainnya. Hanya dengan peningkatan mutu serta penghargaan yang layak terhadap profesi guru dapat dibangun suatu sistem pendidikan yang menunjang lahirnya masyarakat demokrasi, masyarakat yang berdisiplin, masyarakat yang bersatu penuh toleransi dan penuh pengertian, serta yang dapat bekerjasama.
0 komentar:
Posting Komentar