Apa itu Kematangan Emosi?

Emosi terbentuk melalui perkembangan yang dipengaruhi oleh pengalaman dan dalam perkembangan, emosi menuju tingkat yang konstan, yaitu adanya integrasi dan organisasi dari semua aspek emosi (Osho, 2008: 102). Emosi tersebut bersifat positif seperti cinta, seks, berharap, teguh, simpati, optimis, loyal, dan bersifat negative seperti takut, benci, marah, tamak, iri, dendam, dan percaya tahayul.

Anderson (dalam Mappiare, 1983: 18) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki kematangan emosional belum tentu dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Seseorang yang memiliki kematangan emosional berarti orang tersebut sudah dewasa, tetapi orang dewasa belum tentu memiliki kematangan emosional.

Kartono (1995: 165) mengartikan kematangan emosi sebagai suatu keadaan atau kondisi mencapai tingkat kedewasaan dari perkembangan emosional, oleh karena itu pribadi yang bersangkutan tidak lagi menampilkan pada emosional seperti pada masa kanak-kanak. Seseorang yang telah mencapai kematangan emosi dapat mengendalikan emosinya.

Emosi yang terkendali menyebabkan orang mampu berpikir secara lebih baik, melihat persoalan secara objektif (Walgito, 2004: 42)

Lebih lanjut Davidoff (1991: 49) menerangkan bahwa kematangan emosi merupakan kemampuan individu untuk dapat menggunakan emosinya dengan baik serta dapat menyalurkan emosinya pada hal-hal yang bermanfaat dan bukan menghilangkan emosi yang ada dalam dirinya.

Hurlock (1999: 213) mendefinikan kematangan emosi sebagai tidak meledaknya emosi di hadapan oranng lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan caracara yang lebih dapat diterima.

Sartre (2002: 7) mengatakan bahwa kematangan emosi adalah keadaan seseorang yang tidak cepat terganggu rangsang yang bersifat emosional, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, selain itu dengan kematangan emosi maka individu dapat bertindak dengan tepat dan wajar sesuai dengan situasi dan kondisi.

Meichati (1983: 8) mengatakan bahwa kematangan emosional adalah keadaan seseorang yang tidak cepat terganggu rangsang yang bersifat emosional, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, selain itu dengan matangnya emosi maka individu dapat bertindak tepat dan wajar sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kematangan emosi adalah kemampuan dan kesanggupan individu untuk memberikan tanggapan emosi dengan baik dalam menghadapi tantangan hidup yang ringan dan berat serta mampu menyelesaikan, mampu mengendalikan luapan emosi dan mampu mengantisipasi secara kritis situasi yang dihadapi.

Menurut Walgito (2004: 43) orang yang matang emosinya mempunyai ciri-ciri antara lain:

  • Dapat menerima keadaan dirinya maupun orang lain sesuai dengan objektifnya. 
  • Pada umumnya tidak bersifat impulsive, dapat mengatur pikirannya dalam memberikan tanggapan terhadap stimulus yang mengenainya. 
  • Dapat mengontrol emosinya dengan baik dan dapat mengontrol ekspresi emosinya walaupun dalam keadaan marah dan kemarahan itu tidak ditampakkan keluar. 
  • Dapat berpikir objektif sehingga akan bersifat sabar, penuh pengertian dan cukup mempunyai toleransi yang baik. 
  • Mempunyai tanggung jawab yang baik, dapat berdiri sendiri, tidak mengalami frustrasi dan mampu menghadapi masalah dengan penuh penngertian. 


Ciri-ciri kematangan emosi menurut Anderson (dalam Mappiare, 1983: 153), yaitu:

  1. Kasih sayang: individu mempunyai rasa kasih saying seperti yang didapatkan dari orang tua atau keluarganya sehingga dapat diwujudkan secara wajar terhadap orang lain sesuai dengan norma sosial yang ada. 
  2. Emosi terkendali: individu dapat menyetir perasaan-perasaan terutama terhadap orang lain, dapat mengendalikan emosi dan mengekspresikan emosinya dengan baik. 
  3. Emosi terbuka, lapang: individu menerima kritik dan saran dari orang lain sehubungan dengan kelemahan yang diperbuat demi pengembangan diri, mempunyai pemahaman mendalam tentang keadaan dirinya. 


Jersild (dalam Sobur, 2003: 404-406) menjelaskan ciri-ciri individu yang memiliki kematangan emosi, antara lain:
a. Penerimaan diri yang baik
Individu yang memiliki kematangan emosi akan dapat menerima kondisi fisik maupun psikisnya, baik secara pribadi maupun secara sosial.
b. Kemampuan dalam mengontrol emosi 
Dorongan yang muncul dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku akan dapat dikendalikan dan diorganisasikan ke arah yang baik.
c. Objektif 
Individu akan memandang kejadian berdasarkan dunia orang laindan tidak hanya dari sudut pandang pribadi.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang memiliki kematangan emosional adalah tidak impulsive, mempunyai tanggung jawab yang baik, dapat mengendalikan emosi, menerima keadaan dirinya, dan berpikir objektif.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger